tag:blogger.com,1999:blog-32772412187308543542024-03-13T00:33:57.578-07:00sukma yadi blogssaya hanya manusia biasa...yang berusaha menjadi manusia yang berguna bagi orang lain dan selalu mengabdi kepada Allah swt
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-38432768411616390972013-04-29T22:14:00.001-07:002013-04-29T22:14:32.665-07:00sejarah sumedangSejarah Soeria Danoe Ningrat part III
oleh Gunawan Suria Danu Ningrat (Catatan) pada 23 Januari 2010 pukul 6:21
C. URUTAN PENDAHULU DARI SUMEDANG
Pada akhir abad 14 sebagai salah satu upaya pengembangan wilayah kekuasaan, Raja Galuh yang berkuasa waktu itu menugaskan salah satu kerabatnya untuk berangkat kearah utara mencari dan membuka lahan pertanian baru bersama beberapa kepala keluarga, perjalanan mereka sampailah disuatu daerah di Tatar Sunda bagian tengah yang tidak diketahui apa sudah ada penduduknya atau belum sama sekali dan langsung membuka lahan pertanian, komunitas penduduk tersebut kemudian berkembang dan membentuk pemerintahan setingkat kerajaan kecil/bawahan yang bernama TEMBONG AGUNG (artinya: terlihat bagus, indah, mulia), tepatnya di Desa Leuwi Hideung Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang sekarang dengan raja pertama yang tercatat dalam sejarah Sumedang bernama Prabu Aji Putih atau Prabu Lembu Peteng Aji, diperkirakan kekuasaannya dari tahun 1468 sampai tahun 1482, kerajaan kecil tersebut berinduk ke Kerajaan Galuh sampai dengan berdirinya Kerajaan Pakuan Pajajaran pindah berinduk ke kerajaan besar tersebut.
Selanjutnya dari Prabu Aji Putih terjadi pewarisan kekuasaan langsung kepada putranya yang bernama Prabu Taji Malela, (1482 sampai 1492} untuk sebagian ahli sejarah Sumedang beliau dianggap sebagai peletak dasar berdirinya Kerajaan Sumedang Larang, ada yang berpendapat nama Sumedang berasal dari ucapan beliau yang terkenalyaitu INSUN MEDAL INSUN MADANGAN (artinya: aku dilahirkan, aku menerangi) dariinsun madangan diperkirakan terjadi perubahan pengucapan dan dianggap cikal bakal nama SUMEDANG ( inSUN MADANGan ).
Beliau menyerahkan kekuasaan mula-mula kepada putranya yang bernama Prabu Lembu Agung namun tidak berapa lama kemudian menjadi resi/pendeta, maka tampuk pimpinan selanjutnya diserahkan kepada putra yang lain bernama Prabu Gajah Agung, ( 1492 sampai 1502 ) beliau memindahkan ibu kota ke kampung Ciguling Desa Pasanggrahan Kecamatan Sumedang Selatan, tidak ada keterangan alasan pemindahan tersebut, apakah karena faktor keamanan ataukah kebiasaan ladang berpindah, dan beliau menjadi Raja SUMEDANG LARANG (Larang artinya unggul, tangguh, kuat).
Salah satu benda peninggalan Prabu Gajah Agung adalah keris Ki Dukun yang sarungnya terbuat dari emas murni, sekarang disimpan di museum Prabu Geusan Ulun Sumedang.
Pada pewarisan berikutnya kepada Prabu Pagulingan (1502 sampai 1512) dilanjutkan pewarisan kepada Prabu Patuakan (1512-1522) yang kemudian digantikan oleh putrinya Nyi Mas Ratu Patuaka, (1522 sampai 1530) tidak ada keterangan apakah beliau bertindak sebagai pemegang kekuasaan sesungguhnya atau pendamping suami/Raja.
Dari Nyi Mas Ratu Patuakan kemudian diwariskan kepada putrinya yaitu Ratu Pucuk Umun (Nyai Mas Ratu Inten Dewata) yang dikemudian hari diperistri oleh Pangeran Kusumadinata/Pangeran Santri dan dikurniai 6 orang anak.
Walaupun Ratu Pucuk Umun adalah keturunan langsung sekaligus pewaris Kerajaan Sumedang Larang, namun karena tradisi yang berlaku atau beberapa pertimbangan maka yang diangkat sebagai Raja Sumedang Larang berikutnya adalah sang suami yang bernama Pangeran Kusumadinata/Pangeran Santri keturunan Cirebon memerintah Sumedang dari tahun 1530 sampai 1578, terjadi lagi pemindahan ibu kota ke Kutamaya Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Selatan.
Dalam silsilah keluarga Sumedang Pangeran Kusumadinata/Pangeran Santri selain dianggap sebagai raja daerah/mandala juga mendapat gelar jabatan NALENDRA dari Kerajaan Pakuan Pajajaran, beliau dijadikan titik tolak urutan para keturunan Sumedang serta diposisikan sebagai Bupati pertama walaupun istilah Bupati belum dikenal pada waktu itu.
Mulailah urutan para penguasa atau Bupati yang memerintah Sumedang secara turun menurun, dimulai dari pewarisan kekuasaan/kerajaan kepada salah satu putranya yang bernama Prabu Geusan Ulun/Pangeran Kusumadinata II dan bergelar Nalendra yang memerintah dari tahun 1578 sampai tahun 1610.
Pada masa pemerintahannya datang menghadap untuk mengabdi serombongan orang yang dipimpin oleh 4 Kandage Lante (bangsawan/abdi raja setingkat bupati) dari Pakuan Pajajaran yang telah hancur diserang Kesultanan Banten, kedatangannya selain melaporkan bahwa Pajajaran telah bubar juga meminta agar Prabu Geusanulun meneruskan kepemimpinan Pakuan Pajajaran, diserahkanlah mahkota emas milik Raja Pakuan Pajajaran yang bernama Bino Kasih berikut perhiasan serta atribut kebesaran lainnya sebagai bentuk pernyataan bahwa Kerajaan Sumedang Larang telah ditetapkan sebagai penerus kekuasaan Pakuan Pajajaran, ke 4 Kandaga Lante tersebut adalah :
- Batara Sang Hyang Hawu (Sayang Hawu atau lebih dikenal sebagai eyang/Embah Jaya Perkasa );
- Batara Pancar Buana (Terong Peot);
- Batara Dipati Wiradijaya (Nganganan);
- Batara Sang Hyang Kondang Hapa.
Dengan kejadian tadi berarti kedudukan dan kekuasaan Prabu Geusan Ulun Raja Sumedang Larang menjadi lebih besar dengan menerima hibah sebagian besar wilayah bekas Kerajaan Pakuan Pajajaran (seluruh Tatar Sunda kecuali Banten dan Cirebon), sementara Raja Pakuan Pajajaran terakhir (Prabu Nusiya Mulya/Suryakancana) menurut kabar menyingkir ke Gunung Salak sambil menghimpun kekuatan untuk serangan balasan, namun tidak pernah terlaksana karena beliau keburu meninggal dunia.
Walaupun telah menerima wilayah kekuasaan dari bekas Kerajaan Pakuan Pajajaran, sulit bagi beliau untuk mengembangkan kekuasaannya karena posisi Sumedang Larang terjepit diantara dua kekuatan besar yaitu Kerajaan/Kesultanan Banten dan Kerajaan/Kesultanan Cirebon yang sama-sama mengincar wilayah bekas Pakuan Pajajaran.
Pada masa pemerintahannya terkenal dengan peristiwa yang menggemparkan sekaligus memalukan yaitu, dibawa kaburnya Ratu Harisbaya salah satu istri Raja Cirebon Pangeran Girilaya Panembahan Ratu pada saat Prabu Geusan Ulun berkunjung ke Keraton Cirebon sekembalinya dari Kerajaan Demak dalam rangka memperdalam agama Islam, terjadi penyerbuan Cirebon yang mengakibatkan beliau terpaksa menyingkir ke Dayeuh Luhur bersama Ratu Harisbaya serta sebagian kecil rakyat dan pengikutnya, meski pada akhirnya tercapai perdamaian dengan Cirebon namun Sumedang Larang mengalami kerugian besar yaitu hilangnya wilayah Sindang Kasih yang sekarang dikenal dengan nama Kabupaten Majalengka diserahkan kepada Panembahan Ratu Cirebon sebagai pengganti talak tiga atas nama Ratu Harisbaya, sejak itulah pusat pemerintahan Sumedang Larang pindah dari Kutamaya ke Dayeuh Luhur dan akhirnya beliau wafat dan dimakamkan disana bersama Ratu Harisbaya.
Ratu Harisbaya diperistri oleh Pangeran Geusan Ulun sebagai istri ke 2 dan memiliki 3 orang anak salah satunya bernama Suriadiwangsa yang kelak bergelar Pangeran Kusumadinata IV, sementara dari istri pertama yang bernama Nyai Mas Cukang Gedeng Waru memiliki 12 anak salah satunya bernama Rangga Gede dan diberi gelar Pangeran Kusumadinata III, untuk tidak menimbulkan pertengkaran di kemudian hari maka pada tahun 1601 wilayah Sumedang Larang dibagi dua yang masing-masing dipimpin oleh ke dua putranya diatas.
Dalam masa tersebut Kesultanan Mataram-Jawa Tengah dibawah pimpinan Sultan Agung mengalami masa keemasan dan merupakan kesultanan yang sangat kuat, dilatar belakangi kekhawatiran terhadap ekspansi kesultanan Banten ke arah Timur setelah menaklukkan Pakuan Pajajaran, mendorong Suriadiwangsa berangkat ke Mataram meminta perlindungan.
Setibanya di Mataram beilau menyampaikan maksudnya kepada Sultan Agung, dan mendapat sambutan hangat serta mendapat gelar Rangga Gempol Kusumadinata dari Sultan Agung yang dalam urutan silsilah Sumedang disebut Rangga Gempol I, penghargaan lain dari Sultan Agung menjuluki wialayah kekuasaan Sumedang dengan nama PRAYANGAN artinya daerah yang berasal dari pemberian dibarengi oleh hati yang ikhlas dan tulus, di kemudian hari dengan lafal setempat nama prayangan berubah menjadi PRIANGAN, berbeda dengan kata PARAHIANGAN (PARA-HYANG-AN ) yang artinya identik tempat tinggal para dewa atau orang suci (Hyang).
Latar belakang lainnya yang mendorong Sumedang menempatkan diri dibawah pretensi atau proteksi Mataram:
1. Hanya Kerajaan/Kesultanan Mataram dibawah kepemimpinan Sultan Agung yang dianggap dapat mengimbangi kekuatan Banten.
2. Ratu Harisbaya merupakan kerabat Raja/Sultan Mataram, sehingga yang berangkat ke Mataram adalah putranya sendiri (Raden Suriadiwangsa/Rangga Gempol I).
3. Seperti halnya Sumedang Larang, Kerajaan/Kesultanan Mataram memiliki pendahulu yang sama yaitu Kerajaan Galuh, sehingga masih memiliki kekerabatan.
4. Rasa sakit hati terhadap Banten yang telah menghancurkan Pakuan Pajajaran, dibarengi pula rasa takut menghadapi kemungkinan ekspansi Kesultanan Banten dalam rangka menguasai wilayah bekas Pakuan Pajajaran.
5. Akibat peristiwa Harisbaya hubungan Sumedang Larang dengan Cirebon menjadi kurang harmonis, timbul pula kekhawatiran terhadap ekspansi Cirebon.
6. Sementara itu sedang terjadi perang dingin antara Kesultanan Banten dengan Kesultanan Cirebon sementara Sumedang Larang terjepit diantara dua kekuasaan tadi sehingga mengambil jalan keluar dengan mengabdikan diri ke Mataram, yang memiliki kekuatan melebihi kedua Kesultanan tadi.
Catatan:
Kerajaan/Kesultanan Banten, Cirebon dan Mataram sangat kuat pada masa itu, karena mereka memiliki pantai-pelabuhan tempat berbagai kegiatan bukan hanya perdagangan tetapi juga masuknya persenjataan modern ukuran masa itu, Sumedang baru pertama kali memiliki meriam dan senjata api ±30 tahun kemudian pada periode pemerintahan Pangeran Rangga Gempol III (Pangeran Panembahan) itupun dalam jumlah sedikit yang diperoleh dari pemberian Belanda..
Suriadiwangsa/Kusumadinata IV/Rangga Gempol I diangkat sebagai Bupati Wadana Prayangan, jabatan yang setingkat dengan Gubernur masa kini yang membawahi wilayah seluruh Jawa Barat kecuali Cirebon dan Banten (sebelum Banten menjadi propinsi) termasuk membawahi wilayah yang dikuasai Rangga Gede, tidak berapa kemudian beliau mendapat perintah untuk menaklukkan Sampang Madura. Wilayah kekuasaannya dititipkan kepada Rangga Gede karena putra-putranya belum ada yang dewasa.. Beliau berhasil menaklukkan Sampang Madura namun tidak berapa lama sekembalinya ke Mataram malah beliau dijatuhi hukuman mati oleh Sultan Agung akibat fitnah dari Bupati Purbalingga yang bernama Dipati Ukur. Mendengar saudaranya telah dihukum mati. Rangga Gede mengambil alih dan mempersatukan wilayah titipan dengan wilayah miliknya, berarti Sumedang Larang kembali ke luas asalnya., salah satu putra Suriadiwangsa/Rangga Gempol I yang bernama Kartajiwa menuntut kembali wilayah kekuasaan ayahnya namun tidak ditanggapi, akhirnya ia pergi dan meminta bantuan Sultan Banten,
Mulailah pemerintahan Pangeran Rangga Gede/Pangeran Kusumadinata III baik sebagai Bupati Sumedang maupun sebagai Bupati Wadana Prayangan/Priangan dari tahun 1625 sampai tahun 1633, dibawah pengaruh Mataram dan terdapat berbagai perubahan baik struktur organisasi dan pengenalan nama jabatan antara lain Bupati, Wadana, Kabupaten (dari Ka-Bupati-an), termasuk nama Sumedang Larang menjadi Sumedang saja tanpa Larang, juga berbagai gelar kepangkatan, dalam silsilah dianggap sebagai Bupati Sumedang ke 4.
Beberapa waktu kemudian terjadilah intervensi Kesultanan Banten akibat pengaruh Kartajiwa putra Suriadiwangsa/Rangga Gempol yang ingin memperoleh kembali haknya, beberapa wilayah Sumedang ditaklukan dan dikuasai Banten. Karena dianggap tidak mampu menghadapi serangan Banten akhirnya Rangga Gede dipecat oleh Sultan Agung dan dipenjarakan di Mataram. Jabatan beliau sebagai Bupati Wadana Prayangan dicopot dan diserahkan kepada Dipati Ukur yang memindahkan pusat pemerintahan ke daerah Ukur (Bandung sekarang) dengan misi pertama mengusir tentara Kesultanan Bamten dari wilayah Priangan.
Setelah berhasil mengusir Banten misi kedua adalah menyerang Batavia namun misi kedua ini gagal dan Dipati Ukur tidak berani pulang ke Mataram. Oleh Sultan Agung tindakan Dipati Ukur dianggap desersi.dan harus dihukum berat, namun tidak ada yang sanggup menangkap Dipati Ukur yang terkenal gagah berani serta memiliki sisa-sisa pasukan yang kuat.
Akhirnya Sultan Agung membebaskan Rangga Gede dari hukuman dan memberi tugas menangkap Dipati Ukur hidup atau mati namun tugas tersebut tidak dapat terlaksana karena dalam perjalanan dari Mataram menuju Sumedang beliau keburu meninggal dunia dan dimakamkan di Canukur (Conggeang). Sedangkan Dipati Ukur sendiri akhirnya dapat ditangkap hidup-hidup oleh Bahureksa salah satu panglima perang Mataram akibat pengkhianatan beberapa pengikutnya, dibawa ke Mataram dan dihukum mati disana. Tidak ada keterangan siapa dan berapa jumlah istri Rangga Gede hanya tercatat beliau memiliki 29 orang anak.
Pemerintahan Kabupaten Sumedang selanjutnya dipegang oleh salah seorang putra Rangga Gede yang bernama Raden Bagus Weruh yang kemudian bergelar Pangeran Rangga Gempol II sebagai Bupati Sumedang ke 5 dari tahun 1633 sampai tahun1656, dan terjadi lagi pemindahan ibu-kota dari Canukur ke Kampung Sulambitan Kelurahan Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan, berbeda dengan pendahulunya beliau bukan Bupati Wadana sebagai akibat peristiwa Dipati Ukur karena dalam masa awal pemerintahnya terjadi pemecahan wilayah di Prayangan/Priangan oleh Mataram menjadi empat Kabupaten yang sejajar kedudukannya yaitu Kabupaten Parakan Muncang, Bandung, Sukapura dan Sumedang sendiri, berarti wilayah Kabupaten Sumedang menjadi kecil hanya seperempat dari wilayah semasa Prabu Geusan Ulun, maksud pemecahan ini adalah penghargaan terhadap 3 orang bekas pengikut Dipati Ukur yang membelot dan ikut serta dalam operasi pengejaran serta penangkapan Dipati Ukur oleh Bahureksa dan masing-masing diangkat sebagai Bupati juga dalam rangka persiapan penyerangan ke Batavia untuk yang ketiga kalinya, namun tidak terwujud karena Sultan Agung keburu meninggal dunia. Beliaupun tidak ada keterangan berapa jumlah istrinya namun memiliki 29 orang anak.
Pengganti Rangga Gempol II adalah salah satu putranya yang bernama Pangeran Rangga Gempol III sebagai Bupati Sumedang ke 6 dari tahun 1656 sampai tahun 1706, beliau memindahkan ibu kota dari Sulambitan ke Tegal Kalong Kecamatan Sumedang Utara, dalam sejarah Sumedang beliau adalah termasuk Bupati yang cerdas dan pandai, tingkat diplomasinya tinggi sehingga Raja Mataram Amangkurat I sangat terkesan dan memberi gelar tertinggi Pangeran Panembahan padahal Amangkurat I terkenal dengan kekejamannya (bandingkan dengan nasib Sultan Sepuh Cirebon yang dipenjarakan oleh beliau), tidak berapa lama kemudian timbul pemberontakkan Trunojoyo terhadap Amangkurat I dan baru dapat dipadamkan semasa Amangkurat II berkat bantuan dari pasukan VOC-Belanda. Sementara itu beliau memanfaatkan situasi dengan diam-diam tidak lagi mengakui eksistensi Mataram, tidak pernah memenuhi undangan atau panggilan dari Sultan Mataram, tidak pernah melaksanakan perintah-perintah dan menghentikan pengiriman pajak-upeti ke Mataram, sementara pihak Mataram sendiri tidak dapat berbuat banyak karena sibuk menghadapi pemberontakkan Trunojoyo tadi. Usai pemberontakan Trunojoyo, Mataram terpaksa melunasi hutang dan janjinya kepada VOC-Belanda antara lain penyerahan sebagian wilayah Mataram namun tidak termasuk Priangan, malahan ditegaskan oleh Amangkurat II bahwa Priangan adalah wilayah kekuasaan Sumedang.
Pernyataan tersebut langsung maupun tidak langsung mengandung arti penambahan wilayah Sumedang kembali seperti semula semasa Geusanulun, dan selanjutnya Pangeran Panembahan memposisikan diri sebagai Bupati-Wadana, tidak ada Bupati-bupati di wilayah Priangan yang berani menentangnya, selain karena beliau dikenal sebagai sosok yang gagah berani juga Sumedang memiliki pasukan yang sangat kuat.
Untuk sementara waktu Sumedang kembali merupakan wilayah yang merdeka, berdiri sendiri, tidak lagi dibawah perintah atau kekuasaan siapapun, sampai akhirnya datang utusan dari Sultan Banten mengajak Sumedang-Priangan bergabung untuk memerangi VOC-Belanda. Ajakan ini ditolak mentah-mentah malahan diinformasikan kepada pihak VOC-Belanda. Dengan alasan untuk mengantisipasi serangan Banten, beliau meminta VOC Belanda berbagai senjata modern ukuran masa itu, yang dikabulkan dan diantar oleh kapten Mitchel sebagai utusan resmi VOC-Belanda.
Tentu saja tindakan beliau membuat Kesultanan Banten marah., namun untuk melakukan serangan terbuka tidaklah mungkin sehingga ditempuhlah cara yang licik., terjadilah. kejadian yang menggemparkan dan menyedihkan yaitu serangan Kesultanan Banten secara tiba-tiba yang dipimpin oleh Cilikwidara justru pada saat beliau dan rakyatnya sedang melaksanakan sholat Idul-Fitri yang harinya kebetulan jatuh pada hari Jumat, banyak kerabat dan rakyat yang tewas terbunuh karena dalam keadaan sama-sekali tidak siap untuk bertempur namun beliau selamat dan mengungsi dengan sisa-sisa kekuatannya, sebagai peringatan atas kejadian tersebut muncul tradisi apabila hari raya Idul Fitri jatuh pada hari Jumat, diharapkan para Bupati Sumedang dalam melaksanakan sholat tidak di wilayah Kabupaten Sumedang.
Dalam pengungsian itulah beliau terpaksa membuat perjanjian dengan VOC-Belanda melalui kapten Mithcel yang ikut mendampingi beliau dalam upaya mengembalikan lagi kekuasaannya.
Kabupaten Sumedang diduduki dan diperintah oleh Cilikwidara dari Kesultanan Banten selama ± 2 tahun, namun akibat sikap rakyat Sumedang yang tidak senang dengan pemerintahannya yang otoriter timbul berbagai pemberontakan kecil serta masuknya pasukan VOC-Belanda ke wilayah Sumedang-Priangan, akhirnya Kesultanan Banten memanggil pulang Cilikwidara bersama pasukannya kembali Banten dan kekuasaan kembali ke tangan Pangeran Panembahan. Dampak lain dari peristiwa tadi, sejak itulah Sumedang berada dibawah kekuasaan VOC-Belanda dengan perkataan lain dimulailah era penjajahan Belanda di tanah Pasundan/Priangan.
Beliaulah yang pertama kali menetapkan adanya tanah-tanah kabupatian lebih dikenal dengan istilah Tanah Kaprabon, yang hasilnya sebagai gaji Bupati berikut pembantu-pembantunya, tidak lagi mengandalkan pemberian upeti/seba/pajak dari masyarakatnya (sama dengan menggaji sendiri) sehingga banyak mengurangi beban masyarakatnya, tanah-tanah tersebut bersifat turun menurun artinya dinikmati oleh para Bupati penerusnya yang juga keturunannya dan sekarang dikelola oleh Yayasan Pangeran Sumedang (YPS), termasuk pada waktu itu pula Kabupaten Sumedang untuk pertama kalinya memiliki persenjataan modern seperti meriam besar, meriam kecil (kalantaka) dan beberapa pucuk senapan, walau dalam jumlah yang tidak terlalu banyak namun cukup untuk meningkatkan harga diri Sumedang dimata Bupati-bupati lainnya, ketenaran dan sifat bijaksana beliau menyebabkan banyak rakyat dari daerah lain pindah ke Sumedang untuk menetap dan mengabdi kepadanya, hal tersebut sempat disaksikan dan dicatat oleh Kapten Mitchels pada saat berada di Sumedang (1678).
Dalam sejarah Bogor terdapat suatu catatan yang tidak ada dalam sejarah Sumedang, yaitu ditugaskannya Letnan Raden Tanujiwa beserta 60 orang dari Kabupaten Sumedang oleh pemerintah VOC-Belanda pada tahun 1690 untuk membuka perkampungan baru di wilayah Bogor antara lain Jatinegara (sekarang masuk Jakarta), Parung Panjang, Parung, Parung Banteng, Citeureup, Cikeas (wilayah Kabupaten Bogor sekarang), Panaragan, Bantarjati, Sempur, Baranangsiang dan Cimahpar (wilayah Kota Bogor sekarang), siapa Tanujiwa tidak ada catatan khusus namun menilik dari namanya dalam silsilah Sumedang periode saat itu terdapat beberapa nama dengan kata depan Tanu (seperti Tanureja, Tanusuta, Tanumaja) kemungkinan beliau termasuk kerabat atau bangsawan Sumedang, bagi sebagian ahli sejarah Bogor Tanujiwa dianggap Bupati pertama dan peletak dasar pembentukan Kabupaten Bogor.
Dalam Silsilah keturunan Sumedang Pangeran Rangga Gempol III/Pangeran Panembahan tercatat memiliki istri yang bernama Nyai Raden Ayu Sepuh dan berputra 6 orang salah satunya bernama Raden Tumenggung Tanumaja ditetapkan sebagai Bupati Sumedang ke 7 memerintah dari tahun1706 sampai 1709 kekuasaanya tidak seperti pendahulunya karena jabatan Bupati Wadana dihapus diganti oleh Residen yang dipegang oleh Belanda, beliau adalah Bupati Sumedang pertama yang pengangkatan dan pelantikannya oleh VOC-Belanda, usia pemerintahannya terhitung pendek hanya 3 tahun karena keburu wafat, tetapi berdasarkan catatan yang ada tindakan beliau sering merepotkan VOC-Belanda, antara lain suka menyerang dan mencaplok wilayah kabupaten-kabupaten tetangganya khususnya Cirebon sehingga menimbulkan pertengkaran dan menjurus kepada peperangan, akibatnya VOC-Belanda harus sering turun tangan mendamaikan, beliau memindahkan ibu kota kembali ke Kelurahan Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan sampai sekarang, tidak diketahui siapa nama dan berapa istrinya hanya tercatat beliau memiliki 10 orang anak.
Salah satu putra yang bernama Pangeran Kusumadinata menggantikan posisi ayahnya sebagai Bupati Sumedang ke 8 dari tahun 1709 sampai tahun 1744, dan memakai gelar Rangga Gempol IV tetapi gelar tersebut tidak diakui oleh VOC-Belanda, identik dengan ayahnya beliau juga sering merepotkan VOC-Belanda, banyak keinginan dan tindakan-tindakannya dalam rangka memperluas wilayah kekuasaan Sumedang membuat VOC-Belanda kerepotan, beliau seringkali mendapat teguran dari VOC-Belanda, jasa beliau adalah pencetakan sawah baru termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya sehingga rakyat Sumedang menjulukinya sebagai Pangeran Karuhun, memiliki 21 anak tanpa ada catatan berapa jumlah istirnya
Yang menggantikan Pangeran Kusumadinata/Pangeran Karuhun adalah putri sulungnya yaitu Nyi Raden Rajaningrat, dikenal sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan Bupati Sumedang ke 9 dari tahun 1744 sampai tahun 1759, menikah dengan Dalem Surianagara (putra Raden Wangsadita Bupati Limbangan), alasan VOC-Belanda tentang penunjukan tersebut karena semua anak laki-laki dari Pangeran Kusumadinata/Pangeran Karuhun (Puspanata, Diranata dan Tawang) dianggap tidak memenuhi syarat, berbeda dengan salah satu pendahulunya yaitu Ratu Pucuk Umun, Nyai Raden Rajaningrat walaupun seorang perempuan/istri tetap memiliki kekuasaan dan menjalankan pemerintahannya secara langsung (tidak diserahkan kepada suaminya), VOC-Belanda memanggilnya Regeentes (Bupati Perempuan), sementara salah satu cucunya disepakati untuk dipersiapkan sebagai calon Bupati berikutnya yaitu Raden Jamu yang saat itu masih kanak-kanak.
Sambil menunggu Raden Jamu dewasa maka salah satu putranya bernama Raden Anom diangkat menjadi Bupati Sumedang ke 10 dan bergelar Adipati Kusumadinata memerintah hanya dari tahun 1759 sampai tahun 1761, tidak ada catatan khusus mengenai kepemimpinan beliau, mungkin karena usia pemerintahannya tergolong singkat hanya 2 tahun, kepemimpinan diserahkan kepada anak berikutnya yang bernama Raden Surianagara dari tahun 1761 sampai tahun1765 sebagai Bupati Sumedang ke 11 yang kemudian bergelar Adipati Surianagara II, beliau adalah ayah kandung Raden Jamu dari pernikahannya dengan Nyai Mas Naga Kasih (hanya memiliki 2 orang anak)., bila menyimak silsilah keturunan Sumedang Nyai Mas Naga Kasih masih termasuk kerabat dan tingkat generasinya lebih senior dari Adipati Surianagara II, sehingga sekilas tampak adanya pernikahan bibi dengan keponakan, namun kemungkinan besar jarak hubungan sosial antara keduanya sudah demikian jauh sehingga dimungkinkan adanya pernikahan tersebut serta sebagai salah satu upaya menjaga kemurnian darah Kasumedangan.
Sama seperti kakaknya ia hanya memerintah dalam jangka waktu pendek yaitu 4 tahun juga tidak ada catatan khusus selama beliau memimpin, sambil menunggu putranya (Raden Jamu) dewasa maka yang menggantikan adalah adiknya yang bernama Raden Surialaga Bupati ke 12 dari tahun1765 sampai tahun1773, juga tidak ada catatan khusus mengenai beliau, setelah meninggal dunia terjadi kekosongan Kebupatian Sumedang karena Raden Jamu dianggap belum dewasa, Raden Surialaga sendiri akhirnya dijuluki Dalem Panungtung (Bupati paling ujung/akhir ) dari silsilah keturunan Pangeran Santri.
Untuk mengisi kekosongan, VOC Belanda memutuskan untuk menempatkan sementara Bupati dari luar Sumedang (diluar garis keturunan Pangeran Santri) yaitu Adipati Tanubaya yang semula menjabat Bupati Parakan Muncang dan setelah meninggal digantikan oleh putranya yang bernama Tumenggung Patrakusumah dengan mengambil gelar seperti ayahnya Tanubaya II tapi gelar tersebut tidak diakui oleh VOC-Belanda.
Seperti telah disebutkan bahwa cucu Dalem Istri Rajaningrat, putra Adipati Surianagara II yang bernama Raden Jamu sejak kecil telah dipersiapkan baik oleh kerabat Sumedang maupun VOC-Belanda untuk menjadi Bupati Sumedang berikutnya, namun dibandingkan dengan para pendulunya beliau tidak begitu saja dengan mudah memegang tampuk kebupatian berikutnya, berbagai hambatan menghadangnya dimana beliau hampir dibunuh oleh mertuanya sendiri Raden Tumenggung Patrakusumah yang sedang menjabat sementara Bupati Sumedang .
Menurut cerita salah satu besan Raden Tumenggung Patrakusumah bernama Demang Dongkol (nama julukan dan tidak pernah diungkap nama aslinya) dari Parakanmuncang berkeinginan agar Bupati Sumedang periode berikutnya jatuh kepada salah satu putra kandungnya dan bukan Raden Jamu pewaris asli.
Maka ia menyebarkan fitnah dan menghasut sang besan sehingga timbul kebencian dari Tumenggung Patrakusumah terhadap sang Raden Jamu sebagai menantu, puncaknya adalah upaya pembunuhan yang didalangi sang mertua terhadap menantunya.
Menyadari bahaya yang timbul Raden Jamu melarikan diri ke Kabupaten Cianjur meninggalkan istrinya (putri Tumenggung Patrakusumah) yang bernama Nyi Raden Raja Mira dan putri tunggalnya Nyi Raden Kasomi, menyamar dan mengabdi di daerah tersebut tanpa ada yang tahu siapa beliau sebenarnya, dimulai dari penyamaran sebagai buruh perkebunan kopi kemudian magang pada jabatan pemerintahan paling terendah yaitu juru tulis (pegawai tata usaha) di salah satu wilayah setingkat Kecamatan, karena prestasi kerjanya sangat baik akhirnya Bupati Cianjur Raden Adipati Aria Wiratanu Datar VI mengetahui siapa beliau sebenarnya, tidak berapa lama kemudian beliau dinikahkan dengan Nyai Raden Lenggang Kusuma keturunan Bupati Cianjur Wiratanu Datar IV dan memiliki 3 orang anak.
Terakhir beliau menjabat Wedana Cikalong Kabupaten Cianjur, dan atas usulan Raden Aria Sacapati pejabat sementara Bupati Sumedang pengganti Tumenggung Patrakusumah dan juga berkat perlindungan serta dukungan Bupati Cianjur akhirnya Raden Jamu dapat kembali ke Sumedang dengan selamat untuk kemudian diangkat sebagai Bupati Sumedang ke 15 (dalam urutan para Bupati Sumedang ) dengan gelar Pangeran Surianagara Kusumadinata memerintah dari tahun 1791sampai tahun 1828, serta dianggap sebagai kembalinya tampuk jabatan bupati kepada keturunan langsung Pangeran Santri yang dalam beberapa periode sempat terputus (menunggu Raden Jamu dewasa). sementara sang mertua (Raden Tumenggung Patrakusumah) telah dipecat sebelumnya oleh Pemerintah Belanda karena prestasi kerja serta tabiatnya dianggap buruk dan selanjutnya dibuang ke Batavia, wafat dan dimakamkan disana.
Tidak berapa lama kemudian VOC dibubarkan karena mengalami kemerosotan dan kerugian besar sehingga pemerintahan langsung dipegang oleh Kerajaan Belanda dengan mengangkat Gubernur Jenderal sebagai perwakilan kerajaan dan penguasa di negeri Nusantara., satu kejadian penting pada masa pemerintahan beliau adalah diberlakukannya Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) khususnya kopi, lada dan nira.
Pangeran Surianagara Kusumadinata adalah salah satu Bupati Sumedang yang paling populer di Tatar Sunda karena keberaniannya membantah perintah Marsekal Herman Willem Daendels Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang terkenal galak (sehingga dijuluki Tuan Besar Guntur) dalam peristiwa pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan di salah satu lokasi yang kemudian dikenal dengan nama Cadas Pangeran.
Tidak hanya itu saja berbagai dokumen dan catatan menyatakan bahwa beliau dikenal sebagai Bupati yang sederhana, ramah, sangat mencintai dan dicintai rakyatnya, mungkin karena beliau meniti karir dari yang paling bawah sehingga sedikit banyak membuka mata hati beliau melihat kondisi masyarakat yang sebenarnya. Selama kepemimpinan beliau Kabupaten Sumedang mengalami berbagai kemajuan terutama dalam bidang pertanian dan perkebunan, berbagai pujian dan penghargaan beliau terima dari pemerintah Hindia Belanda, surat pujian dan penghargaan tersimpan di Museum Prabu Geusanulun Sumedang.
Beliau memperoleh pangkat militer Kolonel dan karena lafal setempat masyarakat menyebutnya Pangeran Kornel, penganugerahan pangkat tersebut didasarkan jabatan Bupati yang disetarakan dengan pangkat militer serta prestasi gemilang beliau dalam menumpas berbagai kerusuhan dan gangguan keamanan antara lain peristiwa pemberontakan Ki Bagus Rangin dari Cirebon. Beliau meninggal dunia tidak berapa lama setelah usai menghambat gerakan pasukan Diponegoro yang berupaya masuk ke wilayahnya untuk menyerang Batavia, tindakan beliau semata-mata ingin menciptakan dan menjaga situasi kondusif yang telah lama berlangsung di Kabupaten Sumedang.
Memiliki 2 orang istri dan 4 orang anak dimana salah satunya kelak diangkat menggantikan beliau sebagai Bupati Sumedang ke-16 yaitu Raden Adipati Kusumayuda dari tahun 1828 sampai tahun1833, konon beliau berbadan tinggi besar sehingga dijuluki Dalem Ageung (besar), hanya sedikit catatan yang menceritakan kepemimpinan beliau, antara lain bagaimana beliau lebih disibukkan urusan keamanan, sering bertempur dan terlibat perkelahian langsung dengan para perusuh serta perampok., rupanya beliau memiliki keahlian dan hobi bertempur / berkelahi.
Seharusnya pengganti Adipati Kusumayuda adalah putranya yang telah dipersiapkan yaitu Raden Somanagara, namun karena masih kanak-kanak dan khawatir peristiwa proses pengangkatan Pangeran Kornel terulang kembali maka jabatan Bupati Sumedang untuk sementara dipegang oleh sang paman bernama Adipati Kusumadinata dan dilanjutkan oleh Tumenggung Suriadilaga dari tahun 1833 sampai 1836.
Akhirnya pada tanggal 20 Januari 1836 Raden Somanagara dilantik menjadi Bupati Sumedang ke 19, dengan gelar Pangeran Suria Kusumah Adinata yang memerintah dari tahun 1836 sampai tahun 1882.
Beliau dikenal sebagai Bupati terkaya dalam urutan para Bupati Sumedang sebelumnya dan terkaya di Tatar Sunda waktu itu, yang berasal dari:
1. Warisan para pendahulunya berupa tanah Kaprabon (gaji Bupati) yang diawali dari sejak Pangeran Panembahan (Bupati Sumedang ke 6/Rangga Gempol III) yang semakin bertambah luas termasuk jumlah arealnya (menyebar di beberapa Kecamatan) oleh para Bupati berikutnya.
2. Pada saat itu Kabupaten Sumedang mengalami jaman keemasan dengan tingginya produksi pertanian terutama padi, kopi dan nila.
Salah satu bukti meningkatnya produksi kopi adalah pendirian Gudang Kopi di wilayah Kecamatan Sumedang Selatan (sekarang berubah menjadi Kantor Pegadaian) dan di beberapa tempat diluar Kota Sumedang, termasuk rencana membuka jalur kereta-api Bandung-Sumedang untuk mengangkut kopi, namun entah kenapa tidak jadi dilaksanakan, beberapa bekas rencana pembangunan tersebut masih ada antara lain bangunan mirip Stasiun di Jatinangor belakang kampus IPDN, alur jalan untuk rel kereta api di Jatinangor-Tanjungsari-Sumedang dan beberapa jembatan beton yang dibiarkan terbengkalai.
Karena kekayaannya maka beliau dijuluki Dalem Sugih (kaya), selain harta kekayaan yang dimilikinya beliaupun dikenal sebagai Bupati yang memiliki 4 permaisuri/garwa padmi, 27 garwa selir dan 94 anak.
Salah satu permaisuri/garwa padminya bernama Raden Ayu Mustikaningrat, putrid Bupati Galuh Ciamis Raden Adipati Aria Kusumadiningrat/Kanjeng Perbu dari pernikahan dengan Raden Ayu Juwitaningrat putri Tionghoa yang nama aslinya adalah Tee Pit Nio (lihat silsilah dari Ciamis).
Dari pernikahan tersebut lahir 13 anak antara lain Raden Panji Suriakusumah,
walaupun Raden Panji Suriakusumah memiliki status yang relatif kuat yaitu sebagai salah seorang putra Bupati Sumedang dari istri permaisuri/garwa padmi dan juga salah seorang cucu Bupati Ciamis, namun karir beliau hanya sampai jabatan assisten wedana (setingkat Camat) dan terakhir menjabat di Malangbong-Tasikmalaya, dikarenakan jabatan Bupati pada masa itu tidak hanya ditentukan oleh keturunan dan kesepakatan keluarga tetapi juga harus ada ijin atau restu serta keputusan dari Pemerintah Belanda.
Masa purna baktinya dihabiskan di Ciamis sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di Pemakaman Jambansari berdekatan dengan makam sang kakek (R.A.A. Kusumadiningrat/Kanjeng Perbu) dan persis disebelah makam sang ibu tercinta (R.A. Mustikaningrat).
Catatan :
Raden Panji Suriakusumah memiliki watak yang keras dan tegas namun penyayang, pada saat beliau bertugas sebagai pamong di Kabupaten Sumedang mendapat kabar bahwa salah satu bawahannya seorang Kuwu (Kepala Desa) disiksa oleh seorang pejabat Belanda karena kesalahannya yang sebenarnya kecil, ketika beliau menghampiri orang Belanda tadi untuk menyelesaikan persoalan secara baik-baik malah mendapat perlakuan tidak sopan, timbul amarahnya dan terjadilah perkelahian yang mengakibatkan pejabat Belanda tadi menderita luka-luka yang cukup parah. Akibat kejadian tersebut beliau hampir saja diseret ke pengadilan dengan tuduhan melawan pejabat Pemerintah Belanda, berkat perjuangan sang kakek (R.A.A.Kusumadiningrat/Kanjeng Perbu) beliau tidak jadi diadili, tetapi nama beliau dicoret dari nominasi calon Bupati Sumedang tanpa ada pembelaan atau dukungan dari sang ayah Kandung (Pangeran Sugih Bupati Sumedang), akibat lainnya karir beliau ikut terhambat hanya sampai asisten wadana di luar Kabupaten Sumedang.
Beliau memiliki 3 istri dan 12 anak, dari salah satu istrinya yang bernama Nyai Raden Raja Ratna/Retnadi/Permata lahirlah Raden Makmun, kelak diangkat dan dilantik sebagai Bupati Sukabumi dengan nama dan gelar RADEN ADIPATI SURIA DANU NINGRAT.
Bila dibuat bagan silsilah pendahulu kita dari Sumedang adalah sebagai berikut
Kerajaan Galuh di Ciamis
↓
Prabu Aji Putih/Prabu Lembu Peteng Aji
Raja Tembong Agung
Di Darrmaraja Sumedang
(± 1400-… )
↓
Prabu Taji Malela
Raja Tembong Agung / Sumedang Larang
Di Darmaraja Sumedang
↓
Prabu Gajah Agung
Raja Sumedang Larang
↓
Prabu Pagulingan
Raja Sumedang Larang
↓
Sunan Tuakan
Raja Sumedang Larang
↓
Nyi Mas Ratu Patuakan
Raja / Ratu Sumedang Larang (…-1530)
↓
Ratu Pucuk Umun / Nyi Mas Ratu Inten Dewata
Menikah dengan Pangeran Kusumadinata / Pangeran Santri
Raja/Nalendra/Bupati ke 1 Sumedang Larang (1530-1578)
↓
Prabu Geusan Ulun
Raja/Nalendra/Bupati ke 2 Sumedang Larang (1578-1610)
↓
Pangeran Rangga Gede
Bupati Wadana Prayangan/Bupati Sumedang ke 4 (1625-1633)
↓
Pangeran Rangga Gempol II
Bupati Sumedang ke 5 (1633-1656)
↓
Pangeran Rangga Gempol III
Bupati Wadana Sumedang ke 6 (1656-1706)
↓
Tumenggung Tanumaja
Bupati Sumedang ke 7 (1706-1709)
↓
Pangeran Kusumadinata
Bupati Sumedang ke 8 (1709-1744)
↓
Dalem Istri Rajaningrat
Bupati Sumedang ke 9 (1744-1759)
↓
Adipati Surianagara II
Bupati Sumedang ke 11 (1761-1765)
↓
Pangeran Surianagara Kusumadinata / Pangeran Kornel
Bupati Sumedang ke 15 (1791-1828)
↓
Raden Adipati Kusumayuda / Dalem Ageung
Bupati Sumedang ke 16 (1828-1833)
↓
Pangeran Suria Kusumadinata / Pangeran Sugih
Bupati Sumedang ke 19 (1836-1882 )
↓
Raden Panji Suriakusumah
Assisten Wadana Malangbong
↓
Raden Adipati Aria Suria Danu Ningrat / Dalem Gelung
Bupati Sukabumi ( 1933-1942, 1947-1948 )
↓
R. Gartidjah
R. Garminah
R.Gandhi Mohammad
R. Gandhini
R. Gartiwi
R. Garmini
R. Garmita
R. Gartika
R. Garsemi
R. Goemira Swargana
R. Ganda Soemaryana
↓
dst
D. URUTAN PENDAHULU DARI SUKAPURA-TASIKMALAYA.
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa semasa pemerintahan Prabu Geusanulun sampai dengan Pangeran Rangga Gempol II wilayah Sumedang mencakup seluruh Jawa Barat kecuali Banten dan Cirebon. Wilayah tersebut dibagi lagi menjadi beberapa bagian berdasarkan jumlah penduduk dan kepala keluarga, dipimpin oleh seorang Umbul.
Diceritakan semasa Sultan Agung-Mataram diadakan penyerangan ke Batavia dan salah satu panglima perangnya adalah Dipati Ukur Bupati Wadana Priangan yang sebelumnya Bupati Purbalingga menggantikan Rangga Gede Bupati Sumedang yang dipecat karena dianggap gagal membendung serangan Kesultanan Banten. Namun serangan yang dipimpinnya menemui kegagalan, dan Dipati Ukur tidak berani menghadap Sultan Agung di Mataram karena takut dihukum mati. Akhirnya beliau bersama sisa-sisa pasukannya melarikan diri dan bersembunyi di suatu tempat berada di wilayah Sukabumi bagian selatan.
Diantara sejumlah pengikutnya terdapat 3 orang umbul yang diam-diam membelot/meninggalkannya dan menghadap Sultan Agung di Mataram. Oleh Sultan Agung mereka diperintahkan untuk mendampingi Bahureksa kembali ke Tatar Sunda dan menunjukkan tempat persembunyian Dipati Ukur untuk menangkapnya. Setelah Dipati Ukur berhasil ditangkap, dibawa ke Mataram dan dihukum mati disana, tidak berapa lama kemudian ke 3 umbul tadi mendapat anugerah diangkat sebagai mantri agung dan selanjutnya menjadi Bupati di wilayah umbulnya masing-masing.
Catatan:
Dalam uraian sejarah Sumedang telah diceritakan bahwa kematian Suriadiwangsa/Rangga Gempol I akibat fitnah dari Dipati Ukur dan selanjutnya merebut kedudukan Bupati Wadana Prayangan/Priangan dari tangan Rangga Gede, namun akhirnya Dipati Ukur beserta sisa-sisa pengikutnya menemui kematiannya secara tragis justru di tangan rajanya sendiri yaitu Sultan Agung Mataram. Apakah ini hukum karma ?
Salah satu dari ke 3 umbul tadi bernama Wirawangsa yang menjabat umbul Sukakerta, kemudian mendapat anugerah dengan diangkat menjadi Bupati Sukapura dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha. Sukapura yang semula berada dalam wilayah kekuasaan Sumedang. menjadi Kabupaten yang sama kedudukannya, sementara umbul yang lainnya diangkat menjadi Bupati Timbanganten/Bandung (Raden Tumenggung Wiraangun angun) dan Bupati Parakan Muncang (Raden Tumenggung Wiratanubaya) yang dahulunya sama berada dalam wilayah kekuasaan Sumedang. Kejadian tersebut tercatat dengan keluarnya Piagam Sultan Mataram tanggal 26 Juli 1932. Selain sebagai penghargaan juga terkandung maksud dari Sultan Agung untuk persiapan penyerangan Batavia ketiga kalinya melalui re-organisasi kewilayahan, namun tidak terlaksana karena beliau keburu meninggal dunia.
Catatan :
Siapakah sebenarnya Wirawangsa ? Dalam buku sejarah Sukapura diterangkan bahwa beliau putra Wiraha dan cucu Pangeran Kusumadiningrat seorang bangsawan Mataram yang suka berkelana kemudian menikah dengan salah satu putri Rangga Gempol Sumedang. Namun dalam silsilah Sumedang tidak tercantum nama beliau, walaupun tercantum Kusumahdiningrat yang menikah dengan R.A Ayoemayar putri Rangga Gede namun tidak ada catatan nama keturunannya. Begitu pula dalam buku sejarah Sukapura tercatat ibu kandung Wirawangsa bernama Nyi Raden Agung namun tidak tercatat dalam buku silsilah keturunan Sumedang.. Sampai tulisan ini disusun belum diketemukan sosok yang sebenarnya dari Wirawangsa.
Wirawangsa/Raden Tumenggung Wiradadaha memerintah Kabupaten Sukapura dari tahun 1632 sampai tahun 1673, dalam sejarah Sukapura beliau dikenal sebagai Wiradadaha I, memiliki beberapa istri dan selir serta berputra 28 orang. Sepeninggal beliau diganti oleh salah satu putranya yang bernama Raden Jayamanggala dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha II, namun dalam perjalanan pulang dari Mataram selesai dilantik beliau meninggal dunia, memiliki 10 orang putra yang masih kanak-kanak yang dianggap belum pantas menggantikan posisi ayahnya dan salah satu putra bernama Raden Abdul.
Akhirnya adik Raden Jayamanggala yang bernama Raden Anggadipa diangkat sebagai Bupati Sukapura dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha III, beliau memerintah dari tahun 1675 sampai 1723. Selain itu beliau mendapat julukan Dalem Sawidak karena dari beberapa istri dan selir beliau memiliki 62 orang anak (bhs.Sunda Sawidak=60). Seperti daerah-daerah lainnya dalam masa pemerintahan beliau terjadi pergantian penguasa dari Mataram ke VOC Belanda, dan Kabupaten Sukapura ditempatkan dibawah Karesidenan Cirebon.
Tampuk kepemimpinan kemudian beralih kepada salah satu putranya yang bernama Raden Subamanggala dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha IV yang memerintah dari tahun 1723 sampai 1745 dan Bupati Sukapura pertama yang dilantik oleh VOC-Belanda, beliau tidak memiliki anak dan untuk mengisi kekosongan sepeninggal beliau diangkatlah Raden Demang Sacapati, putra Raden Abdul yang juga cucu Raden Jayamanggala/Raden Tumenggung Wiradadaha II dengan gelar Raden Tumenggung Wiradadaha V yang memerintah dari tahun 1745 sampai 1747. Beliau memiliki 4 istri dan 10 anak dan memerintah hanya 2 tahun
Sepeninggal Raden Sacapati/Raden Tumenggung Wiradadaha V, dikarenakan anak-anaknya masih kecil ditugaskanlah oleh Pemerintah Belanda Raden Tumenggung Wiratanubaya III Bupati Parakan Muncang memegang sementara Kabupatian Sukapura sampai salah satu putra Raden Demang Sacapati/Raden Tumenggung Wiradadaha V yang bernama Raden Jayanggadireja dewasa dan dianggap pantas untuk meneruskan tampuk kepemimpinan dengan bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha VI dari tahun 1747 sampai 1765, beliau hanya memiliki 3 orang anak dan salah satu anaknya yang bernama Raden Jayamanggala meneruskan estafet kepemimpinan dengan bergelar Raden Tumenggung Wiradadaha VII, Di kemudian hari karena dianggap pandai mengurus daerahnya beliau mendapat gelar Adipati dari Pemerintah Belanda dan berganti nama menjadi Raden Adipati Wiratanubaya memerintah dari tahun 1782 sampai 1805.
Beliau memiliki sejumlah istri dan selir berputra 37 orang diantaranya terdapat Raden Anggadipa yang kemudian menggantikannya dengan gelar Raden Adipati Wiradadaha VIII dari tahun 1805 sampai 1828, di tengah masa pemerintahannya yaitu tahun 1811 oleh Gubernur Jendral Raffles pada saat Kerajaan Inggris berkuasa di Nusantara menggantikan Kerajaan Belanda, beliau dicopot pula dari jabatannya dan Kabupaten Sukapura dinon-aktifkan. Latar belakang peristiwa tersebut karena beliau dianggap gagal dalam kewajiban tanam Nira. Namun pada saat Belanda kembali berkuasa pada tahun 1813 Kabupaten Sukapura diaktifkan kembali namun dibawah kepemimpinan Bupati dari Sumedang yang bernama Raden Tumenggung Surialaga (Dalem Talun) adik dari Pangeran Kornel. Tahun 1814 Raden Adipati Wiradadaha VIII diangkat kembali menjadi Bupati Sukapura. Peristiwa tersebut dikenal dengan idiom SUKAPURA NGADAUN NGORA artinya Sukapura kembali muncul.
Catatan :
Dalam buku sejarah Sukapura diterangkan bahwa pendeknya usia pemerintahan R.T.Surialaga karena tidak disukai rakyat Sukapura yang menginginkan kembalinya R.A.Wiradadaha VIII menjadi Bupati, namun dalam catatan sejarah Sumedang diterangkan bahwa pengangkatan R.T.Surialaga oleh Belanda bersifat sementara dimana beliau mendapat tugas menata kembali Kabupaten Sukapaura yang selama 3 tahun vakum.
R.T.Surialaga sebelumnya adalah Bupati Karawang dan pernah pula menjadi Bupati Bogor dan pada waktu dipindahkan ke Sukapura beliau sudah berusia lanjut.
Usai menjabat sementara Bupati Sukapura beliau langsung meminta pensiun dan tinggal di Talun Sumedang sampai akhir hayatnya sehingga disebut Dalem Talun.
Membandingkan 2 catatan diatas timbul pertanyaan, mana yang benar ? Apakah ini salah satu sentimen kesejarahan antara Sukapura dengan Sumedang ?. Disertai pula idiom yang entah dari mana munculnya SUMEDANG NGARANGRANGAN, SUKAPURA NGADAUN NGORA (Sumedang berguguran, Sukapura muncul kembali).
R.A.Wiradadaha VIII memiliki adik yang bernama Raden Tanuwangsa, beliau pernah ditugaskan magang di Kabupaten Sumedang mendirikan gudang-gudang penyimpanan kopi. Tidak lama kemudian beliau diangkat menjadi Patih mendampingi kakaknya dengan gelar Raden Tumenggung Danuningrat, dan atas upaya beliau Kabupaten Sukapura menerima tambahan wilayah dari Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Galuh sehingga bertambah luas serta merupakan cikal bakal Kabupaten Tasikmalaya.
Sepeninggalnya R.A.Wiradadaha VIII yang menggantikan beliau bukanlah salah satu dari 14 anaknya tapi adiknya tadi yang menjadi patihnya bernama Raden Tumenggung Danuningrat dengan gelar Raden Tumenggung Wiratanubaya dari tahun 1837 sampai 1844. Beliau termasuk Bupati yang harum namanya dan sempat memindahkan ibu kota Sukapura ke wilayah yang sekarang dikenal dengan Kota Tasikmalaya, memiliki beberapa istri dan 14 anak.
Catatan:
Tidak ada keterangan kenapa bukan salah satu putra Wiradadaha VIII yang menggantikan posisi ayahnya sesuai tradisi, apakah ada campur tangan dari Sumedang yang dianggap Kabupaten senior oleh Belanda ? Mengingat pula R.T. Danuningrat pernah tinggal dan magang di Sumedang sehingga kedekatannya dengan Bupati Sumedang sangat berpengaruh terhadap pengangkatannya sebagai Bupati Sukapura.
Putra sulung yang bernama Raden Wiradimanggala menggantikan kedudukan ayahnya dengan gelar yang sama yaitu Raden Tumenggung Wiratanubaya, namun pemerintahannya pendek hanya 1 tahun dari 1844 sampai 1845 karena meninggal dunia. Selanjutnya sang adik yang bernama Raden Tanuwangsa menggantikannya dengan gelar Raden Adipati Wiraadegdaha namun tahun 1875 beliau dipecat dari jabatannya karena membangkang perintah atasan dan dibuang ke Riau kemudian ke Bogor sehingga beliau disebut pula Dalem Bogor di kalangan keluarga Sukapura..
Kepemimpinan dilanjutkan oleh adik iparnya yang bernama Raden Demang Danukusuma dengan gelar Raden Tumenggung Wiradiningrat, yang kemudian karena jasa-jasanya beliau diangkat menjadi Adipati sehingga berubah nama menjadi Raden Adipati Wiradiningrat memerintah dari tahun 1875 sampai 1901. Beliau mendapat julukan Dalem Bintang, karena memperoleh penghargaan berupa bintang jasa dari Pemerintah Belanda.
Berputra 20 orang dari beberapa istri dan salah satunya bernama Raden Demang Sukmamijaya yang kemudian menikah dengan salah satu putri Raden Adipati Wiraadegdaha bernama Raden Ayu Purnamasari (pernikahan antar sepupu).
Dari pernikahan Raden Demang Sukmamijaya dengan Raden Ayu Purnamasari lahirlah antara lain Raden Ayu Radja Ratna/Retnadi, yang kemudian menjadi istri R.Panji Suryakusumah salah satu putra Pangeran Suria Kusumaadinata/Pangeran Sugih Bupati Sumedang dan lahirlah Raden Ma’moen yang di kemudian hari menjadi Bupati Sukabumi dengan gelar Raden Adipati Aria Soeria Danoe Ningrat.
Bagan silsilah pendahulu kita dari Sukapura/Tasikmalaya:
Wirawangsa/R.Tmg.Wiradadaha I
Bupati Sukapura 1632-1673
↓
R.Jayamanggala/R.Tmg.Wiradadaha II
Bupati Sukapura 1673
↓
R.Abdul
↓
R.Demang Sacapati/R.Tmg.Wiradadaha V
Bupati Sukapura 1745-1747
↓
R.Jaya Anggadireja/R.Tmg.Wiradadaha VI
Bupati Sukapura 1747-1765
↓
R.Jayamanggala/R.A.Wiratanubaya/R.A.Wiradadaha VII
Bupati Sukapura 1782-1805
↓
R.Wiratanubaya/R.Tmg.Danuningrat
Bupati Sukapura 1828-1835
↓
R.A.A.Wirahadiningrat/Dalem Bintang
Bupati Sukapura 1875-1901
↓
R.Demang Sukmaamijaya
Menikah dengan R.A Purnamasari putri
R.A.A Wiradadaha VIII
↓
R.A.Radja Ratna/Retnadi
Menikah dengan R.Panji Suriakusumah
Putra Pangeran Suria Kusumaadinata/Pangeran Sugih-Bupati Sumedang
↓
R.A.A Soeria Danoe Ningrat
↓
R. Gartidjah
R. Garminah
R.Gandhi Mohammad
R. Gandhini
R. Gartiwi
R. Garmini
R. Garmita
R. Gartika
R. Garsemi
R. Goemira Swargana
R. Ganda Soemaryana
↓
dst.
Pada tanggal 1 Januari 1913 sebutan Kabupaten Sukapura berubah menjadi Kabupaten Tasikmalaya dan yang semula berada dibawah Karesidenan Cirebon selanjutnya berada dibawah Karesidenan Priangan, secara bertahap terjadi re-organisasi wilayah antara Kabupaten Tasikmalaya, Sumedang, Ciamis dan Garut seperti kondisi sekarang.
P E N U T U P
Demikianlah uraian mengenai asal-muasal kita sebagai anggota keluarga besar Soeria Danoe Ningrat, bukanlah suatu kebetulan bahwa para pendahulu merupakan figur-figur penting, namun anggaplah suatu takdir yang patut kita syukuri karena dengan demikian kita relative mudah melacak siapa saja para pendahulu kita.Disamping itu dengan jabatan dan peran yang pernah diembannya bukanlah untuk disombongkan apalagi dikultuskan oleh kita semua sebagai generasi penerusnya, malahan kita harus mencontoh hal-hal yang baik dan jangan mengulangi perbuatannya yang salah.
Sesungguhnya bila kita mengamati perjalanan hidup para leluhur kita, seperti ada pengulangan sejarah dengan apa yang negara kita sedang alami saat ini, intrik politik, fitnah, saling menjelekkan/menjatuhkan, ambisi kekuasaan dlsb. Masuknya kompeni Belanda dengan politik devida et impera (adu domba) tidak lain akibat ketidak waspadaan para pendahulu kita yang lebih disibukkan dengan berbagai upaya mempertahankan kekuasaannya, diperparah lagi dengan sentimen kesejarahan antar satu dinasti dengan dinasti lainnya, antar satu daerah dengan daerah lainnya.
Cobalah kita merenung atau berandai-andai terhadap tindakan para pendahulu kita:
seandainya Prabu Linggabuana mengikuti saran patih Borosngora untuk tidak berangkat ke Majapahit…..
seandainya Prabu Nusiya Mulya bersedia memeluk agama Islam……
seandainya Prabu Geusanulun tidak membawa lari Harisbaya……
seandainya Suriadiwangsa/Rangga Gempol I tidak berangkat ke Mataram……
seandainya Rangga Gede mau menyerahkan wilayah kepada Kartajiwa……
seandainya Rangga Gempol III/Pangeran Panembahan mau mengikuti ajakan Kesultanan Banten menyerang Belanda….. dst…dst…tentu sejarah akan berkata lain. Semuanya seperti telah dirancang sedemikian rupa, sehingga merupakan takdir yang tidak dapat dihindari.
Yang penting bagi diri kita selaku anggota keluarga besar Soeria Danoe Ningrat adalah menjaga nama baik para pendahulu dengan berperilaku sopan, bermasyarakat yang baik, menghindari kesombongan, menjaga keutuhan, keakraban dan kekeluargaan diantara diri kita sendiri dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak yang sebenarnya iri-hati kepada kita seperti penyusun pernah rasakan dan alami, walaupun sebenarnya itu adalah sejarah masa lalu namun seperti akan diungkap lagi terutama dalam pemilihan Bupati, Legislatif yang sering membutuhkan legitimasi silsilah.
Bagi generasi muda/penerus keluarga besar Soeria Danoe Ningrat penyusun lampirkan nasihat Prabu Tajimalela kepada putranya Prabu Gajah Agung, amanat atau nasihat ini lajimnya disebut AJI(an) atau ILMU KASUMEDANGAN yang menjadi dasar kepemimpinan para pendahulu kita dari Sumedang.
Pepeling Prabu Tadjimalela ka putrana nu djenengan Prabu Gadjah Agung.
S I N O M
Soemanget kasoemedangan
Tara ngoekoet kanti risi
Tara reuwaseun ku bedja
Sikepna titih tjaringtjing
Djaoeh tina hiri dengki
Njekel tetekon noe loehoeng
Gagah bedas tanpa lawan
A S M A RA N D H A N A
Tjitjiren satria leuwih
Pageuh njekelan djandjina
Tara ngawangkong ngabohong
Soemawonna pala tjidra
Katoe bener oetjapna
Kasanggoepan ana metoe
Dibelaan pegat nyawa
Tjitjiren satria leuwih
Boga bakat toemarima
Katambah leber wawanen
Dina ngabelaanana
Ka sasama ka doenoengan
Ka sakoer noe enggeus noeloengan
Koe sagala kahadean
Tjitjiren satria leuwih
Boga bakat karoenjaan
Estoe resep mare maweh
Noeloengan ka noe sangsara
Melaan noe tanpa dosa
Hoeripna pikeun toetoeloeng
Resep kana kaadilan
Tara bedegong tjirigih
Teu adigoeng adigoena
Estoe pahing nyeboet dewek
Lemes boedi nanjoeng basa
Matak soegemaeun semah
Babatoeran pada loecoe
Resep koe prakprakanana
Tah kitoe bakat sajati
Jaoeh tina pangarahan
Beunang diseboet bolostrong
Teu aya pikir rangkepan
Oecap hade estoe broekbrak
Teu nyieun boedi salingkoeh
Teu hayang senang sorangan
Tah kitoe piwoeroek aki
Patokan kasoemedangan
Babakoena handap ansor
Mitoetoer kasatriaan
Make doedoega prayoga
Nyingkahan oejoeb takaboer
Teu agoel koe kagagahan
Terjemahan bebas dalam bahasa Indonesia:
Pembukaaan
Semangat kesumedangan
Tidak pernah mengukur untung rugi
Penuh percaya diri
Tidak pernah merasa iri hati
Memiliki jati diri
Gagah kuat tak punya lawan/musuh
Rendah hati baik budi
Kesabaran adalah ilmu utamanya.
Ciri seorang ksatria sejati
Teguh memegang janji
Tidak pernah membual membohong
Sesungguhnya tiada cacat
Kata-katanya dapat dipegang
Mantap tidak ragu-ragu
Kalau perlu nyawa jadi taruhan
Ciri seorang ksatria sejati
Memiliki kesadaran tinggi
Ditambah keberanian
Dalam membela
Sesama dan atasan
Kepada siapapun yang pernah menolong
Dengan segala kebaikan
Ciri seorang ksatria sejati
Memiliki rasa belas kasihan
Senang dan suka memberi
Menolong mereka yang sengsara
Membela mereka yang tidak berdosa
Hidupnya untuk menolong orang lain
Menyukai keadilan
Tidak keras kepala
Tidak besar kepala
Pantang menonjolkan diri
Berbudi dan berbahasa halus
Membuat orang lain senang
Handai tolan menyukainya
Senang pada tindakannya
Nah itulah sifat satria sejati
Jauh dari ketamakan
Boleh disebut apa adanya
Berbicara dengan baik penuh keterbukaan
Tidak mempunyai pikiran yang jelek/kotor
Tidak memiliki pribadi buruk
Tidak mementingkan diri sendiri
Nah itulah nasihat dari aki (kakek)
Ilmu dari ka-Sumedangan
Intinya adalah rendah hati
Dengan berjiwa satria
Namun penuh kewaspadaan diri
Menghindari sifat sombong dan takabur
Tidak sombong dengan kekuatan yang dimiliki
DAFTAR PUSTAKA
1. Atja, Drs. 1970. Ratu Pakuan. Bandung. Lembaga Bahasa dan Sedjarah Unpad.
2. Atmamihardja, Mamun, Drs, R. 1958. Sadjarah Sunda. Bandung. GANACO NV.
3. Joedawikarta 1933.. Sadjarah Soekapoera, ParakanMoencang sareng Gadjah. Bandoeng, Pengharepan.
4. Lubis, H.Nina, Dr.MS, dkk. 2003. Sejarah Tatar Sunda jilid I dan II. Bandung. CV. Satya Historica.
5. HermanSoemantri Emuch. 1979. Sajarah Sukapura, sebuah telaah filologis. Jakarta. Universitas Indonesia.
6. Zamhir Drs. 1996. Mengenal Museum Prabu Geusanulun serta Riwayat Leluhur Sumedang, Sumedang, Yayasan Pangeran Sumedang.
7. Sukardja, Djadja. 2003. Kanjeng Prebu R.A.A. Kusumadiningrat Bupati Galuh Ciamis th. 1839 s / d 1886. Ciamis. Sanggar SGB.
8. Sulendraningrat P.S.1975. Sejarah Cirebon dan Silsilah Sunan Gunung Jati Maulana Syarif Hidayatullah., Cirebon, Lembaga Kebudayaan Wilayah III Cirebon.
9. Sunardjo, Unang, R.H. Dr.s. 1983. Kerajaan Carbon 1479-1809. Bandung. PT. Tarsito.
10. Suparman. Tjetje R.H., 1981. Sajarah Sukapura.Bandung
11. Surianingrat, Bayu, Drs. 1983. Sajarah Kabupatian I Bhumi Sumedang 1550-1950. Bandung,. CV.Rapico.
12. Soekardi, Yuliadi. 2004. Kian Santang. CV Pustaka Setia.
13. Soekardi, Yuliadi. 2004. Prabu Siliwangi. CV Pustaka Setia.
14. Tjangker Soedradjat, Ade. 1996. Silsilah Wargi Pangeran Sumedang Turunan Pangeran Santri alias Pangeran Koesoemadinata I Penguasa Sumedang Larang 1530-1578. Sumedang. Yayasan Pangeran Sumedang.
15. Widjajakusuma, Asikin, R,D, Dr. 1960. Babad Pasundan, Riwajat Kamerdikaan Bangsa Sunda Saruntagna Karadjaan Pdjadjaran Dina Taun 1580. Bandung. Kujang.
16. Winarno, F. G. 1990. Bogor Hari Esok Masa Lampau. Bogor. PT. Bina Hati.
17. BABAD TANAH JAWI mulai dari Nabi Adam sampai tahun 1647, cetakan IV 2008. PT.BUKU KITA, Yogyakarta
BagikanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-69447369721099817872013-04-03T23:31:00.000-07:002013-04-03T23:31:16.070-07:00hari hari terakhir BUNG KARNO<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwyNYslkt6swj9eOVt4t_nVLWAIFvjcbrtQvL3qUcfVMijESERbi9rzzK-Wp7g1ALEAguMtzoxmObbuFS0pJqNMAXOxTDopYaGUMTHhXrOF4FSY6jMaHJ-LqOVBeOy2Q7FuaE68g-odbkZ/s1600/Soekarno.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwyNYslkt6swj9eOVt4t_nVLWAIFvjcbrtQvL3qUcfVMijESERbi9rzzK-Wp7g1ALEAguMtzoxmObbuFS0pJqNMAXOxTDopYaGUMTHhXrOF4FSY6jMaHJ-LqOVBeOy2Q7FuaE68g-odbkZ/s320/Soekarno.jpg" /></a>
Hari-Hari Terakhir Bung Karno
—KETIKA nama Kartosoewirjo didengun-dengungkan kembali sekarang ini, ada satu nama lain yang juga ikut dibicarakan. Bung Karno. Presiden pertama RI itu, disebut hamper berdampingan dengan Kartosoewirjo karena pernah berguru satu ilmu dengannya kepada HOS Tjokroaminoto. Juga mereka berdua, otomatis, adalah teman satu kontrakan.
Kartosoewirjo menjalani detik terakhir kehidupannya dengan peluru panas di dadanya. Beliau wafat dengan tenang, senyum, dan kemudian sejarah—untuk beberapa tahun lamanya—menimbunnya dengan berbagai label mengerikan pada masyarakat Indonesia. Lantas, bagaimana dengan Soekarno, yang menurut buku “Hari Terakhir Kartosoewirjo” karya Fadli Zon, adalah orang yang menandatangani surat eksekusi mati Kartosoerwirjo?
“Aku tidak tidur selama enam tahun. Aku tak dapat lagi tidur barang sekejap. Kadang-kadang, di larut tengah malam, aku menelpon seseorang yang dekat denganku seperti misalnya Subandrio, Wakil Perdana Menteri Satu dan kataku, ‘Bandrio datanglah ke tempat saya, temani saya, ceritakan padaku sesuatu yang ganjil, ceritakanlah sesuatu lelucon, berceritalah tentang apa saja asal jangan mengenai politik. Dan kalau saya tertidur, maafkanlah.’ Aku membaca setiap malam, berpikir setiap malam dan aku sudah bangun lagi jam lima pagi. Untuk pertama kali dalam hidupku aku mulai makan obat tidur. Aku lelah. Terlalu lelah.”
Itulah Ungkapan Soekarno yang dicurahkannya kepada Cindy Adams dan selanjutnya dibukukan dengan judul: Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Sekaligus pertanda betapa masalah politik di saat-saat itu menggerogoti jiwanya. Sepertinya Bung Karno tidak mampu menghadapi gelombang cacian dan makian dari bangsanya sendiri. Inilah awal senja kehidupan Bung Karno; berteman dengan sepi.
Menjelang kejatuhan Bung Karno sebagai Presiden RI, Lembert J. Giebels, mantan anggota Majelis Rendah Parlemen Belanda, menulis dalam bukunya: Pembantaian yang Ditutup-tutupi Peristiwa Fatal di sekitar Kejatuhan Bung Karno, terjemahan dari judul aslinya De Stille Genocide. De fatale gebeurtenissen rond de val de Indonesische President Soekarno.
Lembert menulis, “Dikelilingi oleh diplomat, jurnalis dan anggota staf Istana, Soekarno berlaku seakan akan ia masih tetap seorang kepala negara yang maha kuasa. Namun gambar-gambar televisi mengungkapkan bahwa Soekarno menyadari bahwa ia hanya memainkan peran sebagai Presiden. Pemirsa bisa melihat bagaimana Presiden secara demonstratif menandatangani surat surat di pangkuan sekretarisnya, dengan gelisah menghela asap rokoknya yang telah ia cabut dari kantong baju salah seorang yang berdiri dalam lingkaran itu…Dengan sebuah gerakan tangan tidak sabar Presiden menyuruh pergi Menteri Luar Negeri Adam Malik, tanpa memandangnya. Sesudah itu ia menanggalkan baju seragamnya dan sambil di sana membetulkan lukisan yang miring dan meniup debu yang tidak ada dari bajunya., dengan baju kemeja dan bretel yang tergantung lepas, ia tampak menghilang dari layar televisi.”
Beban psikologis, itulah sebenarnya yang dialami Soekarno di saat-saat kejatuhannya. Dia berjalan sendiri tanpa ada orang-orang yang ikut membantunya.
Hari Minggu siang, tanggal 21 Juni 1970 tersiar berita Presiden Pertama RI, Ir.Soekarno meninggal dunia. Bambang Widjanarko melukiskan bahwa suasana waktu itu bagaikan mendengar guntur menggelegar di tengah siang hari yang terang, masyarakat sangat terkejut dibuatnya.
Bung Karno meninggal karena kesehatannya semakin hari semakin menurun. Sejak awal 1965, penyakitnya sudah hampir menggerogoti tubuhnya. Hal ini terungkap dari pernyataan Amarzan Loebis, wartawan senior yang sangat aktif meliput peristiwa di lingkungan Istana waktu itu:
“Tetapi sesungguhnyalah, terutama sejak awal 1965, kesehatannya (Soekarno) tak lagi bagus. Pada awal September tahun itu, ketika saya menyertai serombongan penghadap yang ikut sarapan pagi di beranda Istana Negara, kami menyaksikan berbagai suntikan, pil, kapsul dan madu Arab bolak-balik disodorkan oleh tim kesehatan kepresidenan yang mendampingi Bung karno. Pada acara-acara malam pun, setelah acara resmi, Bung Karno lebih sering melepas sepatu dan tampaklah kakinya yang membengkak,” ujar Amarzan Loebis.
Inilah gambaran selintas saat-saat sepi Bung Karno. Majalah Tempo, edisi 26 Oktober 2003, hal.71 memberi perhatian besar terhadap Bung Karno: “…kesunyian seorang Bung Karno. Perintahnya tak dituruti, pidatonya hanya menjadi kembang api; membuncah lalu hilang bersama malam. Hampir dua tahun suara Bung Karno nyaris tak terdengar. Ia seperti tokoh dalam novel Gabriel Garcia Marquez: lelaki yang melewati waktunya dalam 100 tahun kesendirian.”Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-23077194329491256102013-04-03T23:18:00.001-07:002013-04-03T23:18:06.095-07:00waduk jati gede Penyelesaian Waduk Jatigede Terhambat "Rumah Hantu"
Terdapat 10 ribu rumah dan semua penghuninya menuntut penyelesaian.
Pembangunan waduk
Antique, Alfin Tofler | Kamis, 4 April 2013, 10:20 WIB
VIVAnews - Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa pembangunan proyek Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, kini mencapai di atas 70 persen.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung, Priyo Sembodo, mengatakan, waduk terbesar di Indonesia itu sudah selesai 72,30 persen pada elevasi 200 meter dan tinggal menyelesaikan 40 meter lagi.
"Kalau bangunan bendungan itu kecil di atas, relatif cepat dalam pelaksanaan penyelesaiannya," kata Priyo dalam keterangan tertulis, Kamis 4 April 2013.
Priyo menambahkan, penyelesaian proyek waduk yang bisa menampung air hingga satu miliar meter kubik ini masih mempunyai hambatan, yakni tumbuhnya "rumah hantu".
Rumah itu disebut "rumah hantu", menurut dia, karena rumah-runah tersebut tidak ada dalam tahap pembangunan, tapi tiba-tiba muncul karena didirikan oleh warga. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, diperkirakan ada sekitar 10 ribu rumah dan semua penghuninya menuntut penyelesaian.
Priyo menjelaskan, kini permasalahan lahan menjadi dua bagian, yaitu permasalahan lahan yang dimiliki oleh masyarakat dan yang berada di kawasan hutan.
Untuk kawasan hutan, ia mengatakan, saat ini sudah dikoordinasikan antarkementerian dengan perkembangan yang cukup baik. Sementara itu, untuk lahan yang dimiliki masyarakat, pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah membentuk tim percepatan.
"Untuk mengganti rugi rumah tumbuh tersebut, diperkirakan memerlukan Rp7-20 juta per unit," kata Priyo.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pembangunan Waduk Jatigede, Airlangga Marjono, memperkirakan bahwa pada Februari 2014, waduk tersebut sudah bisa diresmikan.
"Peresmian dapat dilakukan pada awal 2014, karena penutupan pintu pengelak direncanakan dilakukan pada akhir September 2013, sehingga diperkirakan muka air akan mencapai puncak elevasi maksimum waduk pada Februari 2014," kata dia.
Waduk Jatigede nantinya akan dimanfaatkan untuk mengairi irigasi sawah seluas 90 ribu hektare, membuat PLTA 10 Megawatt, dan memasok persediaan air baku sebanyak 3,5 meter kubik per detik. (art)
© VIVA.co.id
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq9GjUgLjw7hKNOKskSmzRgI7zXVI7hUqrroU2LFurTbt9VHdIEh45cAT9Dz3Po-EE1kImDPBt_Ha6Hfth8QO7vx9MOIrt-KKkcbQiYf47JHlJZTAFWYPGtwlejH-rpybipaAaaZVCu0_U/s1600/119110_pembangunan-waduk-jatibarang--di-semarang_209_157.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq9GjUgLjw7hKNOKskSmzRgI7zXVI7hUqrroU2LFurTbt9VHdIEh45cAT9Dz3Po-EE1kImDPBt_Ha6Hfth8QO7vx9MOIrt-KKkcbQiYf47JHlJZTAFWYPGtwlejH-rpybipaAaaZVCu0_U/s320/119110_pembangunan-waduk-jatibarang--di-semarang_209_157.jpg" /></a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-85333197919607129992013-04-03T19:51:00.001-07:002013-04-03T19:51:22.478-07:00cara membuat bakso
Cara Membuat Bakso Daging Sapi Super Enak
1
Diposkan oleh Permathic on Senin, 01 April 2013 , in Cara - Cara, Kuliner
Cara Membuat Bakso Daging Sapi Super Enak -
Wah makanan yang satu ini merupakan makanan favorit admin nih,, mau makan berapa banyak pun ga kan bosen , hehe.. apalagi kalo makannya pas dingin2 or pas lg ujan, emmm .. pasti tambah lezato.. akan tetapi seperti kebanyakan orang, belakangan ini admin jadi takut kalo mau makan bakso.. karena banyak kabar dari media, bahwa ditemukan bakso yang mengandung daging bab! ,, hiiii atut.. jangankan makan, ngebayangin aja udah ngeri.. saat mendengar kabar tersebut saya sendiri sempet kesel dan jengkel dengan oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. Hanya demi keuntungan pribadi hingga merugikan banyak orang. Tapi dari pada akhirnya tidak makan bakso, padahal bakso merupakan makanan favorit. Lebih baik menggunakan cara alternatif, sehingga tetep bisa makan bakso dan pasti halalnya. Ada yang tau dengan cara apa itu ? yups.. caranya dengan membuatnya sendiri.. hehehe ya.. sedikit agak repot sih.. tapi lebih terjamin kehalalnya.. karena kita sendiri yang membuat. Berikut cara membuat bakso daging sapi yang super yahut,,,
Bahan Membuat Bakso
1 kg daging sapi giling
1 ons tepung kanji
6 siung bawang putih
1 senduk makan garam
1/2 sendok teh merica bubuk
penyedap rasa secukupnya
Bahan Membuat Kuah Bakso
Tulang sapi
Air
Bawang putih 5 siung, goreng dan haluskan
Bawang merah 4 siung, goreng dan haluskan
Bawang goreng 1/2 sdm, haluskan
gula 2 sdt
garam 1 sdm
lada 1/2 sdt
daun bawang 4 batang, ambil bagian putihnya, iris halus
kaldu sapi instan, 2 sdt
Cara Membuat Bakso
Haluskan bawang putih, silahkan tumbuk atau blender.
Campur bawang putih yang sudah dihaluskan ke dalam adonan daging sapi giling, merica, garam, penyedap rasa, sekaligus tepung kanji.
Aduk dan uleni adonan tersebut hingga merata kurang lebih 10 menit
Setelah adonan tercampur rata selanjutnya bentuklah menjadi bulatan-bulatan dengan menggunakan tangan sesuai dengan ukuran yang anda inginkan, usahakan agar ukurannya tidak terllau besar supaya bisa matang secara lebih merata dan cepat. Nah disini saya yakin anda bisa untuk membuat bulatan bakso.
Masukkan bulatan bakso yang anda buat ke dalam air panas, kemudian rebuslah ke dalam air yang mendidih hingga matang. Tanda bakso yang telah matang adalah mengapung di permukaan air yang mendidih. Proses perebusan biasanya memakan waktu 10-15 menit.
Angkat bakso yang telah matang dan tiriskan dalam suhu ruangan.
Cara membuat kuah Bakso
Rebus air bersama tulang dan semua bumbunya sampai mendidih dan tulangnya menjadi matang.
Jika sudah matang, kecilkan apinya dan selanjutnya anda sudah bisa menyajikan bakso bersama kuahnya.
Untuk penyajian, bisa di tambah pelengkap seperti bawang goreng, tahu, seledri, saus, kecap dan lain sebagainya agar lebih terasa enaknya.
Nah.. lebih aman kan jika kita yang membuatnya sendiri, jadi tidak takut lagi bakso yang kita makan mengandung daging bab!. Oke.. semoga postingan kali ini bermanfaat..
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5gdc3s1jFcKq2dHPK3JQpALDDkVYkHAlLdnBLIlnKpKQELObXIrV4okJ3Cub1hMXdSLg50j66cb8KEyJAN12WJ0UC7AulTIg8J_iPNtJiPOMHPAQ-JsPp3n5KWgIwwWzD0yIqmdf6o6RV/s1600/bakso+sapi.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5gdc3s1jFcKq2dHPK3JQpALDDkVYkHAlLdnBLIlnKpKQELObXIrV4okJ3Cub1hMXdSLg50j66cb8KEyJAN12WJ0UC7AulTIg8J_iPNtJiPOMHPAQ-JsPp3n5KWgIwwWzD0yIqmdf6o6RV/s320/bakso+sapi.jpg" /></a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-83552404406258903702013-04-03T19:40:00.000-07:002013-04-03T19:42:20.704-07:00mie instan
Bahaya Mie Instan Bagi Kesehatan
22
Diposkan oleh Permathic on Minggu, 25 November 2012 , in Kesehatan
Bahaya Mie Instan Terhadap Kesehatan -
Tahukah anda ? Bahwa Indonesia merupakan Negara Ke-2 terbesar konsumsi mienya di dunia setelah Cina. Mie awalnya ditemukan dan dibuat di Cina yang kemudian menyebar keseluruh dunia. Termasuk Indonesia. Mie sendiri merupakan makanan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu dari gandum, sagu, beras atau dari bahan dasar lainnya yang umumnya dari bahan dasar makanan pokok. Yang kemudian di olah menjadi bentuk kecil pipih memanjang. Di Indonesia sendiri mie banyak diolah lebih lanjut ke berbagai jenis olahan makanan. Antara lain : Mie ayam, Mie Tek Tek, Soto, Campuran pada Bakso, Mie Instan dengan berbagai rasa dimulai dari rasa kari, ayam, soto, gulai, dan lain – lain.
Melihat bahan dasar mie yang terbuat dari tepung gandum, Beras, sagu, dan lain – lain, seharusnya mie juga termasuk makanan sehat seperti halnya bahan bakunya yaitu gandum, beras, maupun sagu. Lalu kenapa beberapa penelitian mengajurkan untuk tidak mengkonsumsi mie dalam jumlah yang banyak dan intensitas yang terlalu sering ? ini dikarenakan mie pada zaman dulu dengan mie dengan zaman sekarang sudah berbeda. Mie di zaman dulu hanya menggunakan bahan – bahan alami tanpa pengawat makanan, namun zaman sekarang mie sudah banyak di tambahkan bahan pengawet makanan, bahkan ada yang menambahkan pengawet mayat yaitu formalin. Hiiii serem juga ya... Tapi terdang kita terbuai oleh rasanya yang enak sehingga lupa akan dampak dan bahayanya. Tidak bisa dielakan juga, bahwa saya juga demen makan mie, khususnya mie instan dan mie Ayam sebab rasanya yang memang enak.. hehehe.
Sahabat pembaca, baiknya kita sedini mungkin mengurangi konsumsi mie instan atau kalau bisa menghindarinya. Sebab mie instan sangat tidak baik untuk kesehatan. Apa lagi mie ayam, karena beberapa penelusuran, mie ayam yang identik dengan banyak saus tersebut, ternyata saus tersebut banyak dibuat dari bahan yang benar – benar tidak layak untuk dimakan dan sangat membahayakan kesehatan. Agar anda lebih jelas mengetahui bahayanya berikut saya paparkan tentang kandungan dan bahaya Mie Instan.
Kandungan Mie Instan
Mie dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam. Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine).
Selain mie itu sendiri, ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbu-bumbu lain. Bumbu mie instan juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (monosodium glutamat) yang berfungsi sebagai penguat rasa.
Penelitian laboratorium Fakultas Kedokteran Univ. Indonesia membuktikan bahwa 100%, atau SELURUH sampel mie instan yang beredar di pasaran MENGANDUNG BAHAN PLASTIK yang tentunya sangat berbahaya bagi pencernaan.
Dr. Hasan Budiman, kepala laboratorium Fakultas Kedokteran UI menyatakan, bahwa dalam SELURUH sampel yang diambilnya di pasar swalayan, toko-toko, dan warung di wilayah DKI dan sekitarnya ditemukan bahan plastik yang tidak mungkin bisa dicerna dalam sistem pencernaan kita. Luas diketahui bahwa plastik adalah bahan yang tidak mungkin terurai secara alamiah, dan merupakan bahan yang sangat berbahaya untuk dikonsumsi.
Kandungan-kandungan yang berbahaya tersebut sangat tidak baik dikonsumsi oleh tubuh. Apalagi jika kita mengkonsumsi mie instan dalam waktu yang lama dengan intensitas yang sangat tinggi. Pastinya penyakit akan mudah dan hinggap di tubuh kita.
Bahaya Makan Mie Instan
Beberapa penyakit berikut ditengarai akibat terlalu banyak makan mie instan.
Penyebab kanker
Mie instan banyak mengandung zat aditif seperti MSG yang bisa menjadi pemicu kanker dalam tubuh. Banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Karena itu, sebaiknya Anda pun mulai mengurangi mengkonsumsi makanan ini.
Chinese restaurant syndrome
Bahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian.
Kerusakan jaringan otak
Mengkonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini juga akan memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau keumpuhan.
Lalu bagaimana cara agar kita bisa tetap mengkonsumsi mie namun tetap aman bagi kesehatan ? Jawabnya : dengan membuat sendiri mie di rumah. Caranya mudah kok, ya walaupun membutuhkan waktu yang lebih. Tapi apa salahnya dilakukan demi kesehatan kita juga. Berikut caya membuat mi :
Bahan :
250 g tepung terigu
1 sdt garam
2 kuning telur, kocok sebentar
1 sdm minyak zaitun
100 ml air
Cara Membuat :
Campur tepung terigu dan garam, aduk rata. Tuang telur, minyak zaitun, dan air. Uleni adonan hingga tidak lengket di tangan. Gilas adonan dengan penggiling adonan mi nomor 1, lipat dua dan gilas kembali. Gilas kembali dengan nomor 2, lipat dua, gilas kembali. Ulangi dengan nomor 3 dan 4 dan taburi dengan tepung terigu. Masukkan lembaran adonan dalam alat pembentuk mi. Taburi mi dengan tepung terigu dan gulung. Taruh dalam wadah kedap udara sebelum digunakan.
Gimana ? masih ingin tetap konsumsi mie instan namun akan mengganggu kesehatan anda atau membuat mie sendiri sehingga aman untuk kesehatan. Ya... pilihan ada di tanggan anda.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHsf_J1f20lEva4pBDCSYJim5W36SXtmyajFVfIJaV30PDVDTa_KixSB0zk8smK5AuIvEM_WXVE1WEA_1I-rMtNUgXUTnV5UEkd6TB-Ae3r9trLY6l3osD5Yzq8BOUMZ-zxsKwk_66A5ro/s1600/mie+instan.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHsf_J1f20lEva4pBDCSYJim5W36SXtmyajFVfIJaV30PDVDTa_KixSB0zk8smK5AuIvEM_WXVE1WEA_1I-rMtNUgXUTnV5UEkd6TB-Ae3r9trLY6l3osD5Yzq8BOUMZ-zxsKwk_66A5ro/s320/mie+instan.jpg" /></a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-78572227293432320032013-04-03T15:27:00.003-07:002013-04-03T15:27:29.074-07:00khasiat buah dan kulit manggisBelajar Hidup Sehat
15 jam yang lalu
"Buah manggis memiliki kandungan zat xanthones yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit yang mematikan seperti kanker, diabetes, jantung, arthritis, alzheimer, dan lainnya. Zat xanthones yang di hasilkan manggis dapat menghindarkan berbagai penyakit yang disebabkan peradangan, seperti artritis dan alzheimer (merupakan salah satu penyakit disfungsi otak). Selain itu xanthone juga bermanfaat mencegah pertumbuhan sel kanker dan tumor. Kulit buah manggis juga multi khasiat yaitu antikanker, antioksi dan mujarab mengatasi jantung koroner, HIV, dan sebagainya. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu ekstrak tersebut juga bersifat apotosis penghancur sel kanker. Kandungan zat xanthone yang terdapat padanya mampu merawat beberapa jenis penyakit kanker seperti kanker hati, pencernaan, paru-paru dan sebagainya. Xanthone dalam kulit manggis juga ampuh mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC), asma, leukimia, antiinflamasi, dan antidiare. Anda dapat menikmati buah manggis langsung dimakan atau dibuat jus.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-61494276338163789672013-04-03T06:16:00.005-07:002013-04-03T06:16:47.824-07:00garam himalaya dua8 Manfaat Kesehatan dari Salt Natural dimurnikan
Ditulis oleh Isabella Samovsky
Sejak awal kehidupan di bumi, garam alam telah menjadi elemen penting yang digunakan oleh flora laut, hewan, dan manusia. Himalaya Garam yang berasal dari bumi terdiri dari delapan puluh empat unsur yang vital bagi kehidupan. Nutrisi ini adalah elemen yang sama ditemukan di tubuh kita untuk menjaga kesehatan yang optimal. Tubuh kita mengandung cairan garam yang sama (air dan garam alami,) seperti yang ditemukan di laut purba. Tidak ada perusahaan manufaktur dapat membuat suatu zat yang cocok dengan penyembuhan dan sifat kesehatan garam alami. Misalnya, ketika seseorang diet s menjadi kekurangan unsur jejak, sel-sel mereka kehilangan kemampuan untuk mengelola ion mereka. Hasil dari kerugian dalam keseimbangan ion adalah meledak dari sel-sel tubuh s yang menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan.
Kemampuan tubuh s untuk menyeimbangkan dan mengelola ion sangat penting untuk mencegah kondisi seperti kejang otot, gangguan saraf, dan kerusakan otak. Selain itu, mencegah hilangnya ion membantu menjaga keseimbangan PH yang tepat untuk mencegah penyakit seperti kanker. Menjaga keseimbangan ion merupakan hal mendasar untuk menjamin regenerasi sel dan pertumbuhan.
Garam alami mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi dengan baik. Mineral adalah nutrisi anorganik yang diserap oleh tubuh dalam bentuk garam. Ada delapan elemen utama yang dibutuhkan oleh tubuh dan unsur-unsur lainnya yang diperlukan dalam jejak. Unsur-unsur utama adalah kalsium, natrium, kalium, klor, fosfor, sulfur dan magnesium. Beberapa elemen meliputi: besi, fluor, tembaga, seng, kromium, iodin, mangan, dll kobalt
Manfaat garam alami dimurnikan meliputi:
1. Garam alami membantu untuk menjaga detak jantung teratur karena kemampuannya untuk mengatur tekanan darah.
2. Garam alami membantu kemacetan jelas dalam paru-paru dan saluran hidung. Ini membersihkan lendir, dahak, dan sinus sesak. Garam merupakan antihistamin alami yang kuat
3. Garam alami membantu menyeimbangkan kadar gula darah tubuh s yang menguntungkan orang yang menderita diabetes.
4. Garam alami membantu menghilangkan keasaman berlebih dari sel-sel tubuh yang membantu untuk membantu mencegah kondisi seperti Kanker
5. Garam alami sangat penting untuk pembangkit listrik di lokasi energi yang dibutuhkan oleh sel-sel. Penting untuk produksi sumber energi utama tubuh, adenosin trifosfat (ATP), garam alami mengandung unsur-unsur yang merupakan sumber proton yang diperlukan untuk produksi ATP.
6. Garam alami sangat penting untuk komunikasi sel saraf dan pengolahan informasi yang sangat penting untuk fungsi otak yang tepat.
7. Garam alami sangat penting untuk menjaga tulang kuat dan menangkal kondisi tulang seperti Osteoporosis. Selain itu, perlu untuk penyerapan partikel makanan melalui saluran pencernaan.
8. Garam alami tidak mengandung bahan kimia tambahan apapun yang dapat berbahaya bagi tubuh. Misalnya, garam diproduksi mengandung aluminium yang berbahaya bagi sistem saraf. Aluminium telah terlibat sebagai salah satu penyebab utama penyakit Alzheimer s.
Himalaya Garam adalah salah satu dari garam alami sehat dan murni tersedia. Garam terbentuk 250 juta tahun yang lalu ketika matahari mengeringkan laut prasejarah yang asli. Ini benar-benar sempurna dan alami dan sama dengan struktur laut primitif paling awal. Garam penuh mineral dan nutrisi yang ditemukan secara alami dalam tubuh kita. Ketika laut kuno dekat Himalaya kering dari panas matahari s, rentang Himalaya pegunungan mulai bangkit. Lapisan garam yang diendapkan menetap jauh ke dalam tanah. Selama jutaan tahun, lapisan garam akumulasi menjalani sejumlah besar tekanan dan suhu yang dihasilkan dalam pembentukan kristal garam murni dan tidak tercemar. Garam ditambang, tidak diproses dari air laut, di Himalaya di kaki bukit Pakistan menggunakan metode yang melestarikan kemurnian garam dan integritas struktural. Hal ini digali tangan, dicuci dan dikeringkan.
Himalaya Salt mengandung 84 elemen gizi yang penting untuk fungsi tubuh kita. Struktur garam yang berbeda bergetar energi dan mineral dan elemen yang cukup kecil untuk diserap oleh sel-sel. Dengan membantu untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, unsur-unsur alami garam s membantu mengatur tingkat gula darah, mengatur air dalam tubuh kita, mempromosikan keseimbangan PH yang kuat dalam sel, khususnya sel-sel otak, dan memperlambat proses penuaan. Selain itu, membantu dalam pembangkitan energi listrik tenaga air di sel-sel dalam tubuh, meningkatkan penyerapan nutrisi yang lebih baik dalam saluran usus, dan mempromosikan kesehatan pernapasan dan sinus. Dalam kombinasi dengan air, mengatur tekanan darah kita. Himalaya garam digunakan dalam produk perawatan pribadi, produk mandi, makanan penyedap, dan produk-produk kesehatan di rumah seperti lampu garam Himalaya, terapi minum, dan banyak lagi.
Isabella Samovsky didirikan Solay Wellness ketika dia hanya 29-tahun, setelah jatuh cinta dengan lampu kristal garam. Ketika dia mengatakan itu, dia langsung tertarik pada keindahan lampu mencolok dan energi, serta manfaat kesehatan yang kuat. Tapi, Isabella tidak berhenti di situ. Setelah melakukan penelitian, dia belajar bagaimana menguntungkan alami garam Himalaya adalah dan tentang itu banyak kegunaan, serta bagaimana hal itu dapat digunakan untuk membantu orang terlihat dan merasa lebih baik. Hal ini mendorong dia untuk membuat dba Solay Wellness www.natural-garam-lamps.com pada tahun 2004 dan akhirnya meluncurkan sendiri terlaris garis kesehatan termasuk Solay sederhana, gourmet Solay, senyum Solay, Solay 84 mineral dan banyak lagi.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-3786090394176937592013-04-03T05:29:00.000-07:002013-04-03T05:29:24.278-07:00garam himalaya
Manfaat kesehatan dari penggunaan alami Himalayan Crystal Salt mungkin termasuk:
Mengontrol kadar air dalam tubuh, mengatur mereka untuk memfungsikan
Mempromosikan keseimbangan pH yang stabil dalam sel, termasuk otak.
Mendorong kesehatan gula darah yang sangat baik
Membantu dalam mengurangi tanda-tanda penuaan umum
Mempromosikan pembuatan energi sel listrik tenaga air
Mempromosikan kapasitas penyerapan peningkatan unsur makanan dalam saluran usus
Membantu kesehatan pembuluh darah
Mendukung fungsi pernapasan yang sehat
Menurunkan kejadian masalah sinus, dan mempromosikan over-semua kesehatan sinus
Mengurangi kram otot
Meningkatkan kekuatan tulang
Tentu mempromosikan pola tidur yang sehat
Membuat libido yang sehat
Dalam kombinasi dengan air, untuk itu diperlukan regulasi tekanan darah
Mencegah selulit, bila dibandingkan dengan garam meja
Mengurangi kemungkinan mengembangkan rematik, radang sendi dan asam urat, bila dibandingkan dengan yang umum kimia-diobati garam
Mengurangi kemungkinan ginjal dan batu kandung empedu bila dibandingkan dengan yang umum kimia-diobati garam
Himalayan Crystal SaltAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-29177414239957148352013-03-29T10:45:00.001-07:002013-03-29T10:45:26.268-07:00penyerangan LP SlemanPELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH APARAT KEPOLISIAN
oleh Idjon Djanbi (Catatan) pada 29 Maret 2013 pukul 1:59
Selama ini Kopassus Hanya diam, berbagai statement dari beberapa kalangan yang terlihat Pintar tapi Bodoh yang cenderung menjadi Fitnah dan menuduh tanpa bukti. Terutama ANJING-ANJING BEGAJUL AMERIKA YANG BERNAMA KOMNAS HAM.
Jika mereka bisa memberikan pendapat dan menuduh, adalah Hak Kami juga, sebagai Prajurit Kopasus juga untuk menyampaikan pendapat. kita harus melihat permasalahan ini berdasarkan Fakta, Bukti, urutan kejadian dan TKP.
Sebelum kita membahas permasalahn yang sebenar-benarnya, saya akan menjelaskan secara singkat siapa sebenarnya 4 orang yang DISIKSA KEMUDIAN DITEMBAK DI LP CEBONGAN SLEMAN
1. Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan adalah Anggota Polresta Jogja berdinas di Polsekta Jogja, Bripka Juan adalah mantan Pidana Polda Jogja yang baru dibebaskan oleh satuannya karena menjadi Bandar Narkoba. Bripka Juan adalah Pemasok Narkoba utama di Hugos Caffe dan Bosse.
2. Benyamin Sahetapy alias Decky adalah Residivis yang baru keluar dari penjara akibat melakukan pembunuhan terhadap warga Papua di Jogjakarta. Decky adalah Pengurus Ormas KOTIKAM JOGJA (Komando Inti Keamanan), pekerjaan Decky adalah Keamanan beberapa tempat Hiburan di Jogja, depkolektor, dan ketua preman di Jogja. Decky adalah pemasok Narkoba ke beberapa tempat Hiburan di Jogja dari Bandar-bandar Narkoba di Jogja diantaranya beberapa Oknum anggota Polda Jogja.
3. Adrianus Chandra Galaja alias Dedy dan Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, kedua orang ini adalah anak Buah dari Bripka Juan dan Decky dan juga anggota Ormas KOTIKAM.
4. Ormas Kotikan ini diketuai oleh Sdr. Rony Wintoko, Ormas ini selalu membuat keributan di Jogja selain pengedar Narkoba, beberapakali melakukan tindakan Kriminial penganiayaan dan pembunuhan, kelompok ini pernah melakukan penganiayaan yang berujung kematian terhadap Mahasiswa asal Bali dan anggotanya yang bernama Joko dkk melakukan pengeroyokan terhadap terhadap anggota Yonif-403 Jogja, serta penikaman terhadap Mahasiswa asal Timor leste.
puncaknya adalah kejadian Penganiayaan di Hugos Café Maguwoharjo Depok Sleman DIY yang di lakukan oleh Kelompok Ormas KOTIKAM (Komando Inti Keamanan) Yogyakarta. terhadap anggota personel Kopassus An. Sertu Santoso hingga meninggal Dunia.setelah di visum penyebab kematian Korban adalah, Luka benda Tumpuldi bagian kepala, luka tusukan dan bacokan benda tajam 23 cm didada sebelah kiri dan 6 rusuk Patah.
1. kejadian bermula pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013 pukul 00.40 korban datang ke Hugos Café bersama 1 rekan, kemudian terjadi keributan antara Korban dengan sdr. Dedy alias Adrianus Chandra Galaja kemudian Sdr. Dedy menghubungi Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan, sdr. Benyamin Sahetapy alias Decky dan Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi Di asrama Polresta Jogja. Kemudian mereka mendatangi Hugos Cafe.
2. Sesampai di dalam hugos Café Sdr. Decky bertanya kepada korban “ Kamu dari Mana“ ? lalu korban menjawab “saya anggota Kopassus”. Saat itu posisi yg paling Depan adalah atau yg paling dekat dengan Korban adalah Bripka Juan Dan disebelah kiri korban adalah sdr. Dedy serta disebelah kanan korban adalah sdr. Adi. kemudian Decky menantang Korban untuk berkelahi sambil melemparkan asbak ke arah Korban, setelah melempar Korban, Decky masuk ke dalam Café. Kemudian saat keluar Decky memukul kepala Korban menggunakan Botol yg ada dimeja didepan Korban, mengenai pelipis kanan korban hingga botol pecah, saat korban terhuyung dan akan Jatuh tiba-tiba sdr. Dedy menikam korban sambil belati ditarik tepat pada bagian dada sebelah kiri, Setelah melakukan penusukan Dedy melarikan diri.
Saat Korban Jatuh, 3 org tidak dikenal (3 org ini diperkirakan Anggota Polri, krn datang bersama dengan Bripka Juan dari Asrama Polresta Jogja) menendang dan memukul Korban yang sudah terkapar, Melihat kejadian tersebut, Bripka Juan berteriak “Tolong dibawa”, langsung ke 3 org tersebut menyeret Korban dengan menarik bagian kaki. Dan pada saat kejadian tersebut, banyak anggota Polda Jogja yang berkunjung ke Hugos Kafe. selanjutnya korban dibawa oleh security menuju RS Bethesda menggunakan Taksi, saat dalam perjalanan Korban meninggal dunia. Dengan mengalami luka
Cat : Decky kemana-mana selalu membawa Belati
3. Setelah kejadian, 4 dari 7 pelaku di tangkap, Bripka Juan ditangkap di Rumah Dinas Polresta Jogja oleh Polda Jogja, adalah Bohong jika Bripka Juan melawan saat ditangkap, saat ditangkap dia kooperatif, hanya ada kekhawatiran dari Bripka Juan saat penangkapan, karena beberapa preman binaannya ingin melawan aparat. Kemudian Bripka Juan dan aparat Polres Sleman menuju rumah Decky. Kemudian sdr Decky ditangkap. Saat penangkapan Decky juga tidak melawan. Namun berdasarkan pengakuan dari yang bersangkutan, beberapa barang miliknya hilang diantaranya, Kalung Salib Emas dan uang +- 20 juta hilang dari tempat tinggalnya. Dia hanya bisa mengamankan 2 batu cincinya. Kemudian dilanjutkan penangkapan sdr Dedy dan Adi, Penangkapan ke-2 tersangka ini dilakukan oleh Anggota Intel Korem Jogja. Awalnya 4 pelaku ini ditahan di Polres Sleman, karena alasan Khawatir, oleh Polda pelaku dipindahkan ke Rumah Tahanan Polda. Dan menjalani pemeriksaan. Langsung dijadikan tersangka
4. Pada tanggal 20 Maret 2013, Jam 10.00, Sertu Sriyono anggota Korem Jogja di Bacok oleh Sdr. Marcel, Marcel adalah rekan dari 4 tersangka yang telibat pengeroyokan Sertu Santoso, juga Anggota Ormas KOTIKAM
5. Dari pemeriksaan ini, mulai terungkap bahwa Bripka Juan masih aktif di Polsekta Jogja, Bripka Juan sdh mengaku bersalah dan siap mempertanggungjawabkan, dgn alasan Khawatir dan Ruang Tahanan sdg direhab, pihak Polda berencana pada esok harinya jam 09.00 akan memindahkan 4 tahanan ini untuk dititipkan ke LP Sleman.
6. Pada saat itu juga, seluruh Anggota Grup-2 Kopassus, diperintah oleh Komandan Grup-2 Kopassus, tidak ada yang keluar Asrama tanpa terkecuali, dan dilaksanakan Apel pengecekan dari Pagi Hingga Malam.
7. Pada tanggal 22 Maret 2013, pada jam 08.45 diadakan sidang PDTH (pengakhiran Ikatan Dinas dengan tidak hormat) terhadap Bripka Juan. Pada Jam 09.00, 4 tahan ini dititipkan di LP Sleman.
8. Pada tanggal 22 Maret 2013, jam 09.00 11 tahanan di dibawa ke LP Sleman utk menunggu sidang pengadilan. 4 tahanan kasus pengeroyokan Serka Santoso dan 7 tahanan Narkoba. Mereka dikawal Brimob dengan sejata lengkap dan di ikat
9. Pada tanggal 23 Maret 2013, jam 01.30 LP Sleman diserang orang tidak dikenal, dan menembak Mati 4 tahanan pelaku pengeroyokan Serka Santoso.
Benyamin Sahetapy alias Decky
Benyamin Sahetapy alias Decky
Korban, Serka Susanto
Marcel, Otak dibalik pembacokan Sertu Sriyono
Sertu Sriyono, Korban Pembacokan Kelompok Marcel
diatas kita sudah membahas, Fakta di Lapangan.
berdasarkan kejadian di atas, dan keterangan Kepolisian terdapat Banyak kejanggalan, diantaranya :
1. Bripka Juan tidak terlibat pada kasus pengeroyokan Serka Santoso di Hugos Cafe Jogja, justru Bripka Juan yg melerai dan menolong Korban, jadi tidak ada alasan kekhawatiran dari Pihak Polda Jogja bahwa ada tindakan Balasan dari Kopassus atas kejadian tersebut. Situasi ini sengaja diciptakan sendiri oleh Polda Jogja, Dan tidak ada alasan Kopassus mengincar Bripka Juan. Dikalangan Polresta dan Brimob Jogja, Bripka Juan kurang disukai oleh rekan rekannya.
2. Polda Jogja telah berbohong, dengan mengatakan bahwa Bripka Juan adalah pecatan, terbukti Bripka Juan disidang pemecatan dilakukan setelah pengeroyokan di kafe Hugos. Dan sidang berlangsung hanya 5 menit, 15 menit sebelum dipindahkan ke LP Sleman. Menanggapi Sidang pemecatan tersebut, Bripka Juan mengatakan, "saya juga penyidik, saya tahu ini janggal, tapi nanti saya akan banding setelah 8 hari, dan akan mengungkap 3 anggota Brimob yang terlibat pemukulan , menendang, menginjak dan menyeret anggota Kopassus itu , ini adalah persaingan yang sengaja menyingkirkan saya, dari pernyataan ini sudah jelas bahwa Bripka Juan adalah Bandar Narkoba, dan ada Anggota Polda Jogja lain yang menjadi Bandar Narkoba.
3. Awalnya 4 pelaku menolak dititipkan ke LP Sleman, Tapi Polda Jogja tetap Ngotot membawa mereka, dengan alasan Ruang Tahanan Polda sedang Direhab, tapi setelah di cek, Ruang tahanan tersebut masih Layak dan tidak ada perbaikan. Setelah diperiksa dan Sebelum dibawa ke LP Sleman, Bripka Juan meminta kepada istrinya untuk menyiapkan jas yang bersih dan rapi, seolah-olah dia tahu bahwa dia akan mati, sambil mengatakan "Saya mengaku bersalah, saya cinta Korp Polri dan negara ini, Jikapun saya Mati, saya ingin mati secara terhormat seperti Prajurit Tentara”. Bripka Juan dalam tekanan berat dan merasa jiwanya terancam. Saat dimasukkan kedalam blok LP Sleman Bripka Juan Sempat menunjukkan Respeknya kepada petugas, dengan mengambil sikap siap, dan memberikan penghormatan walaupun tangannya di ikat dan ditodong dengan senjata oleh Anggota Brimob("kepada Petugas, Hormat Gerak, tegak Gerak"). Bripka Juan juga mengatakan, "saya kok diperlakukan seperti Teroris, di ikat dan ditodong dengan Senjata"
4. Sampai saat ini Polda Jogja, tidak mau mengungkap dan menangkap siapa Pelaku yang menendang serta Menyeret Korban (Serka Santoso), hal ini sempat menjadi tanya tanya dari Bripka Juan, Bripka Juan mengatakan “biasalah Polisi, yang penting sudah nangkap satu, agar terlihat berhasil” berarti 3 orang ini masih Buron, beberapa Rekan Bripka Juan disatuan Brimob Jogja juga melihat kejanggalan dari kasus ini, seperti Rekaman CCTV di Hugos Cafe telah di edit dan dirusak Oleh Penyidik Polda Jogja, yang telihat di Rekaman CCTV hanya saat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Decky dan penusukan yang dilakukan oleh Sdr. Dedy, kejadian awal saat Korban dan pelaku datang tidak ada, Decky melempar Korban dengan Asbak, demikian juga saat Korban ditendang dan diseret oleh 3 orang yang dikenal oleh Bripka Juan. Rekan Bripka Juan pun (sesama anggota Polda Jogja) melihat kejadian ini janggal, dalam waktu kurang dari 24 jam pelaku ditangkap dan dijadikan tersangka, kemudian dititipkan di LP Sleman, kemudian di eksekusi di LP Sleman. Untuk menekan Pihak Hugos Kafe berkaitan dengan rekaman CCTV, Polda Jogja mengancam akan menutup Hugos Kafe, semua orang tahu bahwa Perijinan Usaha bukan di Kepolisian atau Polda tapi Hak dari Pemda DI Yogyakarta. Bukan kepolisian. Dalam hal ini Polisi tidak punya Hak, sudah melampaui wewenang.
5. Pada awalnya, Ka Lapas Sleman keberatan atas penitipan tersebut, karena tidak sesuai dengan prosedur dan 2 dr 4 tersangka, dalam keadaan luka, sebelum di bawa ke LP sdr. Dedy dipanggil oleh org yg menyeret serka santoso di kafe Hugos, saat keluar seluruh badannya memar dan lebam. Kemudian sdr. Adi 3 gigi depannya tanggal serta bibirnya bengkak berdarah. Awalnya Ka Lapas akan mengembalikan tahan titipan tersebut ke Polda, tapi tdk ada jawaban dari Polda, kemudian jika mlm ini tdk bisa, Ka Lapas akan tetap mengembalikan ke 4 tahanan titipan tersebut ke Polda jogja.
6. Sertu Sriyono anggota Korem Jogja, dibacok oleh Sdr. Marcel, di bacok di bagian kepala sebelah kiri. Marcel adalah anak buah dari Bripka Juan, rekan Decky, Dedi dan Adi, Korban di Bacok karena menangkap Sdr. Dedi dan Adi dan menyerahkannya kepada Penyidik Polda Jogja.
7. Sebelum di titipkan ke LP Sleman, Bripka Juan dihadapkan ke Sidang Pemecatan di Polda Jogja, sidangnyapun singkat hanya 5 menit, ini adalah Sidang Penjatuhan Hukuman tersengkat di dunia, hanya 5 menit, hal ini membuktikan bahwa Polda sengaja memojokkan Bripka Juan, setelah dipecat dalam wakktu 5 menit, bripka Juan dan 3 tersangka lainnya di titipkan ke LP Sleman. Yang dibawa ke LP Sleman, bukan hanya Bripka Juan CS, tapi termasuk 7 Tahanan Polda Jogja terkait Kasus Narkoba. Tapi Sdr. Marcel pelaku pembacokan Sertu Sriyono tidak di titipkan di LP Sleman.
8. Kemudian mereka di masukkan ke dalam Sel, yang mengantar Anggota Brimob, hingga ke dalam ruangan Tahanan LP. Sleman, Bripka Juan ditempatkan 1 ruang dengan Decky di Blok-5, sedangkan Dedy ditempatkan 1 ruang dengan Sdr. Adi di Blok-10. Dari penempatan Blok, nomor serta isnya sudah jelas, ini sebagai titik tanda, dan hanya mereka ber-4 yang menempatinya, sedangkan 7 tahanan Narkoba ditempatkan ruangan lain. disini terlihat mulai terlihat kebohongan aparat Kepolisian Jogja, dimedia massa ke 4 korban di eksekusi di hadapan 11 tahanan lainnya, sambil bertepuk tangan, sangat tidak masuk akal bahwa pasukan terlatih yang menyerang dengan cepat masih sempat m,embuat Drama.
9. Berdasarkan Tuduhan Begajul Amerika bernama Komnas HAM, Hendardi dan kecoak kecoaknya serta Jenderal Banci Antek Amerika yang bernama Wiranti. Pelaku penyerangan di LP Sleman, menggunakan penutup Wajah, senjata lengkap, menggunakan 5 kendaran, mereka adalah orang yang terlatih, pertanyaannya adalah, benarkah hanya Kopassus yang terlatih di negeri ini ? Anjing Pelacaknya Brimob juga terlatih. tapi tidak hanya Kopassus yang terlatih, Masyarakat sipil dan aparat lainpun terlatih Densus-88 juga terlatih, jika yang dituduh adalah anggota Kopassus itu kemungkinan kecil. Karena Para Pelaku penyerangan yang lebih dari 16 orang, sepertinya sudah kenal betul dengan Lingkungan dan situasi LP Sleman, terbukti:
a. Pelaku penyerangan juga Tahu dimana meletakkan Mobil, karena mereka masuk ke Area LP Sleman menggunakan 5, 4 mobil langsung menuju Area LP Sleman dan 1 menunggu diluar.
b. Pelaku tahu betul dan hafal dimana letak CPU yang menyimpan rekaman CCTV LP. Sleman, kemudian dicuri oleh penyerang.
c. Pelaku penyerangan Tahu, bahwa sistem penguncian di LP Sleman dari dalam dan Luar, setelah mereka melumpuhkan penjaga di depan dan merampas Kunci, kemudian membuka pintu dengan Kunci, merusak pintu dan membuka kunci dalam dari lobang pecahan Pintu.
d. Pelaku penyerangan juga mengetahui dimana ruangan ke-4 tahanan tersebut dititipkan, kemudian mengeksekusinya
Kejadian ini sepertinya sudah direncanakan dengan Matang dan para pelaku tahu dan hafal Area LP Sleman. Sehebat apapun Kopassus, hal ini tidak mungkin dilakukan dalam waktu 16 Jam, sedangkan Kopassus tidak pernah ke LP Sleman dan melakukan pengamatan sampai ke dalam ruangan LP Sleman, yang tahu situasi dan keadaan LP Sleman adalah aparat yang mengantar Tahanan, Masyarakat dan keluarga penghuni LP Sleman.
10. setelah dibantah oleh beberapa anggota Kopassus, Pihak Lapas mulai membuat Skenario cadangan mencari alasan, agar mereka tidak terlihat Kongkalikong dengan Polda, dan kami Yakin bahwa Pihak Lapas Sleman dalam tekanan Polda, dengan membuat cerita Bohong :
"- Sekelompok orang bersenapan laras panjang datang dengan lima minibus Toyota Avanza dan Innova. Ada juga saksi yang melihat lima orang mengendarai sepeda motor.
- Lima belas orang di antaranya melompati pagar yang tingginya tak sampai 1,5 meter. Sekitar dua-lima orang berjaga di luar penjara.
- Satu orang menggedor gerbang penjara dan menyodorkan surat meminjam tahanan.
- Setelah mengancam akan meledakkan Lapas, 15 penyerang masuk ke ruang portir. Di sana mereka sempat menyiksa delapan sipir.
- Dari ruang portir, sebagian menyebar. Ada yang menuju ruang kepala lapas untuk mengambil kamera CCTV. Ada juga yang menjemput Kepala Keamanan Lapas Margo Utomo untuk mengambil kunci blok dan sel empat tahanan yang diincar.
- Empat penyerang masuk ke blok empat tahanan itu. Tapi hanya satu yang masuk ke sel dan menembak empat tahanan itu. "
pertanyaannya adalah :
a. Dari rangkaian kegiatan ini apakah Waktunya Cukup 15 menit seperti yang diberitakan.
b. awalnya Lapas mengaku, Pelaku menggunakan 5 mobil, sekarang ada se[peda Motor.
c. Pelaku menyodorkan Surat peminjaman Tahanan, Pihak Lapas ingin berbohong tetapi malah berkata jujur dan menjelaskan bahwa yang tahu mengenai Surat Peminjaman Tahanan hanya ada 2 institusi, yaitu : POLISI DAN KEJAKSAAN, (kemungkinan sangat kecil menuduh Kejaksaan)
d. Ada yang menuju Ruang Ka Lapas, untuk mengambil Kamera CCTV, Hal ini menunjukkan bahwa pelaku sangat tahu dan hafal benar letak serta isi Lapas, termasuk Kamera CCTV, yang tahu letak benda tersebut hanya 2 institusi, yaitu Lapas dan Polisi.
e. 1 orang masuk kedalam sel dan menembak 4 pelaku, cerita Rambo yang dibuat, 1 orang ini hebat sekali, masuk sendiri ke dalam sel dan menemnbak 4 pelaku, jika demikian, pertanyaannya adalah siapa yang menyiksa Bripka Juan hingga tangan Kirinya Patah ? dan yang menusuk Bripka Juan hingga terdapat 4 luka tusuk di badannya ? HAL INI MEMBUKTIKAN CERITA BOHONG PIHAK LAPAS SLEMAN.
11. Para Pelaku langsung menuju ruang Tahanan dan mengeksekusi 4 tahanan, Ke-4 tahanan tersebut ditembak Mati di 2 ruangan berbeda. Krn di TKP terdapat Selongsong Peluru kaliber 9 mm dan 7,62 mm, tapi keterangan Kadiv Humas Mabes Polri mengatakan di TKP hanya ada selongsong munisi kaliber 9 mm tidak menyebut selonsong munisi lain. Kemudian kondisi Bripka Juan selain luka tembak di Kepala¸ terdapaT. 2 luka tusukan di dada kanan dan lengan kirinya Patah. Sedangkan Adi selain luka tembak, terdapat luka memar di wajah sebelah kiri dan pergelangan tangan kiri Patah. Sedangkan Decky dan Dedy hanya terdapat Luka tembak. Jadi tidak benar pemberitaan dari media bahwa ke 4 tahanan tersebut langsung diberondong oleh penyerang, krn 2 diantaranya sempat dianiaya terlebih dahulu.
12. Mendengar ada kejadian penyerangan dan pembunuhan di LP Sleman, Komandan Grup-2 langsung mengumpulkan dan mengecek anggotanya hal tersebut selain perintah dari Pangdam IV Diponegoro juga menjadi Protap di Kopassus apabila ada kejadian, asrama langsung di Alarm. Jarak tempuh antara Sleman dengan Jogja adalah + 1,5 Jam, jadi tidak mungkin dalam waktu tersebut mereka bisa tiba dengan cepat di Asrama Grup-Kopassus Kartosuro dan bisa hadir saat apel pengecekan. Apalagi Pintu Ksatrian Grup-2 Kopassus jika Malam Hanya 1 Pintu yang di Buka, itupun harus melewati 2 Pos penjagaan, jadi sangat kecil kemungkinan anggota Kopassus terlibat dalam pnyerangan tersebut. Dan hal ini bertambah janggal, karena saat kejadian Polda Jogja dan Jawa tengah tidak melakukan sweeping dijalan guna mencegah pelaku melarikan diri, tapi hal ini tidak dilakukan.
13 Mengenai pembentukan Opini Publik oleh Media Masa yang seolah-olah bahwa pelaku penyerangan tersebut adalah Kopassus dan secara tidak langsung menuduh Kopassus serta pernyataan Anggota Kimisi 3 DPR RI, Ahmad Yani, hal ini menandakan bahwa Anggota dewan yang terhormat ini Memang Bodoh dan asal Bacot (nasehat buat anggota dewan yang terhormat ini "PAK YANI... D]\KALAU TIDAK TAHU LEBIH BAIK DIAM, DIAM JUGA BISA MENUTUPI KEBODOHAN", cenderung memojokkan Kopassus dengan mengatakan ;
a. Masalah Jogja adalah masalah Hukum, berarti wewenang Keamanan ada di tangan Kepolisian bukan TNI.
b. Senjata yang digunakan adalah Senjata Organik TNI, sudah jelas adalah senjata yang digunakan oleh TNI
c. Kok Pangdam IV, Cepat mengambil kesimpulan, bahwa tidak ada anggotanya yang terlibat, Pangdam ini bisa di copot, sudah jelas kok, Senjata yang digunakan untuk menyerang adalah Senjata TNI Jenis SS-1, buatan Pindad.
d. Penyerang juga menggunakan Rompi Anti Peluru. Dan senjata Khusus?
e. Media TV One memberitakan
Kalau Media massa sudah jelas, siapa yang meminta penayangan berita saja yang di publikasiskan, selama ini Kopassus diam saja tidak menanyakan dan melakukan konfrensi Pers tentang anggotanya yang di Bunuh, Jika Anggota Komisi-3 DPR RI Ahmad Yani saja bisa dikelabui dan dibohongi oleh Polda Jogja, media dan kelompok yang berkepentingan dikelabui, bagaimana dengan Rakyat, Tapi Bapak Ahmad Yani tidak melakukan atau memberikan pendapat tentang Proses pemecatan Bripka Juan yang tidak sesuai prosedur, pemecatan dilaksanakan setelah kasus ini mencuat yang sebelumnya, Pihak Polda menyatakan bahwa Bripka Juan adalah pecatan Polda Jogja.
Pertanyaanya adalah :
a. Dari mana Pak Ahmad Yani dan Media tahu bahwa senjata yang di gunakan oleh penyerang menggunakan senjata SS-1 Pindad ? kuat dugaan adalah beliau menonton hasil Rekaman CCTV, jika dari Rekaman CCTV, berarti pemberitaan media selama ini bahwa saat penyerangan Pelaku menggondol CCTV adalah berita bohong yang sengaja dihembuskan, seolah olah pelaku penyerangan lihai dan terlatih. Jika benar itu senjata SS-1 Pindad, tentu ada nomornya, berapa Nomornya ? jika beliau menonton dari hasil rekaman CCTV, Berarti CPU yang menyimpan data rekaman CCTV di LP Sleman tidak hilang tapi sengaja disembunyikan. sekarang terbukti, pendapat Anggotai Dewan yang terhormat Komisi-3 DPR RI bernama Ahmad Yani adalah SALAH DAN MENUNJUKKAN KEBODOHANNYA, PANTAS SAJA DEPARTEMEN YANG DI PIMPIN PARTAI SI KELEDAI INI ADALAH DEPARTEMEN YANG TERKORUP.
b. Apakah Ahmad Yani tahu pengertian Senjata Khusus ? dan pernah melihat serta menggunakan senjata tersebut ? SS-1 Bukan senjata Khusus, senjata Khusus adalah senjata Sniper dan Mitraliur. SS-1 Bukan senjata Khusus tapi Senapan Serbu jadi SS-1 adalah Senapan Serbu-1, Dan Kopassus tidak menggunakan SS-1, yang menggunakan SSI-1 adalah Brimob
c. Mengenai pencopotan Pangdam-IV / Diponegoro karena cepat mengambil kesimpuan atas kejadian tersebut, kita tidak tahu apakah Pak Ahmad Yani punya wewenang atau Tidak yang jelas Pernyataan Pangdam-IV / Diponegoro adalah Benar, cepat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada anggota TNI apalagi Kopassus yang terlibat, dari pernyataan Pak Ahmad Yani saja sudah dijawab sendiri oleh Pak Ahmad Yani “bahwa pelaku penyerangan menggunakan Senjata SS-1 Pindad, mengapa dijawab sendiri ? “KARENA GRUP-2 DAN SELURUH ANGGOTA KOPASSUS TIDAK MENGGUNAKAN SENAPAN SS-1 PINDAD” yang menggunakan senjata SS-1 dan FNC kaliber 5,56 mm adalah BRIMOB POLRI DAN BRIMOB JOGJA MENGGUNAKAN SENJATA SS-1, FNC DAN AK-101 CHINA. Dan sangat tidak mungkin Anggota Kopassus bisa keluar senjata sembarangan karena Jam 17.00 gudang senjata sudah ditutup, tidak ada senjata, munisi dan Bahan peledak yang keluar masuk. Jikapun ada harus melalui beberapa prosedur, mulai dari melapor ke Pejabat, melapor ke pejabat, mengurus Surat ijin, menghubungi pejabat Gudang, munukar kartu keluar masuk kunci senjata, karena seluruh senjata di Kopassus dirantai dan di Gembok, mengurus surat serah terima senjata dll, belum lagi melewati 3 lapis kunci pintu gudang senjata. Aparat yang mudah mengakses senjata di Indonesia ini adalah BRIMOB POLRI.
d. Pak Ahmad Yani lupa selain rekaman CCTV, di TKP terdapat Selongsong Peluru 7,62 mm, yg digunakan oleh senjata AK-47, yang menggunakan Senjata AK-47 adalah BRIMOB POLRI, kemudian terdapat Selongsong munisi 5,56 mm / MU-5 TJ, munisi ini bisa digunakan di senjata SS-1 Pindad, M-16 A1, dan senapan AK-101 China, yang menggunakan senapan SS-1 Pindad dan AK-101 China adalah BRIMOB POLRI.
e. Tentang Rompi Anti Peluru, mungkin yang dilihat adalah Fet yang berbentuk Rompi, terlihat berwarna Hitam, sedangkan DI GRUP-2 KOPASSUS MEREKA MEMILIKI 2 JENIS ROMPI ANTI PELURU YANG MEMILIKI CORAK LORENG TNI DAN LORENG DARAH MENGALIR. Yang menggunakan Rompi Anti Peluru berwana Hitam adalah BRIMOB POLRI.
14 Pernyataan Polda bahwa ke 4 tersangka ditangkap oleh Polda dan barang Bukti Botol dan Pisau ditemukan di TKP. Pernyataan tersebut tidak benar, Polda hanya menangkap Bripka Juan dan Sdr. Decky, sedangkan Adi dan Dedi ditangkap oleh Intel Korem. Barang bukti pisau ditemukan bukan di Hugos Kafe, tapi ditemukan di tempat tinggal Sdr. Dedy bukan di Hugos Kafe. Akibat penangkapan tersebut, Marcel mebacok Sertu Sriyono karena melakukan penangkapan terhadap beberapa pelaku pengeroyokan Seru Santoso.
15. Polisi tidak konsisten menangani permasalahan Jogja, serta cenderung mencari pembenaran, Pembentukan Opini Publik sudah keluar dari Substansial permasalahan yang sebenarnya, pelaku pengeroyokan Serka Santoso berjumlah 7 orang, 3 masih Buron, kemudian keterkaitan pembacokan Sertu Sriyono yang dilakukan oleh Marsel sampai saat ini tidak diuangkap, apa motof dari pembacokan tersebut, serta kesalahan prosedur pemecatan Bripka Juan oleh Polda Jogjakarta.
16. Dari runtutan kejadian, Korban, Barang Bukti di TKP, serta UPAYA pembentukan opini Publik oleh Polri melalui media massa, yang cenderung menutupi kejadian yang sebenarnya, sangat jelas bahwa ini adalah Fitnah. KESIMPULANNYA ADALAH TNI APALAGI KOPASSUS TIDAK TERLIBAT KASUS PENYERANGAN DI LP SLEMAN, mengapa pihak Kepolisian tidak melakukan pembuktian terbalik. Tanpa menuduh pihak dan Institusi tertentu, yang jika dikaitkan satu sama lain baik korban, TKP, Bukti di TKP serta kegiatan. Tidak satupun menunjukkan keterlibatan Kopassus maupun institusi TNI. Polri harus jujur dan Fair dalam mengungkap dan menangani kasus Jogja, membuka siapa saja yang terlibat, seluruh pelaku termasuk 3 orang yang masih buron dan tidak pernah diungkap oleh Polri, tanpa harus menutup-nutupi serta berbohong, tanpa berusaha seolah olah dipojokkan, dan menunjukkan Barang bukti yang sebenarnya, termasuk rekaman CCTV di Hugos Kafe secara utuh tanpa di edit dan di rusak, karena merusak barang bukti adalah suatu tindakan kejahatan melawan Hukum.
17. Ada Upaya Pihak Polda Jogja menutupi kasus yang sebenarnya dengan mengalihkan isu penyerangan terhadap LP. Sleman. teorinya sangat Gampang :
- Yang menyidik 4 Korban adalah Polisi
- Yang mengantar Korban ke LP adalah Polisi
- yang memasukkan tahanan ke ruang Tahanan adalah Polisi. dari sini mulai terbukti bahwa, sebelum di eksekusi, Adi dan Dedy sempar berbaur dengan 11 tahanan Narkoba lainnya, kemudian ketahuan oleh Polda dan dikembalikan ke ruang Tahanan A-5
- Yang mengetahui lingkunagn LP adalah Polisi
- yang sering ke LP adalah Polisi.
- yang tahu letak CCTV adalah Polisi.
18. Saat terjadinya penyerangan di LP, SELURUH APARAT KEPOLISIAN JOGJA DAN JAWA TENGAH, TIDAK ADA SATUPUN YANG MELAKUKAN SWEEPING, DAN AJAIBNYA SAAT KEJADIAN, SELURUH REKAMAN CCTV YANG MEMONITOR LALU LINTAS TIDAK BERFUNGSI.
yang bisa mengaktifkan dan mematikan CCTV lalu lintas adalah Polisi.
19. di TKP hanya terdapat 13 Selongsong munisi, sekarang mulai di buat buat, seolah olah terlihat brutal dan sadis, belakangan ditemukan 31 proyektil di tubuh ke 4 korban, teorinya Amerika dipakai, dinggal angkanya di balik. bertambah lagi kebodohan aparat ini, sama dengan kasus antasari, sangat aneh dan janggal, senapan Munisi 7,62 mm pelornya bersarang di badan? jika manusia di jejer 4 orang kemudian ditembakkan dengan Senapan AK-47 maka ke 4 orang tersebut akan tembus, jadiiiii, TIDAK MUNGKIN MUNISI KALIBER 7,62 MM, bersarang di badan.
20. ada lagi yang mengatakan bahwa korban diberondong, itu adalah Bohong ! Decky, Dedy dan Bripka Juan ditembak dari belakang dalam keadaan tiarap, peluru melintas dari bagian belakang badan tembus di depan. untuk Bripka Juan luka tembak dari kepala kanan tembus ke kiri tepat dibelakang kuping,, sedangkan Sdi, ditembak dari depan dalam keadaan Jongkok
Mungkin anda akan mengira bahwa tulisan dan fakta di atas adalah suatu kebohongan dan mengarang ngarang :
perhatikan foto di bawah ini dan Uji Balistiknya, KAMI MENANTANG SELURUH AHLI BALISTIK POLRI UNTUK MENJELASKAN GAMBAR INI :
Mayat Benyamin Sahetapy alias Decky, decky mengalami Luka tembak di perut sebelah kiri dan ulu Hati, kemungkinan Korban di tembak saat duduk, terlihat di Gambar selongsong munisi kaliber 7,62 mm, dan pelor mengenai tembok (lingkaran Kuning). Korban ditembak saat membelakangi Pelaku karena bekas luka masuknya pelor lobangnya terlihat kecil, (tempat keluarnya pelor, luka akan terbuka keluar dan besar)
Mayat Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan, karena Luka tembak di Bagian belakang Kepala dari luka yang cukup besar, dan kepala bagian belakang terbuka, kuat diduga munisi yang digunakan adalah kaliber 7,62 mm digunakan di Senjata AK-47, selain luka tembak, di dada kanan korban terdapat beberapa Luka Tusuk benda Tajam, dan Lengan Kiri Patah, terlihat di Gambar lengan kiri Korban tertekuk. Bripka Juan dieksekusi setelah Sdr. Decky di eksekusi, Kaki yang nampak di Gambar adalah Kaki saudara Sdr. Decky, terlihat ada darah kepala Bripka Juan yang muncrat di kaki Kanan Sdr. Decky (lingkaran Kuning). Panah merah adalah lintasan peluru saat Bripka Juan di tembak. Terlihat selongsong munisi kaliber 5,56 mm di bagian atas kepala Korban (lingkaran Putih).
Korban, Dedy alias Adrianus Chandra Galaja, terdapat 2 luka tembak di Punggung Kiri, korban ditembak dari belakang, tampak terlihat selongsong munisi kaliber 5,56 mm (lingkaran Kuning) Sdr. Adi berada di Kaki sdr. Dedy.(Panah Merah)
Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, Korban di tembak tepat di bagian pipi sebelah kiri tembus ke belakang, kemungkinan Korban di tembak dalam keadaan Jongkok, terlihat percikan darah di tembok serta Pantulan peluru (lingkaran Kuning), pergelengan tangan kiri korban terlihat Patah. Terdapat selongsong Munisi Kaliber 7,62 mm (lingkaran merah), sedangkan darah yang merembes di dekat tangan Adi adalah Darah sdr. Dedy. (Panah Kuning, Posisi sdr. Adi), Arah Lintasan Peluru (Panah Merah)
Korban, Dedy alias Adrianus Chandra Galaja, setelah badannya di balik.
KESIMPULANNYA ADALAH :
1. POLDA JOGJA JANGAN MENUTUPI KEJADIANNYA KONFLIK PERSAINGAN KARTEL NARKOBA DI ANTARA ANGGATA POLDA JOGJA.
2. POLISI SEGERA MENANGKAP 3 ORANG ANGGOTANYA YANG MELARIKAN DIRI SAAT KEJADIAN DI HUGOS KAFE, SATU BERNAMA HARUN DAN SATU LAGI BERNAMA DAVID SERTA SEORANG PERWIRA POLDA JOGJA.
3. KASUS PERSETERUAN INI SEBENARNYA ADALAH PERSETERUAN ANTARA KELOMPOK UGOH SENO DAN KELOMPOK GORIES MERE.
4. PELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH UNIT ZIBOM GEGANA DIDIKAN GORIES MERE
3.785BagikanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-56162541494785578812013-03-26T16:03:00.003-07:002013-03-26T16:03:41.942-07:00MANFAAT BLOG
Manfaat Blog
Posted on March 20, 2013 by Bonit Notz
Pada tanggal 06 Maret 2013 yang lalu, @ROLtoCampus mengadakan ajang #ngobROL bareng Sobat #ROLtoCampus via twitter @ROLtoCampus yaitu @nlintangs. Karena sobat yang satu ini punya hobby Nge-Blog, akhirnya dengan suka rela dia pun berbagi obrolan, dengan kisah ‘Seputar Blog dan Manfaatnya’.
Blog berasal dari kata ‘weblog’ yg berarti ’log in the web’. Awalnya, blog itu berupa diary online yang berisi link website dan opini. Seiring berjalannya waktu, diary online yang merupakan cikal bakal blog berubah. Sampai pada akhirnya, Blog berkembang pesat seperti sekarang, berikut jenis dan tampilannya yang semakin variatif.
Dengan pesatnya perkembangan blog, pastinya diiringi dengan manfaat yang dirasakan. Adapun Manfaat Blog itu sendiri sebagai berikut :
1. Media Aktualisasi diri. Setiap orang pasti menginginkan eksistensi diri yang ekspresif.
Melalui blog kita bisa mengaktualkan diri kita dengan berbagai opini dan pemikiran yang dimiliki kepada orang banyak diseluruh dunia. Tak hanya itu, kita pun bisa mengekspresikan emosi kita dalam bentuk tulisan jurnal yang bisa diakses 24 jam.
2 .Menambah ilmu dan relasi baru. Melalui blogwalking punya ‘tetangga’ kita bisa lihat opini atau tips dari blog orang lain. Dengan begitu, kita bisa melihat isi tulisan sekaligus menambah wawasan yang kita miliki. Dengan blog kita pun bisa berinteraksi maupun berdiskusi mengenai tulisan si penulis secara langsung. Adanya interaksi antar penulis blog (blogger) dengan pembaca akan tercipta suatu hubungan. Hal itulah yang akan membentuk suatu hubungan dan berarti kita bisa punya teman baru atau bahkan menemukan jodoh :D
3. Menjadi penulis dan resercher (peneliti). Pastinya, setiap tulisan itu butuh analisa dan ini pertanda baik ! Why? Karena, dalam sebuah tulisan pastinya kita berharap para pembacanya mudah memahami tujuan tulisan.
4. Jurnal catatan kehidupan. Dengan akses penyimpanannya, tulisan di blog bisa jadi saksi cerita kita dimasa mendatang :D
5. Personal Branding. So pasti hal ini, dengan gaya dan kualitas tulisan blog, orang bisa menilai tentang kepribadian kita. Secara gak langsung kita pun bisa membuat orang lain menilai diri kita sesuai dengan apa yg diingini melalui tulisan :D
6. Mendapatkan penghasilan. Walaupun belum pernah coba, kata blogger senior lewat blog bisa menghasilkan rupiah twips ! Salah satu cara yang saya tau itu dengan pasang banner iklan produk.
Woww… super juga ya? Jelas sudah ternyata nge-Blog bukan hanya sekedar nge-Blog. Terimakasih buat Sobat #ROLtoCampus @nlintangs. keep Blogging and tetep rajin berbagi… :D
yang mau intip obrolan bisa meluncur kesini —- > http://chirpstory.com/li/58988 :D Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-35720864280174241112013-03-26T15:01:00.002-07:002013-03-26T15:07:25.926-07:00SOLUSI INDONESIASolusi Indonesia Segera Bentuk Kepemimpinan Kolegial
OPINI | 15 February 2011 | 12:55 Dibaca: 732 Komentar: 12 Nihil
Presiden SBY akhir-akhir ini menampakkan ketidak-mampuannya untuk membuktikan keberadaannya pada garis depan pemberantasan Korupsi. Hal ini terbukti dari pernyataan SBY sendiri yang mengatakan kasus Mafia Pajak tetap ditangani oleh Polisi sementara diketahui banyak masyarakat bahwa pejabat tinggi Polisi juga terlibat dengan Mafia Pajak itu sendiri bahkan Kejaksaan RI juga terlibat didalamnya.
Program pemberantasan Korupsi yang dicanangkan SBY terlihat nyata dijalankan dengan setengah hati dan tidak sungguh-sungguh ada apa dengan ini ? Apakah ada kaitannya dengan kasus Bank Century, kasus IPO saham Karakatau Steel dan lain-lain kasus ? yang dikaitkan dengan Partai Demokrat. Kasus-kasus manipulasi besar tidak pernah tuntas diselesaikan sehingga menambah kumulasi sakit hati rakyat banyak.
Pada tabel Peningkatan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2010 (PERC) nilai IPK Indonesia sama dengan IPK tahun 2009 yaitu 9,27 artinya tidak ada kemajuan pemberantasan korupsi di Indonesia dan kita masih merupakan negara terkorup di Asia Pasifik.
Dampak Korupsi pada Pertumbuhan Investasi dan Belanja Pemerintah, bahwa korupsi secara langsung dan tidak langsung adalah penghambat pertumbuhan investasi. Berbagai organisasi ekonomi dan pengusaha asing di seluruh dunia, menyadari bahwa suburnya korupsi di suatu negara adalah ancaman serius bagi investasi yang ditanam.
Disamping ketidakmampuan pemberantasan Korupsi, SBY juga menampakkan kepanikan dibidang ekonomi yaitu menaikkan harga BBM dengan cara kuno dengan mengatakan penghapusan subsidi BBM untuk Premium serta mobil pribadi dilarang menggunakan BBM Premium (Rp. 4.500.-) dan diarahkan kepada Pertamax (Rp.6.600,-). Disisi lain BBM Solar Pemerintah masih bingung menaikkan harganya.
Sebelumnya ada kepanikan lain yaitu Kabinet Indonesia Bersatu II, dengan dicuatkannya REDENOMINASI oleh BI tanpa ada pengawasan MenkoEkuin. Rencana REDENOMINASI adalah perampokan terhadap uang rakyat yaitu penggal rupiah dari Rp.1000 jadi Rp.1 karena kegagalan ekonomi Nasional yang dijalankan selama dua periode SBY. Presiden SBY bukannya memperkuat fundamental ekonomi Nasional lebih dahulu. Sudah saatnya rakyat melakukan perhitungan terhadap pemerintah utk menyelamatkan Negara Indonesia. Rencana konyol seperti ini bila ekonomi Indonesia tidak kuat dan devisa lemah, yg Rp.1 bisa secepatnya jadi senilai Rp 100 lalu Rp 1000 lagi dalam periode singkat. Hot money di Indonesia saat ini sangat besar dan ini sungguh berbahaya.
Banyak kalangan yang mengatakan bahwa kondisi utang Indonesia sudah berada pada tahap krisis dan sudah sangat menghawatirkan sehingga mereka menghimbau kepada pemerintah agar tidak lagi melakukan peminjaman dana dari luar negeri. Bahkan issu utang luar negeri ini menjadi wacana kampanye para kandidat capres/cawapres 2009 lalu, Kekhawatiran masyarakat terhadap pembengkakan utang luar negeri ini di picu juga oleh issu ekonomi neoliberal (neolib) yang saat ini sudah masuk dalam ranah politik dan menjadi issu hangat dalam percaturan politik pilpres. dimana para pemegang kebijakan moneter Indonesia yang dituding beraliran neolib dan dekat dengan IMF dikwatirkan akan melakukan pinjaman luar negeri lagi.
Untuk Indonesia, kenaikan utang yang signifikan terjadi setelah krisis 1997-1998. Kenaikan ini guna membiayai BLBI, baik untuk menyelamatkan perbankan, maupun untuk merekapitalisasi dunia perbankan kita. Pada saat yang bersamaan, pelemahan rupiah juga membuat utang luar negeri kita dalam rupiah menjadi berlipat-lipat dalam waktu singkat. Akibat krisis tadi, utang pemerintah naik dari Rp 129 triliun tahun 1996 menjadi Rp 1.234 triliun tahun 2000. Naik hampir 10 kali lipat.
Utang pemerintah Indonesia era SBY periode Januari-Agustus 2010 tercatat sebesar Rp 1.654,19 triliun. Angka itu bertambah Rp 63,53 triliun dari posisi akhir tahun 2009 yang sebesar Rp 1.590,66 triliun. Angka ini juga meningkat dibanding akhir Juli 2010 yang sebesar Rp 1.625,63 triliun.
Berdasarkan nota keuangan RAPBN 2011, pada tahun depan diperkirakan utang Indonesia mencapai Rp 1.807,5 triliun, atau naik Rp 119,2 triliun dari proyeksi pemerintah dalam APBN-P 2010. Penerbitan surat utang menjadi penyumbang terbesar utang, yakni mencapai Rp 120 triliun. Sedangkan jumlah outstanding surat utang pemerintah diperkirakan mencapai Rp 1.197,1 triliun.
Dengan utang yang tinggi ini, timbul pertanyaan mengenai kesinambungan kebijakan fiskal kita. Bila investor (baik domestik maupun asing) menganggap utang sudah membahayakan keadaan fiskal kita, tentunya mereka akan segera melepas surat-surat utang dan segera hengkang dari pasar utang pemerintah kita. Sebagian akan melarikan uangnya ke luar negeri dan rupiah pun akan terpuruk. Dampak yang lebih buruk lagi adalah, baik pemerintah, maupun swasta, menjadi kesulitan melakukan pinjaman, baik dalam negeri, maupun luar negeri. Akibatnya, pembiayaan APBN menjadi sulit dan pembangunan perekonomian pun akan terganggu. Kumulasi kondisi ekonomi Indonesia ini akan mengakibatkan dampak kemunduran dibidang lainnya (efek domino).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) rakyat miskin di Indonesia berjumlah 32,53 juta, menurut data PBB kemiskinan di Indonesia mencapai 1,5 kalinya. Oleh karena itu alokasi anggaran kesehatan bagi rakyat miskin cuma Rp 152.704 per kepala per tahun atau Rp 12.809 per kepala per bulan. Jumlah inipun kebanyakan tidak sampai kepada semua rakyat yang miskin. Kemana uang untuk rakyat miskin ini ? Sementara anggaran untuk biaya Presiden setahun Rp. 800 Juta disamping gaji dan ratusan juta rupiah tunjangan lainnya.
Kenyataan yang sangat ironis dan menyedihkan terjadi, pendapatan setiap Anggota DPR-RI :
Gaji Pokok …… Rp. 15.510.000,- Tunjangan Listrik …. Rp. 5.496.000,- Tunjangan Aspirasi ….. Rp.7.200.000,- Tunjangan Kehormatan …. Rp. 3.150.000,- Tunjangan Komunikasi …. Rp. 12.000.000,- Tunjangan Pengawasan …. Rp. 2.100.000,- Total Penerimaan Rp. 46.100.000,-/Bulan per Tahun Rp. 554.000.000,-.
Gaji ke 13 .. Rp. 16.400.000,- Dana penyerapan (reses) Rp. 31.500.000,- (ada 4 kali reses setahun maka penerimaan reses setahun Rp. 118.000.000,- Dana intensif pembaharu rancangan UU dan honor melalui uji kebijakan-kelayakan dan kepatutan Rp. 5.000.000,-/kegiatan Dana kebijakan intensive/legislative Rp. 1.000.000,-/RUU. Berdasarkan data Tahun 2007 dana yang diterima setiap Anggota DPR-RI sejumlah Rp. 787.100.000,- (tujuh ratus delapan puluh tujuh juta seratus ribu rupiah).
Dampak yang akan terjadi mulai pada Januari 2011 adalah inflasi yang naik serta harga kebutuhan hidup semakin menggila naiknya. Keluarga miskin semakin mengenaskan sementara keluarga menengah menjadi miskin. Kondisi kepanikan Pemerintah ini diperparah dengan akan direalisasikannya pengenaan pajak kepada pedagang Nasi Warteg dan bidang ekonomi kecil lainnya sementara itu, para perusahaan besar penipu pajak dibiarkan bebas seperti yang terbukti pada kasus mafia pajak Gayus. Kepanikan Pemerintah dalam bidang ekonomi ini menggambarkan kegagalan yang sangat serius Pemerintah SBY sementara para mafia pajak, mafia hukum, mafia kepolisian, mafia minyak (BBM) yang merugikan rakyat hingga 2,4 juta dolar AS per hari,. lebih maha berkuasa dari pemerintah.
Melihat kinerja Pemerintah selama ini berjalan, Indonesia tidak akan mampu bangkit menuju 4 (empat) tahun kedepan. Jadi selama 4 tahun kedepan, rakyat Indonesia hanya dibebani oleh biaya Pemerintah SBY yang berjalan dengan penuh manipulasi/korupsi berjumlah ratusan triliun yang bisa untuk pembangunan ekonomi rakyat. Untuk menghambat kerugian negara selanjutnya, rakyat Indonesia harus segera melakukan upaya mekanisasi pencegahan kerugian negara dengan segera mengadakan REFERENDUM NASIONAL (untuk membekukan sementara UU Pemilu) serta MOSI TIDAK PERCAYA kepada Pemerintahan SBY dan menggantikannya dengan KEPEMIMPINAN KOLEGIAL yang dijalankan sebanyak 9 orang tokoh nasional yang jujur, disukai dan disayangi seluruh rakyat serta memimpin Indonesia selama 10 (sepuluh) tahun kedepan. Kepemimpinan Kolegial ini adalah untuk penghematan dana Pemilu serta bisa terapkan didaerah Propinsi dan Kabupaten. Masing-masing kesembilan tokoh tersebut membidangi beberapa sektor pembangunan Indonesia terpenting yang dibawahnya telah diangkat menteri yang professional pada bidangnya pula.
Kasus Gayus telah merefleksikan kebusukan perpajakan, hukum, kejaksaan, kehakiman, juga para perusahaan PMA dan PMDN pengemplang pajak serta Pemerintahan di Indonesia. Model si Mafia Gayus yang jauh masih lebih banyak yang ada di pusat dan daerah belum terungkap cepat yang bisa melibatkan ribuan perusahaan PMA dan PMDN serta perusahaan lainnya yang selama ini memanipulasi Pajak bernilai ratusan Triliun rupiah bahkan bisa mencapai ribuan Triliun. Ditambah parah lagi dengan korupsi APBN dan APBD para pegawai negeri di pusat maupun di daerah yang tidak mungkin bisa diatasi oleh gaya kepemimpinan SBY-Budiono.
Berdasarkan hasil penelitian Rimawan dari UGM, sebanyak ±Rp 73,07 triliun dana telah dikorupsi oleh 540 koruptor pada tahun 2008 serta bertambah jumlahnya sampai 2011. Kendati demikian, tuntutan jaksa tentang uang yang harus dikembalikan koruptor hanya Rp 32,41 triliun. Umunya terpidana melakukan banding ke Mahkamah Agung (MA). Kemudian oleh MA memutuskan, hanya Rp.5,32 triliun saja dana yang harus dikembalikan ke negara. Mahkamah Agung kita juga harus segera direformasi dan dibenahi.
“Bayangkan hanya 7,29 persen dana yang mesti dikembalikan ke Negara,” kata Rimawan “Lalu siapa yang menanggung kerugian sebesar Rp 73,07 triliun itu ? Tentu saja pemerintah SBY-Budiono akan membebani rakyat sebagai pembayar pajak yang baik,” kata Rimawan, Sabtu 27 Februari 2010.
Kondisi pemerintahan Indonesia sudah berada pada posisi yang sangat kritis dan harus diselamatkan sesegera mungkin dengan mewujudkan kepemimpinan KOLEGIAL.
Mencermati sumpah PNS, sangat banyak para PNS kita yang sangat berani menipu Allah SWT. Kalau Allah SWT.saja berani mereka tipu apalagi kita sebagai rakyat Indonesia. Manusia seperti ini sangat berbahaya bila diberi kesempatan menjabat di Pemerintah Pusat maupun Daerah.
Susunan kata-kata sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut.
” Demi Allah, saya bersumpah/berjanji .
Bahwa saya, untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah;
bahwa saya, akan menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran, tanggung jawab;
bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara, Pemerintah, dan martabat Pegawai Negeri, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendir seseorang atau golongan;
bahwa saya, akan memegang teguh rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan;
bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan Negara.“
Keberadaan KPK yang hanya dipusat, tidak mungkin bisa melakukan penuntasan semua kasus ini bila didaerah tidak dibangun keberadaan KPK-Daerah yang terdiri dari orang-orang terpercaya. Harus segera ada revolusi hukum di Indonesia secepat mungkin.
Rakyat Indonesia sudah sangat sabar selama ini dan tidak usah diberi pidato-pidato tentang kesabaran dan kini kesabaran itu sudah masuk pada batas kesabaran rakyat.
Indonesia tidak akan bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi bila masih dipimpin oleh para munafikun, para pecundang pejabat korupsi bin maling, perusak negara. Rakyat kini dan mendatang menunggu perubahan yang nyata dan dapat dirasakan secara bertahap dalam kehidupan rakyat sehari-hari dengan mewujudkan KEPEMIMPINAN KOLEGIAL. (000)
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-86366801674784292502011-05-19T00:20:00.000-07:002011-05-19T00:21:35.957-07:00KELADI TIKUS ..OBAT KANKERKanker kini tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya anaman “KELADI TIKUS” (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain. Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. “Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa,” kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia. Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.<br /><br />Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. “Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan,”jelas Patoppoi.<br /><br />Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. “Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut,” ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul “Cancer, Yet They Live” karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. “Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia ,” kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.<br /><br />Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.<br /><br />Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. “Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat,” lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do’a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. “Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai,” kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.<br /><br />Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. “Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal,” lanjut Boni.<br /><br />Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. “Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ,” kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. “Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami,” lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali.”Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif,” sambung Boni sambil tertawa. Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh,” sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia. Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas mengenai meninggalnya Wing Wir yanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos, Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. “Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos,” ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. “Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini,” lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo. Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.<br /><br />Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia. Ternyata saat Patoppoi mendapat buku “Cancer, Yet They Live” edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745, dan di Buduran, Sidoarjo. Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. “Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita,”kata Boni.<br /><br />Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. “Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit Malaysia ,” lanjut Boni. “Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran.” tambahnya.<br /><br />Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Ada dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini. Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.<br /><br />Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karen menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia. Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai “ter-kun” atau dokter-dukun. “Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern,” kata dokter tersebut.<br /><br />Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. “Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi,” sambung Boni sambil tertawa.<br /><br />Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan. Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.<br /><br />Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi anda yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel “Obat Kanker” bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial “Cancer Care Indonesia ” beralamat di : Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta, telp : 021-4894745.<br /><br />27-09-08 (Update gambar keladi tikus), terima kasih informasinya via komen.<br /><br />indonesiamedia.com, indospiritual.comAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-41687841505802725542011-02-07T14:47:00.001-08:002011-02-07T14:47:37.979-08:00skizofreniaFaktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi terjadinya skizofrenia, antara lain : sejarah keluarga, tumbuh kembang di tengah-tengah kota, penyalahgunaan obat seperti amphetamine, stress yang berlebihan, dan komplikasi kehamilan<br />untuk proses penaganan nyaantara lain belajar menanggulangi stress, depresi, belajar rileks, dan tidak menggunakan alcohol ataupun obat-obatan tanpa sepengetahuan dokter serta segera berkonsultasi ke dokter / psikiater.<br />Bantuan dari orang-orang terdekat :<br />Pada skizofrenia fase aktif, penderita mudah terpukul oleh problema yang sederhana sekalipun. Kurangi pemberian tanggung-jawab agar tidak membebani penderita dan mengurangi stress jangka pendek. Tetapi dengan mengambil semua tanggung-jawabnya, akan menimbulkan ketergantungan dan problema lain di kemudian hari.<br />Penderita skizofrenia mungkin menggunakan kata-kata yang tidak masuk akal. Agar lebih memahami, cobalah berkomunikasi dengan cara lain dan mengajak melakukan aktivitas bersama-sama seperti mendengarkan musik, melukis, menonton televise atau menunjukkan perhatian tanpa harus bercakap-cakap.<br />Jangan membicarakan penderita jika penderita skizofrenia tidak ada. Penderita skizofrenia biasanya perhatian (sensitive) dengan apa yang terjadi di sekitarnya.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-554369671364180652010-09-08T03:04:00.000-07:002010-09-08T03:05:32.831-07:00hari raya dan sunnah rasulullah sawHARI RAYA DAN SUNNAH RASULULLAH SHALALLAHU 'ALAIHI WASSALAM<br /><br /><br /><br />Bismillahirohmanirrohiim,<br /><br /><br />Sungguh dalam diri Rasulullah terdapat sebaik-baik teladan bagi seluruh ummat manusia.<br /><br /><br />Sebagai kelanjutan dari Ibadah Romadhon kali ini kembali saya catat penjelasan-penjelasan Ulama tentang bagaimana Rasulullah melaksanakan Hari Raya. Catatan ini diambil dari hasil jerih payah Al Akh Abu Ayaz Rostiyan yang me-retype sebagian dari beberapa kitab ulama terkait Hari Raya di Notes nya.<br />Kita meyakini bahwa segala bentuk ibadah baik keyakinan, perkataan maupun perbuatan dalam Islam adalah terlarang sampai ada petunjuk dari Rasulullah, manusia mulia yang memiliki kedudukan tertinggi di sisi Allah.<br />Semoga Tulisan ini bermanfaat.<br />Semoga Allah memberikan keberkahan dari ilmu yang diamalkan, dan bukan adzab karena menyelisihi Rasul-Nya<br /><br />==============<br />SUNNAH-SUNNAH DALAM BERHARI RAYA<br />MANDI SEBELUM SHALAT IED<br />Oleh : Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari<br /><br /><br />Dari Nafi' ia berkata : "Abdullah bin Umar biasa mandi pada hari idul Fithri sebelum pergi ke mushallah"[1]<br />Imam Said Ibnul Musayyib berkata :"Sunnah Idul Fithri itu ada tiga : berjalan kaki menuju ke mushalla, makan sebelum keluar ke mushalla dan mandi" [2].<br />Aku katakan : Mungkin yang beliau maksudkan adalah sunnahnya para sahabat, yakni jalan mereka dan petunjuk mereka, jika tidak, maka tidak ada sunnah yang shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hal demikian.<br /><br /><br />Berkata Imam Ibnu Qudamah :"Disunnahkan untuk bersuci dengan mandi pada hari raya. Ibnu Umar biasa mandi pada hari Idul Fithri dan diriwayatkan yang demikian dari Ali Radhiyallahu 'anhu. Dengan inilah Alqamah berpendapat, juga Urwah, 'Atha', An-Nakha'i, Asy-Sya'bi, Qatadah, Abuz Zinad, Malik, Asy-Syafi'i dan Ibnul Mundzir" [Al-Mughni 2/370]<br /><br /><br />Adapun yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang mandi ini maka haditsnya dhaif (lemah) [3]<br />_________<br /><br /><br />Foote Note.<br /><br /><br />[1]. Diriwayatkan Malik 1/177, Asy-Syafi'i 73 dan Abdurrazzaq 5754 dan sanadnya Shahih<br /><br /><br />[2].Diriwayatkan Al-Firyabi 127/1 dan 2, dengan isnad yang shahih, sebagaimana dalam 'Irwaul Ghalil' 2/104]<br /><br /><br />[3]. Ini diriwayatkan dalam 'Sunan Ibnu Majah' 1315 dan dalam isnadnya ada rawi bernama Jubarah Ibnul Mughallas dan gurunya, keduanya merupakan rawi yang lemah. Diriwayatkan juga dalam 1316 dan dalam sanadnya ada rawi bernama Yusuf bin Khalid As-Samti, lebih dari satu orang ahli hadits yang menganggapnya dusta (kadzab).<br /><br /><br />BERPENAMPILAN INDAH PADA HARI RAYA<br /><br /><br />Dari Ibnu Umar Radhliallahu 'anhuma ia berkata : Umar mengambil sebuah jubah dari sutera tebal yang dijual di pasar, lalu ia datang kepada Rasulullah dan berkata :"Ya Rasulullah, belilah jubah ini agar engkau dapat berdandan dengannya pada hari raya dan saat menerima utusan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Umar :'Ini adalah pakaiannya orang yang tidak mendapat bahagian (di akhirat-pent)'. Maka Umar tinggal sepanjang waktu yang Allah inginkan. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengirimkan kepadanya jubah sutera. Umar menerimanya lalu mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia berkata : 'Ya Rasulullah, engkau pernah mengatakan : 'Ini adalah pakaiannya orang yang tidak mendapat bahagian', dan engkau telah mengirimkan padaku jubah ini'. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Umar :'Juallah jubah ini atau engkau penuhi kebutuhanmu dengannya". [1]<br /><br /><br />Berkata Al-Allamah As-Sindi."Dari hadits ini diketahui bahwa berdandan (membaguskan penampilan) pada hari raya merupakan kebiasaan yang ditetapkan di antara mereka, dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengingkarinya, maka diketahui tetapnya kebiasaan ini". [Hasyiyah As Sindi 'alan Nasa'i 3/181].<br /><br /><br />Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata."Ibnu Abi Dunya dan Al-Baihaqi telah meriwayatkan dengan isnad yang shahih yang sampai kepada Ibnu Umar bahwa Ibnu Umar biasa memakai pakaiannya yang paling bagus pada hari Idul Fithri dan Idul Adha".[Fathul Bari 2/439]<br /><br /><br />Beliau juga menyatakan :"Sisi pendalilan dengan hadist ini adalah takrir-nya (penetapan) Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Umar berdasarkan asal memperbagus penampilan itu adalah untuk hari Jum'at. Yang beliau ingkari hanyalah pemakaian perhiasan semisal itu karena ia terbuat dari sutera". [Fathul Bari 2/434].<br /><br /><br />Dalam 'Al-Mughni' (2/228) Ibnu Qudamah menyatakan :"Ini menunjukkan bahwa membaguskan penampilan di kalangan mereka pada saat-saat itu adalah masyhur".<br /><br /><br />Malik berkata :"Aku mendengar ulama menganggap sunnah untuk memakai wangi-wangian dan perhiasan pada setiap hari raya".<br /><br /><br />Berkata Ibnul Qayyim dalam "Zadul Ma'ad" (1/441)."Nabi memakai pakaiannya yang paling bagus untuk keluar (melaksanakan shalat) pada hari Idul Fithri dan Idul Adha. Beliau memiliki perhiasan yang biasa dipakai pada dua hari raya itu dan pada hari Jum'at. Sekali waktu beliau memakai dua burdah (kain bergaris yang diselimutkan pada badan) yang berwarna hijau, dan terkadang mengenakan burdah berwarna merah[2], namun bukan merah murni sebagaimana yang disangka sebagian manusia, karena jika demikian bukan lagi namanya burdah. Tapi yang beliau kenakan adalah kain yang ada garis-garis merah seperti kain bergaris dari Yaman".<br /><br /><br />_________<br /><br /><br />Foote Note<br /><br /><br />[1]. Hadits Riwayat Bukhari 886,948,2104,2169, 3045, 5841,5891 dan 6081. Muslim 2068, Abu Daud 1076. An-Nasaa'i 3/196 dan 198. Ahmad 2/20,39 dan 49<br /><br /><br />[2]. Lihat "Silsilah As-Shahihah 1279<br />______________________________<br /><br /><br />SHALAT ID TANPA AZAN DAN IQAMAH<br /><br /><br />Dari Jabir bin Samurah Radhiyallahu 'anhu ia berkata :"Aku pernah shalat dua hari raya bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lebih dari sekali dua kali, tanpa dikumandangkan azan dan tanpa iqamah"[1]<br />Ibnu Abbas dan Jabir Radhiyallahu 'anhum berkata :"Tidak pernah dikumandangkan azan (untuk shalat Ied -pent) pada hari Idul Fithri dan Idul Adha" [2]<br /><br /><br />Berkata Ibnul Qayyim :"Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam apabila tiba di mushalla (tanah lapang), beliau memulai shalat tanpa azan dan tanpa iqamah, dan tidak pula ucapan "Ash-Shalatu Jami'ah". Yang sunnah semua itu tidak dilakukan. [3]<br /><br /><br />Imam As-Shan'ani berkata dalam memberi komentar terhadap atsar-atsar dalam bab ini :"Ini merupakan dalil tidak disyariatkannya azan dan iqamah dalam shalat Ied, karena (mengumandangkan) azan dan iqamah dalam shalat Ied adalah bid'ah" [Zaadul Ma'ad 1/442]<br /><br /><br />[Disalin dari buku Ahkaamu Al'Iidaini Fii Al Sunnah Al Muthahharah, edisi Indonesia Hari Raya Bersama Rasulullah, hal. 23-24, terbitan Pustaka Al-Haura', penerjemah Ummu Ishaq Zulfa Husein]<br />_________<br /><br /><br />Foote Note.<br /><br /><br />[1]. Riwayat Muslim 887, Abu Daud 1148 dan Tirmidzi 532<br /><br /><br />[2]. Riwayat Muslim 887, Abu Daud 1148 dan Tirmidzi 532<br /><br /><br />[3]. Zaadul Ma'ad 1/442<br /><br /><br />_______________________<br /><br /><br />WAKTU PELAKSANAAN SHALAT IED<br /><br /><br />Abdullah bin Busr sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah keluar bersama manusia pada hari Idul Fithri atau Idul Adha, maka ia mengingkari lambatnya imam dan ia berkata : "Sesungguhnya kita telah kehilangan waktu kita ini, dan yang demikian itu tatkala tasbih"[1]<br /><br /><br />Ini riwayat yang paling shahih[2] dalam bab ini, diriwayatkan juga dari selainnya akan tetapi tidak tsabit dari sisi isnadnya.<br /><br /><br />Berkata Ibnul Qayyim :"Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Idul Fithri dan menyegerakan shalat Idul Adha. Dan adalah Ibnu Umar -dengan kuatnya upaya dia untuk mengikuti sunnah Nabi- tidak keluar hingga matahari terbit" [Zadul Ma'ad 1/442]<br /><br /><br />Shiddiq Hasan Khan menyatakan :"Waktu shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah setelah tingginya matahari seukuran satu tombak sampai tergelincir. Dan terjadi ijma (kesepatakan) atas apa yang diambil faedah dari hadits-hadits, sekalipun tidak tegak hujjah dengan semisalnya. Adapun akhir waktunya adalah saat tergelincir matahari" [Al-Mau'idhah Al-Hasanah 43,44]<br /><br /><br />Berkata Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi :Waktu shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah dimulai dari naiknya matahari setinggi satu tombak sampai tergelincir. Yang paling utama, shalat Idul Adha dilakukan di awal waktu agar manusia dapat menyembelih hewan-hewan kurban mereka, sedangkan shalat Idul Fithri diakhirkan agar manusia dapat mengeluarkan zakat Fithri mereka" [Minhajul Muslim 278]<br /><br /><br />Peringatan :Jika tidak diketahui hari Id kecuali pada akhir waktu maka shalat Id dikerjakan pada keesokan paginya.<br /><br /><br />Abu Daud 1157, An-Nasa'i 3/180 dan Ibnu Majah 1653 telah meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Abu Umair bin Anas, dari paman-pamannya yang termasuk sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Mereka bersaksi bahwa mereka melihat hilal (bulan tanggal satu) kemarin, maka Nabi memerintahkan mereka untuk berbuka dan pergi ke mushalla mereka keesokan paginya"<br /><br /><br />[Disalin dari buku Ahkaamu Al'Iidaini Fii Al Sunnah Al Muthahharah, edisi Indonesia Hari Raya Bersama Rasulullah, hal. 23-24, terbitan Pustaka Al-Haura', penerjemah Ummu Ishaq Zulfa Husein]<br />________<br /><br /><br />Foote Note.<br /><br /><br />[1]. Yakni waktu shalat sunnah, ketika telah lewat waktu diharamkannya shalat. lihat Fathul Bari 2/457 dan An-Nihayah 2/331<br /><br /><br />[2]. Bukhari menyebutkan hadits ini secara muallaq dalam shahihnya 2/456 dan Abu Daud meriwayatkan secara bersambung 1135, Ibnu Majah 1317, Al-Hakim 1/295 dan Al-Baihaqi 3/282 dan sanadnya Shahih<br />_____________________________________<br /><br /><br />UCAPAN SELAMAT PADA HARI IED<br /><br /><br />Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ditanya tentang ucapan selamat pada hari raya maka beliau menjawab [1] :"Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Ied :<br /><br /><br />Taqabbalallahu minnaa wa minkum ("Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian")<br /><br /><br />Dan ( Ahaalallahu 'alaika), dan sejenisnya, ini telah diriwayatkan dari sekelompok sahabat bahwa mereka mengerjakannya. Dan para imam memberi rukhshah untuk melakukannya seperti Imam Ahmad dan selainnya, akan tetapi Imam Ahmad berkata : Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun, namun bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang. Barangsiapa mengerjakannya maka baginya ada contoh dan siapa yang meninggalkannya baginya juga ada contoh, wallahu a'lam.[2]<br /><br /><br />Berkata Al Hafidh Ibnu Hajar[3] :"Dalam "Al Mahamiliyat" dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata :<br /><br /><br />"Para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)".<br /><br /><br />Ibnu Qudamah dalam "Al-Mughni" (2/259) menyebutkan bahwa Muhammad bin Ziyad berkata : "Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Id berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : Taqabbalallahu minnaa wa minka<br /><br /><br />Imam Ahmad menyatakan : "Isnad hadits Abu Umamah jayyid (bagus)" [4]<br /><br /><br />Adapun ucapan selamat : (Kullu 'aamin wa antum bikhair) atau yang semisalnya seperti yang banyak dilakukan manusia, maka ini tertolak tidak diterima, bahkan termasuk perkara yang disinggung dalam firman Allah."Apakah kalian ingin mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik.?"<br /><br /><br />[Disalin dari buku Ahkaamu Al Iidaini Fii Al Sunnah Al Muthahharah, edisi Indonesia Hari Raya Bersama Rasulullah, oleh Syaikh Ali bin Hasan bin Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari, terbitan Pustaka Al-Haura', penerjemah Ummu Ishaq Zulfa Husein]<br />_________<br /><br /><br />Foote Note<br /><br /><br />[1]. Majmu Al-Fatawa 24/253<br /><br /><br />[2]. Al Jalal As Suyuthi menyebutkan dalam risalahnya " Wushul Al Amani bi Ushul At Tahani" beberapa atsar yang berasal lebih darisatu ulama Salaf, di dalamnya ada penyebutan ucapan selamat<br /><br /><br />[3]. Fathul Bari 2/446[4]. Lihat Al Jauharun Naqi 3/320. Berkata Suyuthi dalam 'Al-Hawi: (1/81) : Isnadnya hasan<br />_________________________________<br /><br /><br />TATA CARA SHALAT IED<br /><br /><br />Pertama :Jumlah raka'at shalat Ied ada dua berdasaran riwayat Umar radhiyallahu 'anhu.<br /><br /><br />"Shalat safar itu ada dua raka'at, shalat Idul Adha dua raka'at dan shalat Idul Fithri dua raka'at. dikerjakan dengan sempurna tanpa qashar berdasarkan sabda Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam" [Dikeluarkan oleh Ahmad 1/370, An-Nasa'i 3/183, At-Thahawi dalam Syarhu Ma'anil Al Atsar 1/421 dan Al-Baihaqi 3/200 dan sanadnya Shahih]<br /><br /><br />Kedua :Rakaat pertama, seperti halnya semua shalat, dimulai dengan takbiratul ihram, selanjutnya bertakbir sebanyak tujuh kali. Sedangkan pada rakaat kedua bertakbir sebanyak lima kali, tidak termasuk takbir intiqal (takbir perpindahan dari satu gerakan ke gerakan lain,-pent)<br /><br /><br />Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, ia berkata :"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir dalam shalat Idul Fithri dan Idul Adha, pada rakaat pertama sebanyak tujuh kali dan rakaat kedua lima kali, selain dua takbir ruku" [1]<br /><br /><br />Berkata Imam Al-Baghawi :"Ini merupakan perkataan mayoritas ahli ilmu dari kalangan sahabat dan orang setelah mereka, bahwa beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir pada rakaat pertama shalat Ied sebanyak tujuh kali selain takbir pembukaan, dan pada rakaat kedua sebanyak lima kali selain takbir ketika berdiri sebelum membaca (Al-Fatihah). Diriwayatkan yang demikian dari Abu Bakar, Umar, Ali, dan selainnya" [Ia menukilkan nama-nama yang berpendapat demikian, sebagaimana dalam " Syarhus Sunnah 4/309. Lihat 'Majmu' Fatawa Syaikhul Islam' 24/220,221]<br /><br /><br />Ketiga :Tidak ada yang shahih satu riwayatpun dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan mengucapkan takbir-takbir shalat Ied[2] Akan tetapi Ibnul Qayyim berkata : "Ibnu Umar -dengan semangat ittiba'nya kepada Rasul- mengangkat kedua tangannya ketika mengucapkan setiap takbir" [Zadul Ma'ad 1/441]<br /><br /><br />Aku katakan : Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.<br /><br /><br />Berkata Syaikh kami Al-Albani dalam "Tamamul Minnah" hal 348 :"Mengangkat tangan ketika bertakbir dalam shalat Ied diriwayatkan dari Umar dan putranya -Radhiyallahu anhuma-, tidaklah riwayat ini dapat dijadikan sebagai sunnah. Terlebih lagi riwayat Umar dan putranya di sini tidak shahih.<br /><br /><br />Adapun dari Umar, Al-Baihaqi meriwayatkannya dengan sanad yang dlaif (lemah). Sedangkan riwayat dari putranya, belum aku dapatkan sekarang"<br /><br /><br />Dalam 'Ahkmul Janaiz' hal 148, berkata Syaikh kami (guru kami yakni Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullahu ta'ala) :"Siapa yang menganggap bahwasanya Ibnu Umar tidak mengerjakan hal itu kecuali dengan tauqif dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka silakan ia untuk mengangkat tangan ketika bertakbir".<br /><br /><br />Keempat :Tidak shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam satu dzikir tertentu yang diucapkan di antara takbir-takbir Ied. Akan tetapi ada atsar dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu [3] tentang hal ini. Ibnu Mas'ud berkata :"Di antara tiap dua takbir diucapkan pujian dan sanjungan kepada Allah Azza wa Jalla"<br /><br /><br />Berkata Ibnul Qoyyim Rahimahullah :"(Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) diam sejenak di antara dua takbir, namun tidak dihapal dari beliau dzikir tertentu yang dibaca di antara takbir-takbir tersebut".<br /><br /><br />Aku katakan : Apa yang telah aku katakan dalam masalah mengangkat kedua tangan bersama takbir, juga akan kukatakan dalam masalah ini.<br /><br /><br />Kelima :Apabila telah sempurna takbir, mulai membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat Qaf pada salah satu rakaat dan pada rakaat lain membaca surat Al-Qamar[4] Terkadang dalam dua rakaat itu beliau membaca surat Al-A'la dan surat Al-Ghasyiyah[5]<br /><br /><br />Berkata Ibnul Qaooyim Rahimahullah :"Telah shahih dari beliau bacaan surat-surat ini, dan tidak shahih dari belaiu selain itu"[6]<br /><br /><br />Keenam :(Setelah melakukan hal di atas) selebihnya sama seperti shalat-shalat biasa, tidak berbeda sedikitpun. [7]<br /><br /><br />Ketujuh :Siapa yang luput darinya (tidak mendapatkan) shalat Ied berjama'ah, maka hendaklah ia shalat dua raka'at.<br /><br /><br />Dalam hal ini berkata Imam Bukhari Rahimahullah dalam "Shahihnya" :"Bab : Apabila seseorang luput dari shalat Id hendaklah ia shalat dua raka'at" [Shahih Bukhari 1/134, 135]<br /><br /><br />Al-Hafidzh Ibnu Hajar dalam "Fathul Bari" 2/550 berkata setelah menyebutkan tarjumah ini (judul bab yang diberi oleh Imam Bukhari di atas).<br /><br /><br />Dalam tarjumah ini ada dua hukum :Disyariatkan menyusul shalat Ied jika luput mengerjakan secara berjamaah, sama saja apakah dengan terpaksa atau pilihan.<br /><br /><br />Shalat Id yang luput dikerjakan diganti dengan shalat dua raka'atBerkata Atha' : "Apabila seseorang kehilangan shalat Ied hendaknya ia shalat dua rakaat" [sama dengan di atas]<br /><br /><br />Al-Allamah Waliullah Ad-Dahlawi menyatakan :"Ini adalah madzhabnya Syafi'i, yaitu jika seseorang tidak mendapati shalat Ied bersama imam, maka hendaklah ia shalat dua rakat, sehingga ia mendapatkan keutamaan shalat Ied sekalipun luput darinya keutamaan shalat berjamaah dengan imam".<br /><br /><br />Adapun menurut madzhab Hanafi, tidak ada qadla[8] untuk shalat Ied. Kalau kehilangan shalat bersama imam, maka telah hilang sama sekali"[9]<br /><br /><br />Berkata Imam Malik dalam 'Al-Muwatha' [10]"Setiap yang shalat dua hari raya sendiri, baik laki-lai maupun perempuan, maka aku berpendapat agar ia bertakbir pada rakaat pertama tujuh kali sebelum membaca (Al-Fatihah) dan lima kali pada raka'at kedua sebelum membaca (Al-Fatihah)"<br /><br /><br />Orang yang terlambat dari shalat Id, hendaklah ia melakukan shalat yang tata caranya seperti shalat Id. sebagaimana shalat-shalat lain [Al-Mughni 2/212]<br /><br /><br />Kedelapan :Takbir (shalat Ied) hukumnya sunnah, tidak batal shalat dengan meninggalkannya secara sengaja atau karena lupa tanpa ada perselisihan [11] Namun orang yang meninggalkannya -tanpa diragukan lagi- berarti menyelisihi sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.<br />_________<br /><br /><br />Foote Note.<br /><br /><br />[1]. Riwayat Abu Daud 1150, Ibnu Majah 1280, Ahmad 6/70 dan Al-Baihaqi 3/287 dan sanadnya Shahih. Peringatan : Termasuk sunnah, takbir dilakukan sebelum membaca (Al-Fatihah). sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Abu Daud 1152, Ibnu Majah 1278 dan Ahmad 2/180 dari Amr bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, kakeknya berkata : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertakbir dalam shalat Id tujuh kali pada rakaat pertama kemudian beliau membaca syrat, lalu bertakbir dan ruku' , kemudian beliau sujud, lalu berdiri dan bertakbir lima kali, kemudian beliau membaca surat, takbir lalu ruku', kemudian sujud". Hadits ini hasan dengan pendukung-pendukungnya. Lihat Irwaul Ghalil 3/108-112. Yang menyelisihi ini tidaklah benar, sebagaimana diterangkan oleh Al-Alamah Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma'ad 1/443,444<br /><br /><br />[2]. Lihat Irwaul Ghalil 3/112-114<br /><br /><br />[3]. Diriwayatkan Al-Baihaqi 3/291 dengan sanad yang jayyid (bagus)<br /><br /><br />[4]. Diriwayatkan oleh Muslim 891, An-Nasa'i 8413, At-Tirmidzi 534 Ibnu Majah 1282 dari Abi Waqid Al-Laitsi radhiyallahu 'ahu.<br /><br /><br />[5]. Diriwayatkan oleh Muslim 878, At-Tirmidzi 533 An-Nasa'i 3/184 Ibnu Majah 1281 dari Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'anhu.<br /><br /><br />[6]. Zadul Ma'ad 1/443, lihat Majalah Al-Azhar 7/193. Sebagian ahli ilmu telah berbicara tentang sisi hikmah dibacanya surat-usrat ini, lihat ucapan mereka dalam 'Syarhu Muslim" 6/182 dan Nailul Authar 3/297<br /><br /><br />[7]. Untuk mengetahui hal itu disertai dalil-dalilnya lihat tulisan ustadz kami Al-Albani dalam kitabnya 'Shifat Shalatun Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Kitab ini dicetak berkali-kali. Dan lihat risalahku 'At-Tadzkirah fi shifat Wudhu wa Shalatin Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, risalah ringkas.<br /><br /><br />[8]. Tidak dinamakan ini qadla kecuali jika keluar dari waktu shala secara asal.<br /><br /><br />[9]. Syarhu Tarajum Abwabil Bukhari 80 dan lihat kitab Al-Majmu 5/27-29[<br /><br /><br />10].Al Muwatho oleh Imam Malik bin Anas Nomor : 592 -dengan riwayat Abi Mush'ab.<br /><br /><br />[11]. Al-Mughni 2/244 oleh Ibnu Qudamah<br />____________________________________<br /><br /><br />KAPAN DISUNAHKAN MAKAN PADA HARI IDUL FITRI DAN IDUL ADHA ?<br /><br /><br />Dari Anas Radliallahu anhu, ia berkata :"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pergi (ke tanah lapang) pada hari Idul Fitri hingga beliau makan beberapa butir kurma".[1]<br /><br /><br />Berkata Imam Al Muhallab :"Hikmah makan sebelum shalat (Idul Fithri) adalah agar orang tidak menyangka masih diharuskan puasa hingga dilaksankan shalat Id, seolah-olah beliau ingin menutup jalan menuju ke sana" [Fathul Bari 2/447, lihat di dalam kitab tersebut ucapan penulis tentang hikmah disunahkannya makan kurma]<br /><br /><br />Dari Buraidah Radliallahu anhu ia berkata :"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak keluar pada hari Idul Fitri hingga beliau makan, sedangkan pada hari Raya Kurban beliau tidak makan hingga kembali (dari mushalla) lalu beliau makan dari sembelihannya" [2]<br /><br /><br />Al-Allamah Ibnul Qoyyim berkata :"Adapun dalam Idul Adha, beliau tidak makan hingga kembali dari Mushalla, lalu beliau makan dari hewan kurbannya" [Zadul Ma'ad 1/441]<br /><br /><br />Al-Alamah Asy Syaukani menyatakan[3] :"Hikmah mengakhirkan makan pada Idul Adha adalah karena hari itu disyari'atkan menyembelih kurban dan makan dari kurban tersebut, maka bagi orang yang berkurban disyariatkan agar berbukanya (makan) dengan sesuatu dari kurban tersebut. Ini dikatakan oleh Ibnu Qudamah" [Lihat Al-Mughni 2/371]<br /><br /><br />Berkata Az-Zain Ibnul Munayyir[4] :"Makanya beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam pada masing-masing Id (Idul Fithri dan Idul Adha) terjadi pada waktu disyariatkan untuk mengeluarkan sedekah khusus dari dua hari raya tersebut, yaitu mengeluarkan zakat fithri sebelum datang ke mushalla dan mengeluarkan zakat kurban setelah menyembelihnya".<br />_________<br /><br /><br />Foote Note<br /><br /><br />[1]. Hadits Riwayat Bukhari 953, Tirmidzi 543, Ibnu Majah 1754 dan Ahmad 3/125, 164, 232<br /><br /><br />[2]. Diriwayatkan Tirmidzi 542, Ibnu Majah 1756, Ad-Darimi 1/375 dan Ahmad 5/352 dan isnadnya hasan<br /><br /><br />[3]. Dalam Nailul Authar 3/357<br /><br /><br />[4]. Lihat Fathul Bari 2/448<br />________________________________<br /><br /><br />KELUAR MENUJU MUSHALLA [TANAH LAPANG YANG DIGUNAKAN UNTUK SHALAT IED]<br /><br /><br />Dari Abu Said Al Khudri Radliallahu 'anhu, ia berkata :<br />" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa keluar menuju mushalla (tanah lapang) pada hari Idul Fitri dan Idul Adha, maka pertama kali yang beliau lakukan adalah shalat ..." [Hadits Riwayat Bukhari 956, Muslim 889 dan An-Nasaa'i 3/187]<br /><br /><br />Berkata Al-Alamah Ibnul Hajj Al Maliki :"Sunnah yang telah berlangsung dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri dan Idul Adha adalah di mushalla (tanah lapang), karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :<br /><br /><br />"Shalat di masjidku ini (masjid Nabawi -pen) lebih utama dari seribu shalat yang dilaksanakan di masjid lainnya kecuali masjid Al-Harram". [Hadits Riwayat Bukhari 1190 dan Muslim 1394]Kemudian, walaupun ada keutamaan yang besar seperti ini, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tetap keluar ke mushalla (tanah lapang) dan meninggalkan masjidnya. [Al-Madkhal 2/283].<br /><br /><br />Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi menyatakan, [Al-Mughni 2/229-230] :"Sunnah untuk melaksanakan shalat Id di tanah lapang, Ali Radliallahu 'anhu memerintahkan yang demikian dan dianggap baik oleh Al-Auza'i dan Ashabur Ra'yi. Inilah ucapan Ibnul Mundzir.[1]<br /><br /><br />Siapa yang tidak mampu untuk keluar ke tanah lapang karena sakit atau umur tua, boleh shalat di masjid dan tidak ada dosa baginya Insya Allah. [Al-Mughni 2/229-230].<br /><br /><br />Di sini harus diberikan peringatan bahwa tujuan dari pelaksanaan Shalat Id di tanah lapang adalah agar terkumpul kaum muslimin dalam jumlah yang besar di satu tempat.<br /><br /><br />Namun yang kita lihat pada hari ini di banyak negeri berbilangannya mushalla (tanah lapang yang digunakan untuk shalat Id) meski tidak ada kebutuhan. Ini merupakan perkara makruh yang telah diperingatkan oleh ulama. [Lihat Nihayah Al Muhtaj 2/375 oleh Ar-Ramli].<br /><br /><br />Bahkan sebagian mushalla telah menjadi mimbar-mimbar hizbiyyah untuk memecah belah persatuan kaum muslimin.<br /><br /><br />Tiada daya upaya kecuali dengan pertolongan Allah.<br />_________________________<br /><br /><br />MENGAMBIL JALAN YANG BERLAINAN KETIKA PERGI DAN KEMBALI DARI MUSHOLLA<br /><br /><br />Dari Jabir bin Abdillah Radliallahu 'anhu, ia berkata :"Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari raya biasa mengambil jalan yang berlainan (ketika pergi dan ketika kembali dari mushalla-pen)" [Hadits Riwayat Bukhari 986].<br /><br /><br />Berkata Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah :"Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mengambil jalan yang berbeda pada hari raya. Beliau pergi ke mushalla melewati satu jalan dan kembali dengan melewati jalan lain. Ada yang mengatakan bahwa hikmahnya adalah agar beliau dapat memberi salam kepada orang-orang yang berada di dua jalan itu. Ada yang mengatakan : Agar mendapatkan barakahnya dua jalan yang berbeda. Ada pula yang mengatakan : Agar beliau dapat memenuhi hajat orang yang butuh pada beliau di dua jalan itu. Ada pula yang mengatakan tujuannya agar dapat menampakkan syi'ar Islam .... Dan ada yang mengatakan -inilah yang paling benar- : Beliau melakukan perbuatan itu untuk semua tujuan tersebut dan hikmah-hikmah lain yang memang perbuatan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak kosong dari hikmah". [Zadul Ma'ad 1/449].<br /><br /><br />Imam Nawawi rahimahullah setelah menyebutkan perkataan-perkataan di atas, beliau mengomentari : " Kalau pun tidak diketahui apa sebabnya beliau mengambil jalan yang berbeda, disunahkan untuk meneladaninya secara pasti, wallahu a'lam". [Raudlatuh Thalibin 2/77]. Lihat ucapan Imam Al-Baghawi dalam "Syarhus Sunnah" (4/314).<br /><br /><br />Dua Peringatan :<br /><br /><br />Pertama.<br /><br /><br />Berkata Al-Baghawi dalam "Syarhus Sunnah" (4/302-303) : "Disunnahkan agar manusia berpagi-pagi (bersegera) ke mushalla (tanah lapang) setelah melaksanakan shalat shubuh untuk mengambil tempat duduk mereka dan mengumandangkan takbir. Sedangkan keluarnya imam adalah pada waktu akan ditunaikannya shalat".<br /><br /><br />Kedua.At-Tirmidzi meriwayatkan (530) dan Ibnu Majah (161) dari Ali Radliallahu 'anhu bahwa ia berkata : "Termasuk sunnah untuk keluar menunaikan shalat Id dengan jalan kaki". [Dihasankan oleh Syaikh kami Al-Albani dalam "Shahih Sunan Tirmidzi"].<br />_________<br /><br /><br />Foote Note<br /><br /><br />[1]. Untuk mengetahui dalil-dalil permasalahan ini secara mendetail, disertai bantahan terhadap syubhat orang-orang yang menyelisihi, silakan merujuk pada tulisan Syaikh Ahmad Syakir rahimahullah dalam "Syarhu Sunan Tirmidzi " (2/421-424). Dan Ustadz kami Al-Albani memiliki risalah tersendiri yang berjudul "Shalat Al-Iedain fii Mushalla Kharijal Balad Hiya Sunnah" cetakan Damaskus, silakan melihatnya, karena risalah tersebut sangat berharga<br /><br /><br />[Disalin dari buku Ahkaamu Al'Iidaini Fii Al Sunnah Al-Muthahharah, edisi Idonesia Hari Raya Bersama Rasulullah. terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Ummu Ishaq Zulfa Husein]<br />___________________________________<br /><br /><br />SHALAT 'IED DI TANAH LAPANG ADALAH SUNNAT<br /><br /><br />Oleh : Syaikh Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul<br /><br /><br />Disunnahkan bagi imam atau wakilnya untuk berangkat menunaikan shalat 'Ied di tanah lapang dan tidak ke masjid, kecuali karena alasan tertentu. [1]<br /><br /><br />Dan dikecualikan dari demikian yaitu yang berdiam di Makkah yang semoga Allah tambahkan padanya kemuliaan. Oleh karena itu tidak pernah sampai kepada kita satu (riwayat) pun dari pendahulu mereka, bahwa mereka shalat kecuali di masjid mereka (Masjidil Haram) [2]<br /><br /><br />Dan dalil shalat dua hari raya di lapangan diantaranya :[1]. Riwayat yang telah lewat pada hadits Ummu 'Athiyyah mengenai perintah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam agar keluar (shalat) ke lapangan.[2]. Riwayat yang datang dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam jika keluar (shalat) di hari Raya, beliau menyuruh menancapkan tombak, lalu meletakkannya di antara tangannya, lalu ia shalat menghadapnya dan para sahabat (mengikuti) di belakangnya. Hal ini dilakukannya sewaktu bepergian, kemudian para pemimpin mengikuti (sunnah) tersebut.<br /><br /><br />Dalam riwayat lain, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menancapkan tombak di depannya pada 'Iedul Fithri dan 'Iedul Adha kemudian beliau shalat.<br /><br /><br />Dan dalam riwayat lain :"Bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berangkat shalat ke lapangan, dan tombak kecil ada ditangannya, ia membawa dan menancapkannya di lapangan, lalu ia shalat menghadapnya" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim].[3]<br />_________<br /><br /><br />Foote Note<br /><br /><br />[1]. Syarhus Sunnah (IV/294)<br /><br /><br />[2]. Al-Umm oleh Imam Asy-Syafi'i (1/234)<br /><br /><br />[3]. Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam beberapa tempat. Beberapa lafazh dan riwayat pada beberapa tempat berikut ini dalam Kitaabush Shalaah, bab Sutratul Imaam Sutratu Man Khalfahu, (hadits no. 494), dalam Kitaabul 'Iedain, bab Ash-Shalaah Ilal Harbati Yaumal 'Ied, (hadits no. 972) dan dalam bab Hamlil Anazah Awil Harbah Baina Yadayil Imaam Yaumal 'Ied, (hadits no. 973). Dan diriwayatkan oleh Muslim dalam Kitaabush Shalaah, bab Sutratul Mushalli, (hadits no. 501).<br /><br /><br />PenjelasanAl-'Alamah Muhammad Nashruddin Al-Albani rahimahullah memiliki risalah (buku) mengenai permasalahan ini, demikian pula Syaikh Ahmad Muhammad Syair telah membahas tentang shalat 'Ied di lapangan dan tentang keluarnya wanita ke lapangan, ia memasukkan pembahasan tersebut berserta tahqiqnya untuk kitab Sunan At-Tirmidzi (2/421-424)<br /><br /><br />[Disalin dari kitab Bughyatul Mutathawwi' Fii Shalaatit Tathawwu', edisi Indonesia Meneladani Shalat-Shalat Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Penulis Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi'i]<br />salam_sitijamilahamdi<br /><br />oleh Muhammad Arie Ariandhana <br /><br />Diposkan oleh fajar islami di 14.49Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-66890168354172549612010-08-11T20:37:00.001-07:002010-08-11T20:38:55.374-07:00amalan di bulan ramadhan..Seputar Kesalahan di Bulan Ramadhan<br /><br /><br />Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi terakhir beserta keluarga dan para sahabatnya.<br /><br />Makalah ini merupakan kumpulan beberapa kesalahan yang menyebar di tengah-tengah kaum muslimin. Penulis harap makalah ini bisa menjadi peringatan bagi yang lupa dan lalai, serta nasehat bagi kalangan awam. Penulis sengaja menyusun makalah ini dengan ringkas. Kita memohon kepada Allah ta’ala agar menjadikan tulisan ini bermanfaat. Maha suci Allah, sebaik-baik dan seagung-agung Dzat yang dimintai dan ditujukan harapan.<br /><br /><br />Berikut ini beberapa kesalahan tersebut:<br /><br />[1]. Tidak mengerjakan shalat, kecuali (hanya -ed) di Bulan Ramadhan.<br /><br />Ini merupakan kesalahan paling fatal dan dosa paling buruk. Barangsiapa meninggalkan shalat setelah bulan Ramadhan, berarti telah menghancurkan bangunannya dan menguraikan benang yang sudah dipintal dengan kuat. Allah ta’ala berfirman:<br /><br />وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا<br /><br />Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali. (Qs. an-Nahl: 92)<br /><br />Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:<br /><br />بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ.<br /><br />(Batas) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat. (HR. Muslim)<br /><br />Beliau shallallahu ‘alahi wa sallam juga bersabda:<br /><br />الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ.<br /><br />Perjanjian antara kami (kaum muslimin) dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat, barangsiapa meninggalkannya, ia telah kafir. (HR. at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah)<br /><br />Namun, sungguh mengherankan, ada yang berpuasa, tetapi tidak shalat. Padahal, orang yang tidak shalat tidak mendapat kewajiban berpuasa. Mengapa? Ini karena dia kafir, sebagaimana dalam hadits di atas, juga sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa syarat (diterimanya-ed) seluruh ibadah adalah Islam.<br /><br />[2]. Lalai dari tujuan utama puasa dan hikmah-hikmahnya.<br /><br />Puasa memiliki maksud dan tujuan, di antaranya adalah apa yang disebutkan Allah ta’ala dalam firman-Nya:<br /><br />يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ<br /><br />Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Qs. al-Baqarah: 183)<br /><br />Tujuan puasa adalah ketakwaan, bukan hanya sekedar menahan diri dari makanan, minuman dan nafsu, karena Allah ta’ala tidak butuh puasa seperti ini, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam:<br /><br />مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ.<br /><br />Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan keji dan dusta, serta melakukannya, Allah tidak butuh dengan puasanya. (HR. al-Bukhari)<br /><br />Bahkan puasa yang benar dapat mencegah perbuatan maksiat, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam:<br /><br />الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ.<br /><br />Puasa bagaikan perisai, janganlah berkata keji dan kotor dengan berbuat jahil… (HR. Muttafaqun ‘alaih)<br /><br />Terkadang Anda melihat sebagian orang berpuasa, tetapi tidak meninggalkan perbuatan haram, seperti kedzaliman, permusuhan, hasad, dengki, ghibah dan namimah (menggunjing orang dan mengadu domba), serta perkataan jorok dan kotor.<br /><br />Di antara tujuan puasa:<br /><br />a. Meraih pahala yang besar dan memperoleh ganjaran yang banyak, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits qudsi, bahwa Allah berfirman:<br /><br />الصِّيَامُ لِي، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ.<br /><br />Puasa itu untuk-Ku. Aku yang akan memberikannya pahala. (HR. Muttafaqun ‘alaih)<br /><br />Ini menunjukkan besarnya pemberian, karena Allah yang Maha Mulia, apabila menyatakan “Aku yang memberikannya secara langsung”, menunjukkan besarnya pemberian.<br /><br />b. Penghapus dosa. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam:<br /><br />مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.<br /><br />Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, niscaya dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. (HR. Muttafaqun ‘alaih)<br /><br />c. Membiasakan taat kepada perintah Allah ta’ala, dan perintah Rasul-Nya shallallahu ‘alahi wa sallam dan berlatih meninggalkan hal-hal yang disukai untuk meraih ridha Allah ta’ala.<br /><br />Hikmah puasa:<br /><br />1. Merasakan sakitnya lapar dan haus. Dengan ini, kita menjadi tidak melupakan fakir miskin.<br /><br />2. Mempersempit ruang gerak setan, karena setan bergerak pada aliran darah manusia, sebagaimana yang pernah disampaikan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bahwa apabila seorang hamba berpuasa, urat-uratnya akan mempersempit gerak setan sehingga pengaruh dan bisikannya menjadi lemah.<br /><br />Laa ilaaha illallah, betapa banyak hikmah dan rahasia di balik puasa yang kita lalaikan. Segala puji bagi Allah yang mensyariatkannya sebagai rahmat bagi hamba-hambanya, sebagai perbuatan baik bagi mereka, dan sebagai pelindung dari keburukan.<br /><br />[3]. Memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, dengan berbagai amalan seperti sedekah, shalat, mengaji dan berbagai macam ketaatan lainnya di bulan Ramadhan, tetapi dia jauh dari semua itu pada selain bulan Ramadhan.<br /><br />Allah ta’ala berfirman:<br /><br />يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ<br /><br />Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. (Qs. al-Baqarah: 21)<br /><br />Dan sebagaimana Nabi Isa ‘alahi sallam berkata:<br /><br />وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا<br /><br />Dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. (Qs. Maryam: 31)<br /><br />Dan Allah berfirman:<br /><br />وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ<br /><br />Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Qs. al-Hijr: 99)<br /><br />Sebagian salaf berkata: Sejelek-jelek kaum adalah yang tidak mengenal Allah kecuali di bulan Ramadhan.<br /><br />Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:<br /><br />أَحَبُّ اْلأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ.<br /><br />Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus walaupun sedikit. (HR. Muttafaqun ‘alaih)<br /><br />Sebagian orang antusias dalam ketaatan pada permulaan bulan, kemudian melemah dipertengahan atau akhir bulan.<br /><br />[4]. Berpaling dari mempelajari hukum-hukum puasa, adab, syarat dan pembatal-pembatalnya, dengan tidak menghadiri majlis-majlis ta’lim, tidak bertanya tentang masalah puasa. Dalam hal ini, dia berpuasa dalam keadaan jahil (bodoh-ed), atau mungkin melakukan perbuatan yang dapat membatalkan puasanya, sedangkan dia tidak mengetahuinya.<br /><br />Allah ta’ala berfirman:<br /><br />فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ<br /><br />Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui. (Qs. an-Nahl: 43)<br /><br />Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:<br /><br />مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.<br /><br />Barangsiapa melakukan amalan yang tidak didasari perintah kami, amalan tersebut tertolak. (HR. Muslim)<br /><br />Dan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:<br /><br />طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.<br /><br />Menuntut ilmu adalah kewajban bagi setiap muslim. (HR. al-Baihaqi)<br /><br />[5]. Menyia-nyiakan waktu puasa dan malam harinya dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, bahkan terkadang dengan sesuatu yang haram atau membahayakan.<br /><br />Sebagian orang banyak tidur di siang hari dan tidaklah bangun kecuali menjelang berbuka puasa. Padahal, barangsiapa banyak tidur, dia terluput dari berbagai macam kebaikan. Sebagian lainnya, menghabiskan waktunya dengan menonton sinetron dan telenovela yang di dalamnya banyak wanita yang bertabarruj serta pemandangan yang menyelisihi adab dan syariat. Yang lainnya lagi, tidak meninggalkan berbagai pertandingan dan permainan bahkan mungkin saling bertaruhan sehingga termasuk judi yang diharamkan. Ada pula yang begadang dengan bermain kartu atau ngobrol yang tidak bermanfaat sehingga terjatuh pada sesuatu yang haram seperti ucapan kotor, ghibah dan namimah. Ada juga yang begadang dengan bernyanyi mempergunakan alat musik di bulan Qur’an! Yang lainnya, ada yang mondar-mandir di mall-mall atau jalanan. Di sisi lain, tidak sedikit ditemui banyak wanita tidur sampai siang hari kemudian bangun mengerjakan tugas rumah dan dapur sampai maghrib kemudian setelah berbuka puasa sibuk mendatangi dan duduk-duduk di mall-mall sampai larut malam.<br /><br />Apa yang mereka ambil dari kebaikan bulan Ramadhan?<br />Apa yang mereka peroleh dari waktu-waktunya?<br />Di mana mereka dari petunjuk Rasulullah di bulan yang penuh berkah ini?<br /><br />Padahal, beliau shallallahu ‘alahi wa sallam bersungguh-sungguh beribadah di bulan ini, melebihi kesungguhan beliau di bulan-bulan lainnya. Malaikat Jibril ‘alahi sallam memuroja’ahkan al-Qur`an kepada beliau setiap malam. Beliau beri’tikaf di masjid dan berpaling dari urusan dunia pada sepuluh hari terakhir dan sangat dermawan di bulan ini, serta menguatkan kaum muslimin untuk mengasihi para janda dan anak yatim, menyambung silaturrahim, memuliakan tetangga dan berbagai macam ketaatan lainnya.<br /><br />Demikianlah seorang muslim hendaknya meneladani Rasulnya shallallahu ‘alahi wa sallam, sehingga memperbanyak membaca al-Qur’an, mentadabburi maknanya dan membaca tafsirnya, karena tidaklah cukup seorang yang telah baligh dan mukallaf itu hanya sekadar membaca tanpa mengetahui maknanya. Antusiaslah dalam mengikuti pelajaran dan majlis al-Qur’an dan al-Hadits! Dengarkanlah kaset yang bermanfaat! Bacalah kitab-kitab fiqih dan hadits! Bersungguh-sungguhlah dalam amal shalih, kebaikan dan ketakwaan! Ini bukan hanya sekadar di bulan Ramadhan. Akan tetapi, di bulan Ramadhan ini hendaknya seorang mukmin memperbanyak amalannya.<br /><br />[6]. Memperbanyak makanan dan minuman serta berlebih-lebihan dengan beraneka ragam jenis makanan yang dapat menyebabkan seseorang menjadi kurang baik pencernaannya sehingga merasa berat untuk beribadah dan malas shalat dan membaca Al-Qur’an.<br /><br />Ada yang mengatakan bahwa barangsiapa makan, minum dan tidurnya banyak, dia luput dari berbagai macam kebaikan. Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:<br /><br />مَا مَلأَ ابْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسَبِ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ فَاعِلاً فَثُلُثُ لِطَعَامِهِ وَثُلُثُ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.<br /><br />Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia kecuali perutnya, karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Kalaupun dia ingin makan, hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya. (HR. Ahmad, an-Nasa`i dan at-Tirmidzi) [Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2265]<br /><br />Sebagian salaf berkata, “Allah menggabungkan seluruh kesehatan pada separuh ayat yaitu firman Allah ta’ala:<br /><br />وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا<br /><br />Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. (Qs. Al-A’raf: 31)<br /><br />Barangsiapa berlebih-lebihan dalam makan dan minum, dia telah lalai dari salah satu hikmah puasa yaitu menghindarkan tubuh dari pengaruh makanan dan minuman yang bisa memberatkan tubuh.<br /><br />[7]. Meng-awalkan waktu sahur dan meng-akhirkan berbuka puasa.<br /><br />Ini menyelisihi apa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, yang beliau ini selalu mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka. Beliau shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,<br /><br />لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفُطُوْرُ.<br /><br />Manusia senantiasa dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka. (HR. Muttafaqun ‘alaih)<br /><br />Beliau shallallahu ‘alahi wa sallam mengkabarkan bahwa mengakhirkan berbuka adalah perbuatan Yahudi. Ketika menyemangati kaum muslimin untuk menyegerakan berbuka, beliau shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,<br /><br />فَإِنَّ الْيَهُوْدَ يُؤَخِّرُوْنَ.<br /><br />Sesungguhnya orang-orang Yahudi selalu mengakhirkan (berbuka puasa). (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah dengan sanad yang shahih)<br /><br />Adapun mengakhirkan sahur adalah sunnah, sebagaimana dalam hadits Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, (beliau) berkata:<br /><br />تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ . قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ اْلأَذَانِ وَالسَّحُوْرِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِيْنَ آيَةً.<br /><br />Kami sahur bersama Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, kemudian beliau bangkit menuju shalat, aku bertanya, ‘Berapa jarak waktu antara adzan dan sahur?’ Dia menjawab, ‘Kira-kira lima puluh ayat.’ (HR. al-Bukhari)<br /><br />Ada sebagian orang yang meninggalkan sahur dan makan ditengah malam. Hal ini sesungguhnya tidak sesuai dengan sunnah. Dari Abi Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,<br /><br />السُّحُورُ كُلُّهُ بَرَكَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ.<br /><br />Sahur itu penuh dengan barakah. Maka, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya dengan seteguk air, (karena) sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada orang-orang yang sahur. (HR. Ahmad dengan sanad hasan)<br /><br />[8]. Berpaling dari Memahami dan Mentadabburi Al-Qur’an.<br /><br />Kebanyakan kaum muslimin membaca al-Qur’an dengan tidak memahami apa yang mereka baca. Bahkan, ketika terlintas hukum-hukum syar’iyah, dalil-dalil Qur’aniyyah, nasehat-nasehat yang agung dan perumpamaan-perumpamaan yang jelas, dia tidak mengetahui apa yang melintasinya. Dia tidak pula mengetahui makna kitab Allah yang turun kepadanya. Allah ta’ala berfirman:<br /><br />كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ<br /><br />Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat petunjuk. (Qs. Shad: 29)<br /><br />Allah ta’ala mencela orang-orang yang berpaling dari mentadabburi al-Qur’an dalam firman-Nya:<br /><br />أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا<br /><br />Maka, apakah mereka tidak memperhatikan al-Qur’an, ataukah hati mereka terkunci? (Qs. Muhammad: 24)<br /><br />Allah ta’ala berfirman:<br /><br />أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا<br /><br />Apakah mereka tidak menghayati Al-Qur’an? Seandainya ( Al-Qur’an) itu bukan dari sisi Allah, pastilah mereka mendapat banyak hal yang bertentangan di dalamnya. (Qs. an-Nisa’: 82)<br /><br />Allah ta’ala mengabarkan bahwasanya ini merupakan sifat kebanyakan orang Yahudi, Allah ta’ala berfirman:<br /><br />وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ<br /><br />Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui al-Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga. (Qs. al-Baqarah: 78)<br /><br />Abu Ja’far Ibnu Jarir ath-Thabari berkata, “Maksud firman-Nya ( لا يعلمون الكتاب ) adalah tidak mengetahui apa-apa yang ada di dalam kitab yang diturunkan oleh Allah, dan tidak mengetahui apa-apa yang Allah tetapkan dari batasan, hukum dan kewajiban seperti kondisi para binatang.”<br /><br />Abu Abdirrahman as-Sulami berkata, “Orang-orang yang membacakan Al-Qur’an kepada kami telah memberitakan bahwasanya apabila mereka mempelajari sepuluh ayat, mereka tidak melanjutkannya sampai mengetahui kandungan ilmu lalu mengamalkannya”. Beliau berkata, “Kami mempelajari al-Qur’an, ilmu dan mengamalkannya.”<br /><br />[9]. Kebanyakan orang tua melalaikan anak-anaknya.<br /><br />Mereka tidak menganjurkan anak-anaknya berpuasa dengan berdalih mereka masih kecil, masih belum mampu berpuasa. Perbuatan ini menyelisihi salaf as-shalih dari kalangan para sahabat dan setelahnya. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Ar-Rabi’ binti Mu’awidz berkata:<br /><br />فَكُنَّا نَصُوْمُهُ بَعْدُ، وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا، وَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ الْعِهْنِ، فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهُ ذَاكَ، حَتَّى يَكُوْنَ عِنْدَ اْلإِفْطَارِ.<br /><br />Kami berpuasa dan memerintahkan anak-anak kecil kami berpuasa. Kami membuatkan mereka mainan dari bulu. Maka, apabila mereka menangis karena lapar, kami berikan mainan itu kepadanya, sampai tiba waktu berbuka.<br /><br />Dalam riwayat Muslim:<br /><br />فَإِذَا سَأَلُوْا الطَّعَامَ أَعْطَيْنَاهُمُ اللُّعْبَةَ تُلْهِيْهِمْ حَتَّى يُتِمُّوْا صَوْمَهُمْ.<br /><br />Apabila mereka meminta makan, kami berikan mainan yang dapat menyibukkannya sehingga mereka dapat menyempurnakan puasanya.<br /><br />Maksudnya: Mereka membiasakan anak-anaknya berpuasa dan menyibukkan anak-anaknya dengan mainan dari bulu. Mereka melakukan hal itu sebagai upaya melatih anak-anak mereka untuk berpuasa. Anak kecil tidak disyaratkan berpuasa sehari penuh karena belum wajib. Akan tetapi, hendaknya orang tua membiasakan mereka berpuasa sesuai kemampuannya.<br /><br />[10]. Dan semisal no.9: Sebagian wanita telah hHaidh di usia dini; sepuluh atau sebelas tahun, tetapi orang tuanya tidak memerintahkannya berpuasa dan beremehkan hal ini.<br /><br />Ini merupakan kelalaian terhadap hukum-hukum syariat, karena haidh merupakan tanda-tanda baligh. Di saat wanita itu mulai haidh, di saat itulah ia mulai baligh. Telah berlaku baginya pena kebaikan dan kejahatan, serta wajib untuk melaksanakan ibadah.<br /><br />Tanda-tanda baligh:<br /><br />a. Keluar air mani karena mimpi atau yang lainnya.<br />b. Tumbuhnya bulu kemaluan.<br />c. Mencapai usia lima belas tahun.<br />d. Haidh bagi wanita.<br /><br />Jika salah satu tanda di atas terdapat pada seseorang, ia telah menjadi mukallaf (diberi beban syariat -ed).<br /><br />[11]. Melafazhkan niat Puasa.<br /><br />Ini tidak memiliki asal dari sunnah yang suci, bahkan termasuk bid’ah yang diada-adakan. Niat merupakan salah satu syarat sahnya ibadah sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam:<br /><br />إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ.<br /><br />Sesungguhnya amal perbuatan itu hanya tergantung pada niat. (HR. Muttafaqun ‘alaih)<br /><br />Akan tetapi, niat itu tempatnya di hati sehingga cukup seseorang itu bangun untuk makan sahur, atau bertekad untuk berpuasa sebelum tidur, atau yang semisalnya (tanpa perlu melafadzkan niat di lisan-ed). Pada asalnya, niat ini berlaku selama satu bulan penuh, kecuali bagi orang yang berniat untuk berbuka karena dalam kondisi sakit atau safar. Dalam kedua kondisi tersebut, ia perlu memperbarui niat tatkala hendak berpuasa kembali.<br /><br />**Dari Majalah Ommaty, Edisi 37 Ramadhan 1428 H<br /><br />***<br /><br />Oleh Syaikh Muhammad al-Hamud an-Najdi<br />Penerjemah: Ustadz Abu Ahmad Fuad Baraba’, Lc.<br />Artikel www.muslim.or.id<br /><br /> <br /><br /><br />Daftar RSS komentar<br /><br />15 komentar<br /><br /> 1.<br /> abu zahro says:<br /> 9 September 2009 at 10:49 am<br /><br /> dikatakan bahwa mengucapkan niat puasa adalah bid’ah, maka apakah puasanya tertolak? syukron<br /> 2.<br /> Johan Firdaus says:<br /> 9 September 2009 at 3:53 pm<br /><br /> terimakasih atas ilmu yang anda berikan,ilmu ini sangat bermanfaat dan perlu di kabarkan untuk banyak orang karena masih banyak yang menyimpang dari ini..wassalam<br /> 3.<br /> muslimah says:<br /> 9 September 2009 at 4:03 pm<br /><br /> @ abu zahro<br /> Perlu kita cermati, bahwa yang tertolak adalah amalan niat itu sndiri bukan puasanya. Krn disana dikatakan pengucapan niat termasuk bid’ah, maka siapa saja yang mengucapkan niat maka amalan niatnya tsb tertolak. Adapun puasanya sah2 saja selama tidak melakukan pembatal2 puasa.<br /> 4.<br /> muslimah says:<br /> 9 September 2009 at 9:19 pm<br /><br /> maksud saya, yang tertolak adalah ucapan “nawaitu shouma…”. Adapun niat orang tsb tetap sah, krn yg namnya niat kan bersengaja melakukan sesuatu. Cukuplah dikatakan org tsb telah memiliki niat puasa ketika dia menyengaja untuk puasa.<br /> Allahua’lam<br /> 5.<br /> Muhammad bin abdullah bin abdulgani says:<br /> 10 September 2009 at 3:49 pm<br /><br /> Subhanallah, afwan akhi abu zahro diartikel sub judul tertulis melafazkan niat jadi yang dianggap bid’ah adalah melafazkannya bukan niatnya.<br /> 6.<br /> epta says:<br /> 12 September 2009 at 11:37 am<br /><br /> terima kasih banyak ilmu nya<br /> 7.<br /> Abu naufal says:<br /> 12 September 2009 at 4:10 pm<br /><br /> Alhamdulillah ada kmudahan dr Allah u/menimba setetes ilmu yg shahih.smg islam cpt tegak d atas manhaj yg haq..<br /> 8.<br /> sriyanto says:<br /> 14 September 2009 at 12:40 pm<br /><br /> APA SALAH ATAU SESAT KALAU UNTUK MEMANTAPKAN NIAT DIHATI DENGAN DIAWALI DENGAN UCAPAN LESAN DULU, KARENA TINGKAT KEYAKINAN SESEORANG ADLAH TIDAK SAMA, MISAL MASIH AWAM DALAM PEMAHAMAN AGAMA ISLAM ( SEPERTI MENGAJARKAN AGAMA KEPADA ANAK YANG MASIH KECIL).<br /> 9.<br /> Tommi says:<br /> 15 September 2009 at 12:32 am<br /><br /> @pak sriyanto<br /><br /> Justru itu pak, niat itu yg benar adalah tempatnya didalam hati, tidak perlu diucapkan. Saya tidak memvonis sesat atau bid’ah kepada org2 yg mengucapkan niat, tp org2 bnyk yg salah kaprah mengenai hal ini.<br /><br /> Saya beri contoh, dalam hal sholat, betapa sudah mafhum pengucapan niat sholat fardhu yg akrab di masyarakat yaitu usholli fardhodz dzuhri arba’a…, usholli fardhol ashri…, dst, tp kita liat justru pelafazan dan pengkhususan niat spt inilah yg menyusahkan kita untuk sholat, pdhl dalam riwayat2 hadits tidaklah ditemukan lafaz2 niat dari Nabi. Nabi bersabda, “mulailah sholat dengan takbiratul ihram…”. Lagipula anda bayangkan, jika kita mengkhususkan diri dengan pengucapan niat, bayangkanlah betapa banyaknya lafazh niat yg harus kita hafal mengingat ibadah itu bukan cuma sholat fardhu, tp jg ada sholat sunah rawatib, sholat dhuha, tahajjud, witir, tarawih dst, lalu ada pula puasa Ramadhan, puasa senin kamis, puasa daud, zakat fitrah, zakat mal, sedekah. Dan pd akhirnya akan terbentuk suatu pola di pemikiran kita bahwa ibadah kita tidak akan sah sebelum kita mengucapkan niat. Nah…inilah yg musti kita perbaiki pak krn kalo sudah ada pemikiran spt ini, kita bisa terjerumus dlm bid’ah.<br /><br /> Afwan, saya hanya mengkoreksi sdkt. Saran saya, biasakanlah untuk mencukupkan diri dengan berniat didalam hati. Saya paham klo hal itu sulit karena kita sudah terbiasa dr kecil dididik untuk selalu mengucapkan niat sblm mulai ibadah, tp hendaknya kita mulailah perlahan2 untuk meninggalkan kebiasaan yg tidak ditemukan contohnya dari Nabi lalu beralihlah pada sunnah2nya.<br /> 10.<br /> nur jihan says:<br /> 24 April 2010 at 7:36 pm<br /><br /> tolong dong anak saya di mau mengetahui tulisan al qur`an beserta artinya pada niat makan sahur<br /> 11.<br /> Yulian Purnama says:<br /> 24 April 2010 at 8:28 pm<br /><br /> #Nur Jihan<br /> Ibu Nur yang semoga senantiasa dimuliakan Allah, Nabi kita tidak pernah mengajarkan lafadz niat makan sahur. Para ulama mengatakan bahwa niat adalah perbuatan hati bukan perbuatan lisan. Jadi, hati kita bertekad untuk berpuasa pada hari itu, itulah niat.<br /> Adapun bagi anak ibu, saat hendak sahur, cukup ajarkan doa untuk makan saja. Dzikir yang shahih, yang dianjurkan untuk diamalkan ketika bulan Ramadhan baca di http://muslim.or.id/ramadhan/dzikir-dzikir-di-bulan-ramadhan.html<br /> Wallahu’alam<br /> 12.<br /> ARI says:<br /> 29 April 2010 at 2:57 pm<br /><br /> Terima Kasih atas ilmunya<br /> 13.<br /> admaja says:<br /> 23 July 2010 at 9:14 pm<br /><br /> jazakullah khair atas ilmunya,,,ana minta izin copy paste…barakallahu fikum<br /> 14.<br /> hafidz says:<br /> 11 August 2010 at 6:36 pm<br /><br /> jazakumullah artikelnya bagus n tambah ilmu ..Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3277241218730854354.post-29630697815843834272010-02-13T07:19:00.000-08:002010-02-13T07:25:07.577-08:00memulai bergaul di Bloghallo apa kabar..<br /><br />ini adalah perkenalanku memulai masuk ke dunia blog..ini blog pribadiku<br />ini perkenalanku,terimakasih telah berkunjung dan semoga bermanfaat<br /><br />sukma yadiAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/17452859748472331538noreply@blogger.com0